Latest News

Jumat, 27 Juli 2018

32+ Kumpulan Puisi Perpisahan Paling Berkesan (Sekolah, Guru, Sahabat)

Daftar Isi (Sembunyikan)

NB : Klik judul puisi dibawah untuk loncat menuju kebagian puisi

Puisi Perpisahan - Dibalik pertemuan pasti akan terjadi perpisahan. Kata kata ini memang sering kita dengar. Memang benar jika kita bertemu dengan seseorang suatu saat kita akan berpisah dengan mereka, seperti dengan guru, pacar, sahabat, ataupun teman. Perpisahan memang sangat menyedihkan, namun kita harus yakin jika dibalik perpisahan itu ada hikmah yang terselip.

Nah, bagi kalian yang sedang mencari puisi perpisahan sekolah, perpisahan dengan guru atau perpisahan dengan sahabat. Saya sudah menyediakan 32 macam puisi bertema perpisahan lengkap yang bisa digunakan untuk tugas sekolah maupun untuk diberikan kepada seseorang yang kamu sayangi. Berikut adalah kumpulan puisi perpisahan lengkap.

Google Images
1. Puisi Perpisahan Sekolah

Kenangan Di Sekolahku Tercinta
Hari demi hari begitu cepat berganti bersama mentari
Pagi hari yang cerah menjadi persaksian aku semangat sekolah
Siang hari yang terik menjadi teman dalam indahnya memetik
Bunga-bunga ilmu itu merekah menggoda sang penuntut

Penuh semangat bergandengan dengan kawan seperjuangan
Menyatu dalam genggamaan asa terangkan masa depan
Pantang untuk menyerah dengan alasan kata bermakna lelah
Terus menyelami air berilmu sampai menemukan itu

Sungguh sekolah ini menjadi cerita sendiri dalam dinding hati
Tidak akan terlupakan walau tersiram sebongkah debu
Kisahnya sesejuk embun pagi yang bening di dedaunan
Memberi kesejukan pada insan yang berbalut turut merasakan

Sekarang kenangan hanya tinggal kenangan, Kenangan di sekolahku tercinta
Terimakasih telah menjadi tempat sebaik-baiknya rumah
Persinggahan untuk hari tua
Terimakasih telah melindungi anak negeri dari terik mentari
Terimakasih sekolahku, engkau tempat terbaik menuntut ilmu

Semua akan kami tinggalkan untuk meneruskan perjuangan
Gerbang-gerbang kesuksesan telah menunggu kami di sana
Akan kami kencangkan pacuan dengan cemerlang kecerdasan
Sampai bertemu kembali di pintu-pintu teraih kemenangan

Tiba Waktunya Perpisahan
Selama 3 tahun kita menyelami telaga ilmu di sini
Mengukir pendidikan untuk masa depan yang gemilang
Segala diraih hingga indah diperaduan prestasi
Tertanam di dalam hati sanubari dan terkenang dimemori

Sekolah engkaulah tempat berteduh kami dari heningnya kebodohan
Tempat menempa diri dengan senjata ujung tinta pena yang menjadi saksi
Dinding-dinding ruang belajar menghiasi kata-kata motivasi setiap hari
Menjadi cerita tersendiri tersimpan dalam peti berisi prestasi

Teman simpan baik-baik kenangan ini dalam sejarah hidupmu
Teruskan perjuangan untuk bangsa, negara, dan agama demi Indonesia tercinta
Jangan sampai terhenti melihat dalamnya jurang perjuangan
Terus lewati hingga mampu menyebrangi tanpa kata lelah

Perpisahan hanya kata peninggalan sejenak dari tempat peraduan ilmu
Tidak ada alasan jiwa untuk saling melupakan kenangan
Kebersamaan akan terus terajut dalam naungan persaudaraan
Erat tidak akan terlepas sampai meraih bersama kesuksesan

Teman jadikan perpisahan ini bukan untuk mengakhiri sebuah pertemuan
Jangan kau jadikan alasan untuk saling mengsombongkan
Tapi jadikan sebuah perpisahan termanis ini adalah
Momen besar untuk saling bertemu dan menggenggam keberhasilan bersama

Selamat berpisah teman …
Kehadiranmu aku tunggu dipuncak kesuksesan

Detik Perpisahan
Disini kita bertemu….
Disini pula kita kan berpisah
Semua kenangan seakan berlalu….
Segala yang kami lalui begitu cepat
Begitu berharga
Detik detik yang berganti hari ini…..
Seakan mempercepat pertemuan kita

Ada harapan disetiap hati kami
Ada keinginan yang begitu besar
Cita cita yang akan merenda masa nanti
Untuk mencari langkah langkah yang pasti
Menggapai cita dan martabat yang tinggi

Selamat tinggal……
Selamat tinggal guru guru dan adik adikku tercinta
Do’akan kami agar meraih cita cita yang nyata
Kini kami kan menggapainya
Terimalah salam dari kami……
Untukmu guru dan adik adikku…

Doakan Kami
Bahagia, haru, sedih menyelimuti kemeriahan ini
Menumpahkan segala rasa
Mengenang segala kisah
Memohon panjatan do'a

Waktu berlalu begitu cepat tanpa kita sadari
Tanpa terasa kita kan berpisah
Ikatan emosi selama ini kan terlepas
Tiada daya untuk mengingkarinya

Kebahagiaan ini telah tertebus dengan jerih payah selama ini
Belajar tlah kami rengkuh dengan segala daya dan upaya
Bimbingan tlah kami dapatkan dengan ketulusanmu Guruku
Ilmu yang bermanfaat telah terpatri dalm benak kami

Tibalah saatnya kami undur diri
Tuk menggapai asa yang lebih tinggi
Tuk Menghadapi tantangan masa depan
Mencapai cita-cita mulia di hadapan

Kesalahan, kekhilafan, kenakalan, kecerobohan, dan ketidaksopanan kami
Tiada maksud kami untuk menyakiti
Penyesalan atas kebodohan kami
Ribuan maafmu kami harapkan

Waktumu, Ilmumu, bimbinganmu telah menyejukkan hati kami
Petunjukmu telah menuntun kami
Nasehatmu telah menyelamatkan kami
Tiada yang dapat kami berikan sebagai balasan selain ucapan terima kasih kami yang tulus dari lubuk sanubari terdalam

Tersisa satu harap
Guruku, Do'a mu kutunggu
Restumu kunanti
Tuk menerangi jalan kami yang makin berliku

Semoga do'amu kan selalu menyertaiku

Sepucuk Sajak Perpisahan
Tangis berderu menghiasi alam perpisahan ini
Bunga-bunga layu di taman hingga enggan bermekaran
Seolah enggan membuka kuncup disuasana perpisahan
Tangkai merunduk turut merasakan kesedihan

Ditelaga yang penuh ilmu ini akan kami tinggalkan
Meneruskan dan menyelami lautan ilmu disebrang
Bersama asa dan temani kemerlip bintang
Akan ku petik terhiasi dinding-dinding perjuangan

Tertoreh indah di kertas pengalaman jasa para pahlawan pendidikan
Yang telah menaburkan sebongkah kilauan ilmu berpadu
Menunaikan dan memenuhi pada benak yang menggebu-gebu hadirnya ilmu
Engkau tuangkan perlahan di gelas kosong hingga penuh pengetahuan

Harapan itu seolah enggan pergi dari indahnya suasana
Ingin segera dijemput dengan penuntut ilmu yang berkereta kencana
Berparas menawan menegukkan banyak perhatian
Mengais pendidikan kemudian minggir ketepian untuk diberikan

Perpisahan tidak menyurutkan kekuatan yang seutuhnya
Kami bebas berjalan di lingkungan yang telah ditetapkan
Berada di bawah langit yang sama warnanya
Membuatku menepis bayang perpisahan dengan sebuah kenyataan
Sepucuk sajak perpisahan aku curahkan …

Kini Tibanya Kita Berpisah
Wahai kawan-kawanku …
Kini tibanya kita akan berpisah dari sekolah
Tiada lagi tawa kita yang menghiasi suasana
Bermain dan belajar bersama mengukir cita
Kita berbagi bersama dalam suka dan duka

Sekarang jarak akan memisahkan raga kita
Tiada lagi seragam merah putih yang terpakai rapi
Semua akan berubah menjadi kebanggaan negeri
Merajut cita-cita bangsa untuk menata masa depan

Kawan …
Hari ini kita akan berpisah dari tempat yang penuh sejarah ini
Kita memulai langkah baru lagi dipelosok negeri
Dengan berbekal ilmu dari masa Sekolah Dasar ini
Akan kita curahkan pada dunia yang penuh berisi

Kawan …
Sungguh sedih terngiang dalam ingatan kata berpisah
Tiada lagi tegur dan sapa di tempat yang indah ini
Tempat menggali ilmu sampai kita banyak mengetahui materi
Dari mulai coretan tak berbentuk hingga kini pandai mengukir bentuk

Semua perjalanan ini akan tersimpan dalam buku kenangan
Berisi kenakalan kita dan tangisan jail dari kawan
Indah tersimpan dalam lembar-lembar berisi cerita jenaka
Akan terabaikan dalam naungan awan biru yang mengusik pilu
Selamat jalan kawanku

Sebentar Lagi
Karya: Rayhandi

Sebentar lagi kita akan berpisah
Berpencar menempuh tujuan demi masa depan
Kita akan berpisah
Dan mungkin takkan berjumpa lagi

Wahai kawan
Di depan mata perpisahan itu berada
Kebersamaan kita akan menjadi kenangan hati
Kebersamaan kita akan jadi cerita

Tawa kita
Canda kita
Marah kita
Semua emosi kita dulu hanya beku jadi kenangan infah

Kita berpisah demi segenggam impian
Impian yang berbeda juga jalan yang berbeda
Semuanya untuk masa depan yang kita cita citakan

Hari ini kita berada di sini
Di ruang kotak ini
Semua cerita dan tokoh di mulai
Ada tawa ada tangis ada kebersamsan
Yang takkan mungkin terlupa begitu saja

Semua cerita tentang kelas kita
Beserta penghuninya adalah kita
Kebersamaan yang tercipta tiga tahun
Takkan mungkin terhapus permanen hanya karena raga kita jauh

Mencontek
Mengobrol di kelas
Berisik jika tak ada guru
Tertawa
Sebentar lagi itu hanya akan jadi cerita

Ruang sederhana ini
Jadi saksi di sudut memori
Di ruang ini kita menulis kenangan indah
Kita merajut kebersamaan dengan teman

Wahai teman
Aku ingin kita bertemu kembali di sma
Meski kutahu semua takkan sama lagi
Meski kutahu pasti ada yang hilang.

Akhir dari sebuah Awal
Masih ingat ketika pertama melangkah di pintu ini?
seragam merah putih awal kita bertemu
Kini,
Kita terpisah dengan seragam - seragam baru
Dengan impian - impian baru

Di rumah ilmu ini,
Kita berjuang menggali pengetahuan
yang tercecer di lisan guru
Tersembunyi di buku - buku

Di rumah ini,
Kita merasakan marah,
Menahan benci dan dengki
Seringkali menahan tangis
Tak terkecuali tertawa ria

Masih ingatkah kawan?
tentang impian cita kita?
Dokter, guru, pengusaha atau penyanyi?
Inilah akhir dari sebuah awal
Pintu terakhir menuju dunia baru
Semangat wahai para pejuang
Kita bertemu sebagai pemenang

Puisi Untuk Sekolahku
Puisi sederhana ini untukmu
Ku persembahkan untuk sekolahku
Tempat sederhana di mana aku belajar.

Tempat di mana aku mengenal teman 
Bermain berpacaran jatuh cinta belajar
Semuanya menjadi satu.

Puisi ini ku tulis saat pelajaran matematika
Berbekal otak sekarat
Ku coba rajut bait dengan baris.

Puisi ini bercerita tentang sekolah dan semuanya
Tentang sepenggal cinta
Persahabatan
Jati diri dan masa muda.

Jika kau sempat bacalah sajak ini
Di dalamnya penuh dengan bangkai bangkai kenangan 
Kenangan yang dulunya hidup kita terbaring mati.

Kenangan Bersama Sekolah
Kenangan
Masih ingatkah dikau?
Saat kita di hukum karena memanjat pagar?
Saat kita tidak membuat PR
Saat kita berbicara saat pelajaran
Saat kita tidur di jam pelajaran
Ingatkah di kau?

Kenangan
Aku hanya bisa menangis
Aku hanya bisa tersenyum
Aku hanya bisa membayangkan
Aku hanya bisa memikirkan
Aku hanya bisa mengingat
Aku hanya bisa membayangkan
Saat semua kenangan sekolah kita menjadi maya.

Kenangan
Ingin rasanya ku berteriak
Melampiaskan rindu yang suri
Bertarung hingga putus
Terbang tanpa sayap
Berjalan tanpa kaki
Menangis tanpa airmata.

Kenangan
Tuhan terima kasih
Untuk sahabat yang luar biasa
Untuk sahabat yang sangat setia
Untuk sahabat yang sangat peduli
Untuk sahabat yang sangat mengerti
Untuk sahabat yang sangat mencintaiku
Terima kasih.

Kenangan 
Di sini kita bertemu untuk pertama
Membarter nama dan berjabat tangan
Kau sahabatku dan aku sahabatmu
Di sekolah ini kita bertemu
Di sekolah ini juga kita tumbuh dewasa.

Waktu
Waktu....
Waktu berjalan cepat
Bagai daun di tiup angin
Raib di telan hilang.

Waktu....
Sudah terlalu lama kita beku terpaku
Pucat di bawah kebersamaan
Kebersamaan yang perlahan hilang.

Waktu....
Kita bersama kita berjalan
Di bawah rasa sepi kita berteduh
Menunggu sang waktu menerkam.

Waktu....
Kawan kita jauh melangkah
Bersama kita duduk di kotak yang bernama kelas
Kita bermain bersama hujan kering.

Waktu....
Masa sekolah teramat indah
Semua warna bercampur menjadi bahagia
Bersama kita menari.

Waktu....
Sekarang kita adalah langit yang jauh
Hitam biru menjadi saksi
Saksi bahwa waktu tidak akan beku.

Saat Saat Bersama
Saat saat bersama
Kita lalui dengan banyak cerita panjang
Kita ukir dengan kenangan.

Saat saat bersama
Di sekolah ini
Kita merasakan pahit manis dunia sekolah
Kita tertawa dan menangis.

Saat saat bersama
Saat kita di hukum
Saat kita ujian
Saat kita terlambat.

Saat saat bersama
Pernahkah terbayang di kau?
Semua waktu bersama kita terlalu indah?
Terlalu berharga untuk di lupa.

Saat saat bersama
Waktu telah membekukan kita
Sebentar lagi kita berpisah
Perpisahan itu tinggal menunggu bulan
Lalu hilang di makan air mata.

Kenangan Kita
Kenangan kita
Semua terjadi di gedung kotak bernama sekolah
Kita bersama merangkak mengutip ilmu.

Kenangan kita
Kita bersama tertawa
Bersama menangis
Bersama bermain.

Kenangan kita
Sebentar lagi semua itu fiksi
Kenangan yang kita lalui hilang di telan waktu
Semua cerita kita tamat di pucuk kertas.

Kenangan kita
Kawan aku tidak ingin berpisah
Aku ingin kita saling menggenggam
Ingin cerita kita tiada usai.

Kenangan kita
Kita akan jauh nanti
Terbang menggapai bintang
Menempuh jalan panjang.

Kenangan kita
Saat nanti kita tiada bersama lagi
Aku ingin kita berjanji pada hati
Berjanji untuk tidak pernah melupakan
Melupakan semua kenangan kita kawan.

2. Puisi Perpisahan dengan Guru


Bait-Bait Maaf Di Hari Perpisahan
Segala pertemuan sejatinya pasti akan menemukan perpisahan
Kesatuan bertahan tidak akan tercerai-berai dengan kata perpisahan
Sungguh suatu hal yang sulit terungkap kadang mengundang lara
Semua akan menjadi indah bersama kesalahan buruk yang termaafkan

Guruku
Engkau pahlawan penerang dalam batin yang masih kosong
Tiada arti dan tak mengerti bagaimana harus dijalani
Tanpamu mungkin kami akan bersama gelapnya asa kehidupan
Dengan hadirmu membawa kemerlapan cahaya sukses sesungguhnya

Guruku
Tak jarang kami sengaja membuatmu kesal dan kecewa
Kenakalan yang terus kami lakukan tak pernah kami sadarkan
Teguran terhiraukan dengan sulitnya tingkat keangkuhan
Nasehat tidak pernah kami dengarkan tertutup dengan kepuasan

Guruku
Maafkan segala perlakuan kami yang selalu mengganggu tenang batinmu
Kebiasaan yang suka tidak memperhatikan pengajaran
Gaduh mengusik suasana kelas saat belajar bersama
Badung selalu tak taat aturan yang ada dan berlaku

Dulu kami tiada lagi mengenal sikap disiplin pada diri
Sesuka hati demi kepuasan untuk memenuhi diri sendiri
Tiada lagi kebaikan yang dimunculkan semua tertutupi dengan kenakalan
Sungguh tiada lagi selain kata penyesalan sekarang yang terjadi

Wahai guruku terimakasih atas semua jasa dan baktimu
Telah mencerdaskan kami dengan berbagai macam ilmu
Semua baktimu akan terukir indah dikalbu
Perpisahan ini akan selalu mengandung rindu

Untuk Guruku
Hari ini tak adalagi
Puisi yang ku tulis untukmu
Hari ini tiada lagi
Kata-kata indah yang ku ungkapkan padamu
Semua terdiam dan termangu
Hanya air mata yang menetetes di pipimmu
Oh guruku, hapuslah air matamu
Kutaksanggup melihat semua itu
Sungguh aku sayang,,,,

Padamu kuucapkan sejuta terimakasih
Karenamu tinggalkan kenangan
Yang tak terhapuskan
Kaulah pelipur hati disaat lara
Guruku, disaat suka dan duka
Sejuta kenangan indah
Kala canda tawa….

Bersamamu

Aku belajar untuk membaca
Kepadamu aku berlatih tentang asa
Kau lukiskan indahnya mega
Kau tuturkan tulusnya surya
Kini kau berada didepan kami
Kau harus melangkah meninggalkan kami
Untuk teruskan perjalanan . . . . . . .

Ku tak kuasa melihat semua ini
Kutak mampu melihat airmatamu
Yang terus menetes
Hingga luluhkan hatiku
Haruskah kuteteskan airmata ini
Haruskan kupeluk kau dan tak pernah
Kulepas lagi
Hanya kaulah teladanku. . .. . .

Hati yang dulu mampu tersenyum..
Kini hanya terharu dan pilu
Mengapa ini semua
Begitu cepat berlalu

Masa depan yang cerah
Itu harapanku
Mengejar cita, itu perintahmu
Sungguh begitu tulus kasihmu
Begitu besar pengorbananmu
Meski aku sering menentangmu
Walau aku selalu menyangkalmu
Kau tetap berdiri didepan
Untuk mengajariku
Kau tetap bercerita
Tentang indahnya dunia. . . .

Kekayaan yang paling berharga dihatiku
Adalah aku pernah memilikimu
Dan kebahagiaan yang paling indah dalam hidupku
Adalah saat ku menatap wajahmu
Jangan menangis guruku
Janganlah kau bersedih hati
Dan biarlah kau hanya menjadi
Bayang indah yang harus kukenang
Pergi, kita semua harus pergi
Untuk lepaskan kebersamaan ini

jati dirimu pancarkan cahaya ilmu
yang menuntunku disetiap waktu
yang mengiringi disetiap langkahku
yang menerangi didalam kehidupanku
dan hanya terimakasih yang mampu
ku ucapkan padamu

Biarkanlah kami melangkah pergi
Untuk teruskan perjalanan ini
Semua kisah yang pernah terjadi
Tetap kenanglah didalam Hati.

Salam Hormatku
Saat engkau telah sabar mengajarku
Saat engkau tegar menghadapiku
Dan saat engkau ihlas mendidikku
Kini apa yang dapat kulakukan
Untuk membalas semua kebaikanmu

Wahai guruku..
Sungguh mulia kedudukanmu
Engkau mendapat gelar pahlawan tanpa tanda jasa
Engkau bersabar dan tanpa mengenal putus asa
Kini tinggal kenangan dan kesedihan
Mengenangmu sungguh luar biasa
Mengorbananmu tiada tara

Ketika hari ini diriku usai dalam pendidikan
Sungguh berat meninggalkanmu
Kini hatiku sedih dan merasa enggan
Bila terucap kata perpisahan
Sungguh diriku tak mampu menahan kesedihan
Bila harus pergi meninggalkan engkau dan teman-teman

Ketika hari ini terucap kata perpisahan
Hati ini penuh dengan kesedihan
Berat untuk mengucapkan kerelaan
Air mata terus bercucuran
Berdoa agar tak hanya sampai disini kita jumpa

Saat guru tersenyum
Kebahagianku kini selalu terasa riang
Namun ketika engkau meneteskan air mata
Diriku bingung diam tanpa kata
Apa yang dapat kulakukan untuk mengembalikan senyuman

Tidak hanya sebatas angan
Walau jarak semakin membentang
Walaupun berbeda keadaan
Semua tentangmu akan selalu kukenang

Terima Kasih Guruku Pujaan Hatiku
Pagi hari ini seperti tak biasa
Berkumpul membaur sebanyak rasa
Haru...sedih....bahagia menjadi satu...
Satu nuansa tanpa rekayasa

Kebahagiaan kami tertumpah di sini
Berhasil melewati ujian akhir tahun ini
Lalu... menjadi haru mengiris hati...
Teringat kisah kasih selama ini
Kisah suka duka persahabatan kami,
Dan kasihmu wahai guru-guru yang kami cintai

Sedih..akhir dari perasaan kami
Kala menyadari perpisahan harus terjadi
Setelah kesan dan pesan terlanjur terpatri
Menjadikan kami murid yang berprestasi tinggi

Bahagia ...sedih..dan haru...
Menyatu karna kemurnian sentuhanmu
Membuat lidah kami terasa kaku
Untuk sekadar berucap padamu...
Thanks you for all and good by guru
Hanya itu yang kami mampu...
Oh pagi ini begitu sayu

Isyarat Hati
Guruku,
Apakah gerangan ilmu itu
Benarkah ia mampu membantuku
Kala mengeja adalah hal yang sulit bagiku
Apalah lagi menghitung satu demi satu

Guruku,
Harus bagaimanakah aku nantinya
Jika kutemui raut wajah dunia yang kian menua
Seolah letih merawat putera-puterinya
Kian hari yang kian rusak sikapnya

Guruku,
Tanyaku adalah isyarat hati
Yang takut pada keburukan di depan nanti
Saat kau tak lagi di sisi
Menuntunku melewati hari

Guruku,
Kini aku yakin dan tahu
Bahwa segala darimu cukup bagiku
Untuk tak perlu lagi ragu
Menatap dunia, dengan bekal ilmu

Guru Terhebatku
Ku suka ……
tegasmu……
disiplinmu …..
rendah hatimu….
bijaksanamu…..
kemandirianmu….

Entah tak tau mengapa
disaat pertama kali aku mengenalmu….
kau mampu memberikan semua hal tentang dirimu…

Kau lah penyemangat hidupku…..
motivasiku………
inspirasi ku…….

Terima kasih tuhan kau telah mengenalkanku pada guru terhebat ku ini yang mampu merubah semua tentang diriku……..

Satu Harapan
Guru
Engkau bagaikan cahaya
Yang menerangi jiwa
Dari segala gelap dunia

Guru
Engkau adalah setetes embun
Yang menyejukan hati
Hati yang ditikam kebodohan

Guru
Dalam benak kami yang dalam
Kami sadar akan kesalahan
Kami menyesal atas kebodohan

Bapak……..ibu ……………Guruku
Tersisa satu harap
Ribuan maafmu kami panjatkan
Keikhalsan do’a kami pintakan
Restumu kan kami nantikan
Tuk menerangi jalan kami yang makin berliku

Selamat Tinggal Guru
Guru…
Ijinkan kami meneteskan embun dimata ini.
Ijinkan kami menggenggam ketabahanmu.
Ijinkan kami memahami keihlasanmu.
Ijinkan pula, kami menyesali kesalahan dan kealpaan ini.

Guru…
Dengan lengan kecil ini, kami belajar menulis huruf satu demi satu.
Dengan hati ini, kami memahami kata hingga menjadi bahasa sempurna.
Kini.. Kami baru mengerti arti ketulusanmu.
Ketulusan yang tak terbayarkan dengan apapun itu.

Guru…
Tanpamu, kami bukanlah siapa, kami bukanlah apa.
Disudut dada kiri kami, namamu telah membeku menjadi satu.

Guru…
Maafkan kesalahanku
Maafkan kasalahan kami
Maafkan kesalahan teman­teman kami
Maafkan kesalahan adik­adik kelas kami
Do’akan kami agar menjadi anak yang berbakti.

Guru…
Terimakasih atas segala keihlasanmu.
Terimakasih atas segala perhatianmu.
Terimakasih atas segala kasih sayangmu.
Terimakasih atas segala yang telah engkau berikan kepada kami.

Guru…
Terimalah Salam Hormat kami
Terimalah Salam Takdzim kami
Terimalah Salam maaf kami
Biarlah Do’a kami yang memelukmu dari jauh

Kata Terakhir Sang Guru
Hari ini purna sudah tugasmu
Menanti saat terakhir Aku sebagai muridmu
Tertunduk tenggelam dalam kenangan
Wahai Pahlawan pendidikan

Engkau yang seringkali kami takuti
Engkau yang kadang melucu
Pun Engkau yang kadang menasihati
Adalah Engkau Guru - guru kami

Sajak tentangmu takan pernah surut
Kata yang mengalir tak mampu mengurai
Tak seterang lilin yang kan terbakar
Kau tetap terang hingga perpisahan

Maafkan kami
Atas kebodohan nafsu kami
Atas nasihat yang kami langgar
Atas perintah yang tak kami lakukan

Jasamu Jiwaku
Tetesan keringat jerih payahmu..
Jemari-jemarinya luluh lantakan meja..
Di ajarkannya berdo’a dan bernyanyi…
Alun-alun semilir indahkan kedamaian cinta..
Menegakkan badan menghargai jasanya…
Menuruti langkahnya jejak pun ada..
Jiwanya memberikan pengorbananya..

Tinta-tinta bocor tumpahkan darahnya..
Lembaran pun tersobek-sobek singgasana..
Suaranya menggemakan dunianya…
Gertakan langkahnya dan detakan jantungnya..

Ku haturkan terima kasih kepadanya…
Wahai guruku…jiwaku…
Tanpamu aku tak akan bisa terbang hingga ke langit
Permata indah, indahkan cinta…
Gemerlap dari matamu selalu senyumkan hatiku..

3. Puisi Perpisahan dengan Sahabat

Persahabatan Tidak Akan Terpisahkan
Perjuangan di bangku Sekolah Menengah Pertama ini telah usai waktunya
Semua akan menyerbu ilmu-ilmu baru di tempat yang telah ditentukan
Akan berpisah dari tempat satu bernaung menuntut ilmu
Kini bermengembala ria dilahan-lahan subur hijau berpengetahuan

Seragam putih biru akan berubah menjadi putih abu-abu
Masa remaja semakin menentang harapan masa depan
Berlari dengan kesungguhan yang kencang sampai menemukan
Menerjang ombak di lautan dengan kekuatan bom atom yang terpecahkan

Sejauh mata memandang persahabatan tidak akan terlekang
Nama-namamu terlukis cerah selalu dalam memori ingatan
Sahabat yang rela menolong saat tubuh ini terjebak dalamnya jurang
Dengan seutuhnya mampu mendirikan sampai tingginya semangat

Akan terjatuh kita terpisahkan dengan perpisahan ini
Bergandengan erat tangan yang enggan melepaskan persahabatan
Tanpamu tiadalah kekuatan muncul pada jiwaku
Tanpamu tiadalah arti dalam cerita menyongsong mimpi-mimpi seindah pelangi

Sahabat walau raga kita jauh tak lagi ada temu
Biarkan awan yang sama menyapa kita semua dengan bahagia
Biarkan dunia yang yang sama bercengkrama dengan bahasa mereka
Dan biarkan hembusan angin-angin menyampaikan rasa rindu di dada

Sungguh seorang mulia engkau yang ku punya di dunia
Sosokmu tak akan pernah tergantikan oleh siapapun
Saat kita berpisah biarkan dunia yang penuh sandiwara ini mempertemukan
Dengan keadaan yang telah kita punya masing-masih biarkan mereka bicara
Bahwa kita telah bahagia selamanya

Sahabat Bagiku
Sobat engkau teman setiaku
Engkau ada dikala suka maupun duka
Diriki tak sanggup jika harus jauh
Pergi tak tau tanpa arah

Membekas kenangan tentangmu
Diriku kan selalu merindukanmu
Dirimu yang baik dan terkadang lucu
Selalu membuatku tersenyum tanpa rasa ragu

Anganku untuk bisa bertemu
Harapku kita selalu bersama
Tidak hanya kenangan
Tapi sampai putuh rambutkupun ki ingin tetap bersamamu

Sobat.....
Diriku semakin berani karena motivasimu
Ketika mata ini tak mampu melihat
Engkaulah cahayaku

Ketika kaki ini rapuh
Engkaulah tongkat yang membantuku berjalan
Terimaksih sobat
Engkau penyemangat hidupku
Semoga engkau selalu bahagia selamanya

Mutiara Kebersamaan
Sahabat, kehidupan ini tak lain adalah hamparan samudera luas
Kita renangi dan kita selami kedalamannya
Untuk mencari tiram di dasarnya, dan kita petik mutiaranya
Bahwa selalu ada yang bermakna pada setiap kehadiran dan pertemuan

Dengan bahtera tulus kebersamaan kita berlayar
Untuk saling menjaga dan saling percaya
Dan saat ini.. Saat dimana kita harus lalui waktu
Waktu dimana kita harus mulai maju
Maju untuk sesuatu harapan baru

Mungkin saat ini kita akan berpisah
Namun semua itu hanyalah sementara
Karena aku akan kembali dan harus kembali
Bukan untuk sekedar mengenang dan melihat
Puing-puing masa lalu bersama mu
Namun karena di sini lah tanah kelahiranku
Dimana ada engkau dan orang-orang terdekatku

Oleh : Ali Athi Ullah

Hal Perpisahan Ini
Mata yang berkaca-kaca…
Jantung yang berdetak-detuk tak menentu
Pikiran melayang-layang
Itulah terpaan gemuruh rasa dalam hatiku
Yang menemani saat ku tlah terpisah darimu

Waktu ini adalah saat waktu yang menyiksa
Menyiksa dirimu dan diriku
Waktu yang terasa lambat berputar
Berputar tuk berjalan melalui hari demi hari yang kan kita lalui
waktu dimana kita tak bersama-sama lagi

Kini semua hanya tinggal kenangan,
kenangan indah yang tlah kita lalui
Canda-tawa,sedih,kesal,khawatir dan rasa takut terpisahkan
Itulah perasaan yang menggumuli hati kita selama ini dan
rasa takut itu kini tlah menjadi kenyataan.
Aku mengerti kau begitu sakit saat ini
Terpisah dan terpenjara sepi disana
Namun ketahuilah sobat…
Diri ini jauh lebih sakit merasakan semua ini

Aku bingung dan tak tahu harus bagaimana
Banyak hal yang tak dapat kukatakan dan ku jelaskan
Banyak hal yang tak kau mengerti maksud hati dan semua ini
Maafkanlah…cobalah tuk mengerti dan memahami
ambillah hikmat dari semua ini
Jauhkan rasa dendam dan benci, aku mohon…
Yakin dan percayalah semua ini kan ada hikmat nya

Ketahuilah sobatku,
aku tak akan lupa dan tak akan perrnah bisa
tentang apa yang harus memisahkan kita
Kenanglah sobat……

Oleh : Chinvaru

Celotehan Pena
Dalam puing-puing dedaunan.
Terbawa lamunan nan jauh ke sukma , menebar harum dalam setiap makna.
Jauh ku arungi arti dari sebuah perjumpaan, dalam butiran do’a.
Mencoba untuk bangkit dan terus melangkah tuk mencarinya-sebuah perjumpaan.
Denyut nadi tak bisa berhenti.
Berhenti dalam goresan dan peluh rasa ingin tahu.
Dari sebuah titik menjelmalah menjadi garis yang berlalu-lalang.
Itulah seumpamanya.

Berawal dari sebuah perjumpaan yang berkembang menjadi kebersamaan,
Yap…lebih tepatnya sebuah keakraban.
Lajur kehidupan memang di takdirkan untuk berputar, begