Daftar Isi (Sembunyikan)
NB : Klik judul puisi dibawah untuk loncat menuju kebagian puisi
NB : Klik judul puisi dibawah untuk loncat menuju kebagian puisi
Puisi Ibu - Ibu merupakan orang yang paling berjasa kepada kita. Ibu adalah orang pertama yang selalu ada saat kita sedang kesusahan, Ibu lah yang punya kasih sayang yang paling besar untuk kita. Ibulah orang yang mengandung kita dan merawat kita dengan penuh kasih sayang tanpa ada kebencian sedikitpun. Ibu adalah malaikat kita didunia.
Jasa ibu tidak akan bisa kita balas sampai kita mati. Namun kita bisa membuat mereka tersenyum dengan membuatkan puisi kepada ibu kita. Sebuah puisi yang menyentuh hati yang menyanjung kasih terhadap ibu. Puisi yang menggambarkan kasih sayang kita untuk ibu tercinta.
Baca Juga
Nah, bagi kalian yan sedang mencari puisi bertema ibu, saya sudah menyiapkan kumpulan puisi lengkap untuk diberikan kepada ibu tercinta. Berikut 47 puisi ibu yang menyentuh hati.
majelistausiyahcinta.com |
Tangisan Mata Bunda
Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu
Derita siang dan malam menimpa mu
tak sedetik pun menghentikan langkah mu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku
Seonggok Cacian selalu menghampiri mu
secerah hinaan tak perduli bagi mu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
mencari harapan baru lagi bagi anak mu
Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku
bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
tapi keinginan hati mu membahagiakan aku
Dan yang selalu kau berkata pada ku
Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu
aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku
Puisi Kemuliaan Sang Ibu
Terdiam sejenak dalam renungan..
Kala bayang wajahmu datang menyapa..
Waktupun berputar kebelakang
membuka memori kenangan kecilku
Tetesan keringat dan air mata
berjuang melawan maut..
Demi kehadiran sang buah hati
Mendengar tangisan pertamaku
jadi kebahagian tak ternilai bagimu
Saat ku mulai belajar berjalan
kau dengan setia menjaga ku..
Ku mulai belajar bicara
engkau dengan sabar mengenalkan ku pada kata-kata..
Hingga ku dewasa kasih sayang itu tetap sama..
Tak pernah pudar dan terkikis oleh waktu..
Bekerja tanpa mengenal kata lelah
Tidur tanpa mengenal kata lelap
Terjaga dalam gelapnya langit subuh
Demi mencari sesuap nasi untuk ku..
Tapi, balasan apa yang ku beri..
Hanya goresan luka dan air mata..
Meskipun begitu kasih sayang itu tak berkurang sedikitpun..
Slalu kau sebut namaku dalam setiap doamu..
Air mata ini jatuh berlinang dengan derasnya
Mengingat betapa mulianya engkau wahai ibu..
Pepatah berkata..
surga dibawah telapak kaki ibu¡
Izinkanlah daku mencium surga itu
ibu..
Kurasa Hatimu
Menangis
Jangan ditahan
Luapkan rasa hatimu
Tapi kau tetap tersenyum
Tersenyum
Lembutkan garisnya
Ikhlas kau tunjuk
Pada tegar menghadapi hidup
Tenang
Kau bersembunyi
Dari rasa sesak
Kau tampil begitu lembut
Ibu
Doa terpanjat
Dalam telapak tangan
Kau menengadah pinta indah
Ibu
Senyummu terlintas
Pada getar rasamu
Hingga tenang hati kami
Dosaku Ibu
Berbagai macam rasa kesalku hadir karena larangan darimu
amarahku menggebu-gebu dibuai bisikan-bisikan busuk yang ku izinkan
masuk dalam otak mendorong dan menaklukkan dinding emosiku
tidak kupandang wajahmu ketika itu...
aku lontarkan kata dan sumpah serapah
Aku tantang matamu yang sayu
menyalahkan dirimu...
Kau hanya diam dan terpaku Ibu..
sabar, walau hatimu perih
bagai diserang sejuta belati menusuk hati
sampai aku puas dan lelah.
Engkau hanya tersenyum
lalu beranjak pergi
Ibu.... aku terhenyak dan sadar dari sikap busuk..
bahwa tiada pantas sedikit pun aku berbuat seperti itu.
Celakalah bagiku. Maafkan aku Ibu maafkan aku..
Marahi aku Ibu..
Aku mencintaimu Ibu..
Ibuku Tersayang
Ibu,,,
Dari segumpal darah aku di dalam rahimmu
Sampai terbentuk makhluk titipan untukmu
Engkau rawat serta jaga aku dalam badanmu
Walau ku tahu itu sangat tidak nyaman dalam gerak gerik langkahmu
Ibu memperjuangkan aku untuk hidup di dunia ini
Sampai nyawapun berani ibu pertaruhkan dengan seluruh hati nuranimu
Sakit perih tidak terhingga ibu rasakan
Walau ibu tahan dengan rasa sakit yang selalu mengganggu.
Ibuku yang cantik
Tiada hari yang kujalani
Tanpa sedetik pun untuk tidak mengingatmu
Mengingat semua pengorbananmu
Ibu rawat aku dengan penuh cinta, kasih serta sayangmu
Bikin aku tenang nyaman bila dalam dekapan hangatmu
Tanpa jemu ibu selalu menasehatiku
Serta tidak henti menyayangiku,sepanjang usiamu
Terima kasih pahlawanku
Engkau telah menghiasi kehidupanku didunia fana ini
Dengan senyum manismu yang selalu menguatkan bathinku
Terima kasih pahlawanku yang baik
Maafkan aku,bila dulu selalu melukai perasaanmu
Maafkan aku, yang selalu mengecewakanmu
Maafkan anakmu ini ibu
Ibu sinar cintamu,akan selalu ku kenang
Sampai aku mati
Serta cintamu akan terus bercahaya dihati
Kekal serta abadi.
Ibu,,,
Tiada muara kasih sedalam ibu,
Belaian dan doa tanpa putus menjadi untaian ibu untuk ku,
Bila salah khilafku hanya maaf penawar yang selalu ibu berikan,
Tanpa lelah ibu menyemangati langkah ku,
Demi sekolahku ibu lupakan kesenangan pribadinya sebagai wanita,
Setiap keluhku tutur kata ibu menjadi obat penyejuk disaat lelah
Kini, bhaktiku seakan tiada sempurna
Kini, pengabdianku terasa kurang padamu
Kini, kesibukanku lalaikan tugasku sebagai anakmu
Ibu, maaf ku katakan aku belum mampu sepertimu
Ibu, keadaan apapun kau selalu utamakan aku
Ibu, terima kasih kini kurasakan seperti dirimu
Aku menjadi balita
Aku menjadi remaja
Aku menjadi dewasa
Aku menjadi istri
Kelak aku akan sepertimu
Menjadi seorang ibu
Ibu, doakan aku
Maafkan anakmu
Puisi Ibu Malaikatku
Ibu,,,
Disini kutulis cerita tentangmu
Nafas yang tak pernah terjerat dusta
Tekad yang tak koyak oleh masa
Seberapapun sakitnya kau tetap penuh cinta
Ibu,,,
Tanpa lelah kau layani kami
Dengan segenap rasa bangga dihati
Tak terbesit sejenak fikirkan lelahmu
Kau terus berjalan diantara duri-duri
Ibu,,,
Tak pernah kuharap kau cepat tua dan renta
Tak pernah ku ingin kau lelah dalam usia
Selalu kuharapkan kau terus bersamaku
Dengan cinta berikan petuahmu
Ibu,,
Kau lah malaikatku
Penyembuh luka dalam kepedihan
Penghapus dahaga akan kasih sayang
Sampai kapanpun itu..
Aku akan tetap mencintaimu..
Puisi Bunda Doa Untukmu
Aku tak tau apa yang harus aku lakukuan tanpa dia. . .
Dialah yang slalu mengerti aku. . .
Dia yang tidak pernah letih menasihatiku. . .
Dia yang slalu menemaniku. . .
Dialah ibuku. . . orang yang slalu menjaga aku. . .
Tanpa dia hidupku hampa di dunia ini
Tanpanya aku bukanlah siapa-siapa
Aku hanyalah manusia yang lemah
Yang membutuhkan kekuatanmu. . .
Kekuatan cinta dan kasih dari ibuku. . .
Ya Allah. . .
Berikanlah kesehatan kepada ibu. . .
Panjangkanlah umurnya. . .
Aku ingin membahagiakan dia. . .
Sebelum saya atau ibuku yang tlah tiada didunia. . .
Bunda
Bunda...
Bunda...
Usiamu kini tak lagi muda
Tapi aku jua belum bisa apa-apa
Bunda...
Bunda...
Kakimu tak sekuat dulu
Menopang tubuh dan juga aku dikala mengandungku
Bunda...
Bunda...
Tak ada yang berubah dari kasih dan sayangmu
Meski mataku terbelalak namun tak sesadar itu
Bunda...
Bunda...
Lidahmu penawar segala sakitku
Dan tamparmu penyadar hidayahku
Bunda...
Bunda...
Tak ada yang sepadan sebuah kata kias
Karna hanya '' BUNDA '' itu jua yang pas
Bait Sajak Buat Ibu
Tetes-tetes darah...keringat dan air matamu
Cukup sudah menorehkan
Prasasti-prasasti indah di hidupku
Menggenapi di setiap celah ruang dan waktu
Gumam doa tulus nan sederhanamu
Jua ....keriput di kening tuk menata asa
Demi anak-anakmu
telah menjadi saksi
Pada hamparan permadani indah beranda syurga
Akhirnya.....
Maafkan bila belum sempurna baktiku padamu
Saat renta usia menjemputmu....ibu, Maafkan kami anak-anakmu
Selamat jalan.....ibu
Merengkuh jalan panjang menuju haribaan-Nya
...... Tuhan Semesta Jagad Raya
Yakinlah suatu saat bersama takdir, nanti
Kita kan tersenyum bersama semerbak harum surga
Amien......
Bundaku Sayang
Bunda.......
Engkau selalu ada untuku...
Menemaniku dalam suka dan duka..
Menemani hari-hari ceriaku...
Bunda......
Engkau selalu membimbingku..
Mengajariku untuk berahlak mulia..
Dalam keseharianku....
Bunda ....
Engkau bagai malaikat bagiku...
Engkau juga sahabat bagiku...
Ketulusan yang ada dalam dirimu....
Membuat aku bangga pada dirimu
Bunda...
Aku selalu menyayangimu
Jasamu takakan pernah bisa terbalas oleh ku...
Namun aku akan berusaha menjadi anak kebanggaan mu.....
Bagai Malaikat Tanpa Sayap
Ibu..
Engkau inspirasiku..
Aku berkelena ke ujung dunia
Bayangmu selalu ada disampingku
Secerca harapan darimu
Ku jadikan pedoman di setiap langkahku
Dalam doamu selalu tersebut namaku
Kau tameng dalam hidupku
Kau penyemangat terbaik dalam hidupku
Kau bagai malaikat tanpa sayap untukku
Engkau segalanya untukku
Aku tanpamu bagai angin tanpa arah
Engkau bagai lautan samudera
Tempat mencurahkan segala kegundahan hati
Ibu...
Terimakasih atas kasih sayangmu
Terimakasih atas perjuanganmu
Terimakasih atas perhatianmu
Terimakasih atas setiap tetesan keringat yang tercurah untuk anakmu
Terimakasih atas pengorbananmu
Ibu..
Maafkan amarahku
Maafkan keegoisanku
Maafkan kenakalanku
Maafkan aku atas airmatamu
Ibu.. engkau cahaya penerang dalam hidupku
Jika orang bertanya padaku siapa pahlawanku? Pastilah engkau Ibu jawabanku..
Saatku Menutup Mata
Saat ku menutup mata bunda...
Aku tak ingin mata itu melihat ku dengan penuh air.....
Saat ku menutup mata bunda...
Aku tak ingin hati itu seakan tergores.....
Saat ku menutup mata bunda...
Aku ingin bibir itu terseyum.....
Aku tidak ingin engkau terluka.....
Bunda...
Mungkin ini adalah lihatan yang sangat bagimu.......
Tapi aku tak ingin melihat dengan seakan tak sanggub melepaskanku....
Bunda....
Aku hanya ingin engkau merelakan ku.....
Dan mengantar kan aku pulang ke rumah ku dengan senyum mu...
Saat ku menutup mata bunda....
Aku ingin kau tau bahwa ku...
Menyayangimu....
Bahwa ku ...
Mencintai mu....
Aku bahagia bisa jadi anak mu....
Cinta Adalah Ibu
Ketika cinta dipertanyakan
Ketika cinta dicari
Mengapakah mata hatiku buta
Mengapa sulit terlihat
Sedang cinta di depan mata
Selalu mengiringku, menemaniku, menggenggamku, memeluku
Cinta itu ada pada air susu yang kuhisap kala ku sebagai makhluk bayi
Cinta itu ada pada gendongan tangan kuat ketika ku menangis dan tertidur pun tertawa
Cinta itu ada pada gandengan tangan dan pelukanya
Cinta itu ada pada sereal yang hangat setiap pagi
Dalam kegagalanku
Ada senyum dan aliran kata sejuk
Dalam gembiraku
Ada tawa dan tangan mengacak rambutku
Dalam keputusan salahku
Ada pembelaku
Yang setelahnya berib nasihat mengalir deras
Semua itu ada padamu ibu
Engkau adalah cinta utuh dalam diriku
Saat aq mengecewakanmu
Tak pernah kau pergi dariku
Engkau membawaku di hati dan pikiranmu
Kemanapun kau berada
Hingga kau berada dalam kekekalan kau tetap menaruhku dihatimu
Dan berdoa untuku
Hingga aku merasa tak sendiri
Sekalipun kau dalam keabadian
Dan aku di dunia fana
Hingga kita bersama lagi selamanya
Aku rindu padamu bu..
Nantikan aku sampai saatnya tiba
Ibu
Engkaulah cinta itu..
Bunda Dalam Cahaya
Dia wanita bernama cahaya
Hatinya memancar
Tergurat dalam doa-doa
Tangan Kecilnya mengantar kami
di gerbang cahaya
Dia berjalan dengan cinta
Dia berjalan menerjang luka
Bahkan dia menempuh tanpa
batas rasa
Dia-lah Ibu dari segala cahaya
Ibu dari semua luka kami
Ibu dari Jejak yang terukir
dalam tinta sejarah
Kehebatanmu Ibu
Ketika ku tak bisa berjalan
Ketika ku tidak bisa berbicara
Manusia pertama kali yang menemanimu adalah ibu
Yang selalu ada disaat kau Sedih,senang,dan susah
ketika kamu mulai membesar
Kau bisa memahami hidup
Betapa sulitnya dulu waktu ibumu melahirkanmu
Keringat bercucuran mulai jatuh
Dan disaat ibumu melahirkanmu, ayahmu selalu menemani Ibu
Dan ayahmu berkata Yang kuat
Bayangkan dan bayangkan sekarang kau tumbuh menjadi makhluk normal
Masih banyak seorang ibu yang ingin melahirkan anaknya normal
Tapi ada seorang ibu yang harus mendapat kan ujian anak yang tidak normal
Sebagai manusia sosial kita harus saling bantu dan tolong menolong
Maka,Kita harus berterimakasih ke Ibu karena 9 bulan dia mengandung
Tiada letih yang dirasakannya
Maka sekarang kita harus balas budi kepada ibu
Ibu I you
You are my everything
because youre forever in my heart mother.
Thanks you allah and Thanks Mother
Selamanya kau selau di hatiku
Puisi Untuk Ibu Jauh lebih bermakna
Telah berjuta kata coba ku rangkai
ketika inginnya hati menggambarkan
lautan tinta sudah ku habiskan
ketika tangan kotorku ingin tuliskan
Seketika, tubuhku mematung waktu yg seakan berhenti
jiwa yg bergejolak mencampur adukan rasa
aku tak bisa
Apa yg sulit dari merangkai kata? begitu sulitkah menulis?
Tidak! Ternyata Bukan itu
Karna Berapa dan seindah apapun kata yg ku rangkai
sebanyak apapun tinta yg ku habiskan
kasihmu jauh melebihi itu
semua tentangmu, jiwa yg suci itu
sebuah penghargaan yang ingin ku berikan
walau jauh berbanding dengan tulusnya kasihmu itu
apalah arti sebuah rangkaian kaata ini
kasihmu itu jauh lebih bermakna
karna engkau, aku mengerti hidup ini
kau itu bagai mentari
kau yg menyinari siangkuku
dan memberikan sinarmu pada bulan untuk menerangi malamku
aku menyayangimu, ibu
2. Puisi Terimakasih Ibu
Ibu ....
Engkaulah wanita yang terindah yang pernah ku punya
Engkaulah jiwa dan ragaku
Engkaulah sosok wanita idola yang datang untuku
Kata-katamu sungguh lembut dibandingkan ayah
Tak pantas aku menyakiti hatimu yang begitu tulus menyayangiku
Setiap hari kau selalu mendoakn anak-anakmu
Engkau tak pernah marah jika anakmu nakal
Engkau selalu sabar dalam mendidik kami
Kasih ibu sepanjang masa
Hanya memberi tak hanya kembali
Aku berjanji tak akan membuatmu menangis
Aku ingin membuatmu selalu Tersenyum
Terima kasih ibu atas segalanya
Aku sangat menyayangimu.
Ibu Yang Tak Terganti
Ketika kupandang lekat pada sudut matamu
Tersimpan derita yang begitu mendalam
Aku tahu disana banyak tersimpan air mata untuk kami anakmu
Air mata yang telah kami lakukan
Ibu
Engkau selalu berharap kami anakmu yang kan jadi nomor satu
Namun sering kali kami melawan dan melalaikan perintahmu
Kami selalu membuatmu bersedih
Mulai sekarang aku bertekad untuk menghapus air matamu...
dan menggantinya dengan canda dan tawa
Terima kasih Ibu
Kau takkan pernah tergantikan di dalam hati kami anakmu
Jasa Tak Terlupakan Seorang Ibu
Ibu...
kau membingbingku selama satu tahun
kau begitu baik padakuwaluapun aku sukamarah-marah
Ibu....
kau begitu ceria dan rajin dari pada guru yang lain
ibu...
kau yang pintar,baik,ramah,cantik,dan sopan
Ibu...
kalau aku membuat salah tolong maafkan aku
karena aku cuma kesal karna aku selalu diejek
Ibu...
kalau aku lagi sedih kau menghibur aku
kalau aku lagi kesal kau menghiburku
Ibu...
terimakasih atas jasa-jasamu jika aku
masih sempat bertemu dengan ibu
aku sangat ingin memeluk ibu
Terimakasih Ibu
IBU...rambutmu kini sudah mulai memutih
Kulitmu tak lagi kencang
Penglihatanmu tak lagi terang
Jalanmu kini sudah mulai goyang
Namun..apa yang terlihat
Semua itu tak pernah engkau rasakan
Semua itu tak pernah engkau pedulikan
Aku paham, semua itu demi anakmu
Sepanjang jalan engkau mengais rejeki
Sepanjang waktu engkau berhitung
Berapa laba kau dapat hari ini
Tuk membayar semua letihmu
Engkau tak lagi dapat membedakan
Mana siang, mana malam
Semangat mengalahkan gemetar kakimu
Dan segala rasa lelahmu
Ini semua...untuk siapa?
Hanya untuk anakmu
Anak yang engkau impikan menjadi orang hebat
Mencapai setumpuk asa
IBU...sampai kapanpun,
Anakmu tak kan pernah lupa
Atas semua jasa, do'a dan derita
Keringat yang engkau cucurkan
IBU...engkau sudah terlalu besar, berkorban
Hanya surga yang pantas membayar tulusmu
Hanya Tuhan yang pantas menjagamu
Dunia dan akherat...
IBU...
Anakmu kan selalu merindumu
Do'a di setiap hembus nafas ini
Terima kasih...IBU, untuk semua ikhlasmu
Puisi Seorang Anak Untuk Ibu
Aku berangkat sekarang untuk membantai lawan..
Untuk berjuang dalam pertempuran..
Aku berangkat, Bu, dengarlah aku pergi..
Doakanlah agar aku berhasil..
Sayapku sudah tumbuh, aku ingin terbang..
Merebut kemenangan di mana pun adanya..
Aku akan pergi, Bu, janganlah menangis..
Biar kucari jalanku sendiri..
Aku ingin melihat, menyentuh, dan mendengar..
Meskipun ada bahaya, ada rasa takut..
Aku akan tersenyum dan menghapus air mata..
Biar kuutarakan pikiranku..
Aku pergi mencari duniaku, cita-citaku..
Memahat tempatku, menjahit kainku..
Ingatlah, saat aku melayari sungaiku..
Aku mencintaimu, di sepanjang jalanku.
3. Puisi Pengorbanan Ibu
IBU,,,
Engkau telah mengandungku selama 9 bulan
engkau melhirkan,merawat,& membesarkanku
mulai aku bayi sampai sekarang ini
dengan penuh Cinta & Kasiah Sayang
IBU,,,
Kau melewati banyak rintangan
Kau rela bekerja demiku
dari pagi hingga sore hari dibawah teriknya matahari
Hanya iringan angin & kicauan burung yang menemaniMu
IBU,,,
walaupun aku menyakiti hatimu
dengan membuat engkau menangis & kecewa,
Tapi,,,
Engau tetap kuat,tegar,& sabar menghadapi perilaku aku
Engkau tidak pernah memperlihatkan keluh kesahmu
Engkau selalu memberikan senyuman termanismu untukku
IBU,,,
Tidak akan pernah ada yang akan menandingi & mengalahkan kehebatanmu
Engkau bagaikan Malaikat yang terlihat
Engkau tidak pernah mengharap budi balas dari anakmu
Engkau rela menderita asalkan anakmu bahagia dan Sukses kelak nanti
IBU,,,
seandainya kau tahu
Enkau adlah Nyawaku,nafasku,jiwaku,& batinku
Bu
TERIMA KASIH atas semia yang telah engkau perjuangkan & berikan kepadaku selama ini
I LOVE MOM
Ibu
Ibu,,,
Lahirkan aku
Korbankan diri untukku
Ingin aku balas cintamu
Ibu,,,
Membelai aku
Obati rasa sakitku
Lindungi bahaya yang mengancamku
Ibu,,,
Rasa sakitmu
Ingin aku gantikan
Dengan canda dan senyuman
Ibu,,,
Aku ketakutan
Saat merasa kehilangan
Wanita terindah di hatiku
Ibu,,,
Kau pelitaku
Penyejuk hati piluku
Menegarkanku selalu kala sendu
Ibu,,,
Jutaan cerita
Kita ukir bersama
Tak peduli apa rasanya
Ibu,,,
Tetaplah bersamaku
Lengkapi tiap hariku
Jadilah bidadari di hidupku
Cinta Ibu
Engkau ajarkan aku tentang cinta
Cinta pertama dalam hidupku
Sejak aku di alam kandunganmu
Sejuta kasih kau suap di mulutku
Engkau adalah sosok sahabat tiada tara
Pengorbananmu tak mampu kuucap
Dengan kata-kata
Pahlawan pertamaku dalam nafasku
Nyawaku terlindung berbalut cintamu
Tiada tara,,,
Tiada kata,,,
Itulah pengorbananmu
Tak bisa menceritakan tentang kisahmu
Ibuku,,,
Engkaulah sahabat Cintaku
Mengalir kasih pertamaku
Doaku menyertaimu.
Puisi Untuk Ibu Perjuangan Tanpa Banding
Bermula dari kasih sayang tulus
Lukis semua rasa yang halus
kini ku mulai cerita
Saat merintih menahan dera
Tiada banding hantamannya
Bagai terbakar larpa
Tak perna ia peduli jiwa kan tinggalkan raga
Tak ada lukisan betapa menakutkan itu
Layaknya petir bergemuruh
Samua daya dan harap tumpah
meruah semua gelisah
Tiada sedetikpun yang mau
Mau sejenak beri ruang untuk mengeluh
Raungnya menyayat kalbu
Tak terhitung butir-butir peluh
Tapi badai belum berlalu
Ia masih dan belum berhenti berperang
Genggaman tangannya bagai remukkan tulang
Hanya dia sendiri yang tau
Jurang yang akan dia lalu
Kini Rintih pergi
Dan air sebening salju pun mulai berlinang¡
Tak kala rengek meraung lantang¡
Cemas melayang hilang
Karena seonggak daging dan gumpalan darah telah datang¡
Datang bagai bintang¡
Kumandang asma illahi terdengar memenuhi setiap sisi ruang¡
Lahir la buah cinta yang beri terang¡
Perjuangan Ibu Tanpa Pamrih
Ibu engkau mengandungku 9 bulan
sampai kau melahirkanku dengan susah payah
Dikau merawatku sampai aku tumbuh berkembang besar
Dikau juga merawatku tanpa pamrih. . .
Dan kau juga merawatku dengan penuh kasih dan sayang
Ibu. . . engkaulah yang mengajari aku berjalan sampai ku bisa berjalan
Dikau juga mengajariku berbicara sampai aku bisa dengan lancar
Ibu engkau bagai malaikat aku. . .
Kala aku bersedih engkaulah yang slalu ada untuk menghibur aku. . .
Ibu. . . aku juga merasa engkau pahlawan terhebattku
Disetiap aku kesusahan engkaulah slalu ada untuk membantu diriku
Ibu. . . dikau bekerja keras
untuk menafkahi aku. . .
ibu. . . trima kasihku atas pengorbananmu
Yang kau berikan kepadaku. . .
Ibu. . .
4. Puisi Rindu Ibu
Duduk termenung di hadapan Senja
Hanya rasa bersalah yang selalu datang
Menyianyiakan dahulu yang pernah ada
Rasa yang dulu telah hilang
Tetes air mata yang tak berarti
Hanya menambah sesak di dada
Semuanya telah hilang dan pergi
Tertusuk dalam hingga ke sukma
Maafkan aku ibu,
Memang sudah tak ada gunanya ku sesalkan
Tapi sungguh ku sangat rindu
Dan hanyalah doa yang bisa ku panjatkan.
Kerinduan
Gerimis bertaut membasahi tubuh
Rinainya jatuh menjadi tangisan dimataku
Rasa ini membeku¡
Membatu mengingat kisah lalu
Saatku lincah nan lugu, Waktu kecilku..
Biarlah nafasku bercerita tentangmu
Bersajak indah memanggil namamu Ibu..
Aku teramat merindukanmu
Aku rindu.. Rindu masa itu..
Rindu saat ibu menimangku..
Berbisik doa merajut sanubariku..
Semoga ibu disana tersenyum bahagia selalu..
Doa anakmu yang selalu menyertaimu..
Bunda, Ku Rindu Kau
Waktu itu,
Aku melihat senyummu di kala Dhuha
Burung burung menyambut langkahku
Berkicau kicau mendesah sebuah nada yang elok nan indah
Oh bunda, kau cantik sekali di pagi ini
Teringat kenangan manis melambai lambai
Tak pernah kabur dari simpanan memoriku
Untaian kata lembut terngiang ngiang di udara pikiranku
Oh bunda, Kau yang terindah
Terpeleset pikiranku lama tak berjumpa
Sekian lama tak tersentuh kabarmu
Maafkan bila tak menyapa lebih dekat
Jauh nian diriku tak melihatmu
Wajahmu di awan selalu menghantuiku
Oh tuhan, lindungilah dia
Maafkan daku,
Belum bisa terbang kesana..
Oh Bunda, Ku Rindu Kau
5. Puisi Ulang Tahun Ibu
Ulang Tahun Ibu
Bunda..
Engkau pecahkan kegalauan yang selalu membuatku jatuh..
Engkau bagai penopang raga yang mulai runtuh..
Engkau memberi semua yang kami butuhkan..
tapi kami, ketika engkau butuhpun kami belum menyadari..
Bunda..
kau buang waktumu tanpa lelah untuk kami..
Kau buat kasih sayang itu menjadi kebiasaan yang sering kami lupakan..
Engkau memberi tanpa kami meminta..
Engkau guyurkan siraman kasih yang tiada tandingannya..
Bunda..
Andai perasaan ini sepeka hatimu.,.
setegas kasihmu..
Semampu dan selalu ada untuk kami anakmu..
kan kurubah segala yang menajadi kesalmu..
kan ku coba merengkuh rasa yang sering kau berikan kepadaku..
Diatas langit yang tak terbatas..
kau topangkan kasihmu tanpa merasa lelah..
Trimakasih Bunda.. terimakasih telah menjagaku hingga dewasa..
Memberikanku seluruh cinta tanpa putus asa..
dengan cintamu, aku merasakan kekuatan yang sungguh luar biasa..
Love you Mom,
Aku tak akan pernah bisa membalas seperti cinta dan kasih yang telah engkau berikan kepadaku,
Sampai kapanpun!
6. Puisi Hari Ibu
Tuhan menciptakan ibu yang hebat,,
ibu yang ngga pernah menua,,
Dia membuat senyumannya seperti cahaya ,,
dan Dia menjaga hatinya seperti emas,,
dalam matanya terpancar sinar bintang yang berkilau,,
dalam wajahnya terdapat banyak bunga yang indah,,
Tuhan menciptakan ibu yang hebat,,
dan Dia memberi ibu itu untukku,,
Pantaskah Aku
Ku duduk berdiam diri
Wanita yang mulai renta ku pandangi
Wanita yang selama ini mengasihi
Serta merawatku sepenuh hati
Seorang wanita yang tak kenal mengeluh
Yang tak peduli dipelipisnya berjuta peluh
Yang bekerja keras tak kenal waktu
Hanya demi kesuksesanku
Tapi pantaskah aku ?
Masih dicintainya
Masih disayanginya
Masih menjadi kebanggaannya
Aku hanyalah anak tak tau diri
Yang hanya tidur dan pergi setiap hari
Yang membentaknya kala dinasihati
Yang manja dan mementingkan diri sendiri
Pantaskah aku, ibu ?
Mendapat kasih sayangmu
Mendapat cinta tulusmu
Memanggilmu seorang ibu
Aku marah,
Aku benci,
Pada diri sendiri
Mengapa baru ku sadari ?
Aku mengecewakannya
Aku beban hidupnya
Aku berdosa padanya
Pantaskah aku,
Mendapat surgamu ibu ?
Ibu
Bait-bait dunia terangkai membingkai
Wacana pun berurai
Hiasi jendela
Menyemai
Bergulir waktu meremas raga
Usia pun menua
Kau renta
Ibu
Keriput menyirat rona senja
Tertatih menapak dunia
Kau lelah
Ibu
Berkubang keringat memuntah merah
Kauperas sekuat daya
Bagi kami
Anakmu
Terseok menahan beban punggungmu
Kaujunjung luahan darma
Bagi kami
Putramu
Gulita lara menindih ringkih
Pejam netra mengatup
Tergolek lemah
Ibu
Maafkanku tiada mampu membalasnya
Hanya hamparan doa
Mengiring bahagia
Bagimu
Puisi Bunda Jiwa Terindah
Terlihat senyum tulusmu
Terasa doamu yang tak pernah henti
Tercipta kasih sayang tulusmu
Tak akan tergantikan
Wahai kau wanita terhebat
Kaulah segalanya untukku
Di saat ku bahagia
Air mata kebahagiaan terpancar bersinar
Di saat ku sedih
Air mata doamu tiada pernah berhenti
Tiada pernah mengeluh
Tiada pernah kecewa
Tiada pernah lelah
Jiwamu sungguh indah
Akan selalu ku ingat
Cerita ini akan selalu ku kenang
Engkau selalu ku doakan sepanjang hidupku
wahai kau wanita terhebat, IBU
Puisi Ibu Kasih Hatiku
Kasih Hatiku
Kian hari kian ku ingat
Masa waktu bersamanya
Semakin ku jauh darinya
Semakin kuat rasa
Tuk selalu ingin bersamanya
Aku tak mengerti akan semua
Bagiku
Dialah selimut penghangat
Di kala dingin malam menyayat
Dialah kapas penghapus
Di kala tetes airmata terjatuh
Dialah sandaran terhangat
Di kala pilu hatiku menerjang
takkan pernah ada
Yang dapat menggantikannya
You are my guardian angel MOM
Ibu
Engkau
Adalah malaikatku
Kasihmu sepanjang waktu
Kau melindungiku tanpa menggerutu
Tegar
Penuh sabar
Kau berjuang sendiri
Kala ditinggal sang suami
Mutiara
Ciptaan mulia
Kilaumu tiada tara
Karunia Khalik alam semesta
Engkau
Rela berjibaku
Rela menukar nyawa
Demi anak, sekalipun durhaka
Selamat Hari Ibu.
Do'amu Ibu
Ibu...!
Aku tahu...
Semua letihmu itu tulus
Dan...akupun tahu
Bukan apa-apa yang engkau ingin
Engkau tak pernah inginkan apa-apa
Ibu...!
Dulu engkau pernah bilang
Cepatlah besar anakku !
Jadilah engkau orang besar
Yang membesarkan hati Ibu
Ibu...!
Semua hebatku
Tak kan pernah ada
Tanpa ikhlas pengorbananmu
Ibu...!
Sabdamu adalah do'a
Do'a yang nyaring terdengar
Dan pasti... didengar !
Bukan gelimang harta tuk membalas
Bukan pula, tahta dan mahkota
Bhakti, taat... menjaga hati
Itu saja...cari dan mesti kau beri
Puisi Jasa Seorang Ibu
Ibu,,,
kau membingbingku selama satu tahun
kau begitu baik padaku waluapun aku suka marah-marah
Ibu¡,,,
kau begitu ceria dan rajin dari pada guru yang lain
ibu,,
kau yang pintar,baik,ramah,cantik,dan sopan
Ibu,,,
kalau aku membuat salah tolong maafkan aku
karena aku cuma kesal karna aku selalu diejek
Ibu,,,
kalau aku lagi sedih kau menghibur aku
kalau aku lagi kesal kau menghiburku
Ibu,,,
terimakasih atas jasa-jasamu jika aku
masih sempat bertemu dengan ibu
aku sangat ingin memeluk ibu
7. Puisi Ibu Kartini
Puisi Untuk Ibu Kartini
Ibu Kartini
Kau adalah teladan bagi kami
Kau sejajarkan kami di mata dunia
Kau adalah cerminan bagi kami
Ibu Kartini
Meski kau telah tiada
Namun semangat dan perjuanganmu
Masih menyemangati kaum hawa di seluruh nusantara
untuk ikut berperan serta dalam pembangunan bangsa Indonesia
Lihatlah kini kartini-kartini sekarang
Yang terus berjuang dalam semangatmu
Mulai dari guru sampai capres
Mulai dari dapur sampai Istana
Semua kini bisa berkarya
Walaupun terkadang masih direndahkan
Walau terkadang masih dilecehkan
Tapi
Mereka kini bisa berkarya
Tidak hanya sekedar meminta
Dan sekedar menerima
Lihatlah ibu
Betapa agung perjuanganmu
Kini aku bisa ikut berbangga
Melihat hasil perjuanganmu
Sekarang para kartini muda
8. Puisi Untuk Kedua Orang Tua
Ketika dulu aku masih menyatu dalam ragamu..
Ku temukan Sebuah kehangatan serta keindahan di dunia itu..
Kemanapun jejak kakimu melangkah, ragaku selalu ikut menyatu dalam tubuhmu..
Tak sedikutpun aku rasakan keluhanmu dengan kehadiranku di tubuhmu yang ku anggap itu adalah duniaku..
Dan hanya suara kasih sayanglah yang selalu kudengar dalam menanti kehadiranku..
Hingga tibah saatnya..
Tuhan menakdirkan aku untuk keluar dari kenyamananku menuju pada dunia baru..
Gema suara adzan yang pertama kali kudengar telah menyambut kedatanganku didunia baru ini ialah ayahku..
Tuhan.. Seperti inikah dunia yang ingin kau perkenalkan padaku.
Dunia yang penuh dengan tantangan dan ujian dalam menggapai Ridho-Mu..
Tapi lewat ajaranmulah untuk menyuruhku berbakti pada kedua orangtuaku hingga aku bisa menggapai Ridho-Mu..
Teruntuk ibuku,,,
terimakasih atas kasih sayang yang selama ini kau berikan padaku.
Engkau adalah syurgaku akhiratku..
Teruntuk ayahku,,,
terimakasih atas tetesan keringat yang kau korbankan demi menghidupiku melengkapi semua kebutuhanku dan engkau dalah syurga duniaku
Maka aku butuh ibu dan ayahku agar aku bisa mendapatkan syurga dunia dan akhiratku
9. Puisi Untuk Ayah Tersayang
Rindu Kasih Sayang
Kau ajarkan ku bermimpi dan berbuat
Kau ajarkan aku jadi yang terbaik
Petuah nasihat, perintahmu
Teringat kental dalam memori
Hingga kini ku beranjak dewasa
Aku rindu kasih sayang itu
ayah
10. Puisi Untuk Ibu Guru Tercinta
Guru Samudera
Kita ini tuna muda di tengah samudera,
Tak tahu apa selain koloni saja,
Spesies luar begitu asing,
Dunia ramai kejam dan selalu bising,
Kau buka dengan pena,
Tabir misteri generasi kita, Kau bilang itu semua cakrawala,
Luasnya ilmu Sang Pencipta,
Jubahmu telah memudar bu,
Tapi jasamu untukku,
Jadi jalan memakmurkan hidupku. Selamanya
(Untuk Ibu Guru ku)
11. Puisi Ibu Pendek
Ibu
Ibu,,,
dalam linangan air mata akupun begitu
dalam ungkapan doa akupun meminta
sama seperti dahulu saat mengintipmu dalam sholat malammu
kusebut jua namamu ibu dalam tetes airmataku
kuyakin kau berduka menatap rautku dalam isak
lemas terkulai aku dihamparan sajadahku
ingatmu adalah kekuatanku sorga kupinta bagimu ibu
dalam airmataku bersama doaku
Ibu
Betapa besar kasih sayangmu
Menghadirkan ku ke bumi ini
Membuatku mengenal surya
Melihat mentari indah menyingsing
Oh ibuku,,
Betapa beratnya pengorbananmu
Memikul ku dalam kandungan
Letih kan badan yg sudah lemah
Ibu ku,,,
Kaulah pelangi dalam jiwaku
Kaulah cahaya surga bagiku
Menerangi ku dalam gelap nya malam
Untuk Ibuku Tercinta
Ku ingin,
Menghirup udara yang kau hirup.
Melangkah,
Di tempatmu melangkah.
Berteduh,
Di tempatmu berteduh.
Dan terlelap di atas pangkuanmu.
Ibu,,,
Ku hanya ingin selalu bersamamu.
sepanjang waktuku
Kesunyian Ibu
Dahinya adalah jejak sujud yang panjang
Perjalanan waktu membekas di pelupuk matanya
Derai air mata di pipinya telah mengering
Tanpa sisa, tanpa ada yang menduga
Ia memilih jalan sunyi untuk bertanya
Hiruk pikuk untuk tersenyum di beranda derita
Menjerit saat lelap berkuasa Berdoa bukan untuk dirinya
Bunda
Bunda,,,
Dikala kusebut namamu
Tampak olehku wajah manismu
Senyummu menyiratkan kasih sayang
Sinar matamu melambangkan ketulusan
Bunda,,,
Kau laksana sang surya
Menerangi relung-relung jiwa
Kau bagaikan embun pagi
Menyejukkan kedamaian hati
Oh bunda,,,
Jasamu tiada tara
Manjamu melambangkan cinta
Meski kini kau telah tiada
Bayangmu selalu menyapa
Kasihmu hidup sepanjang masa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar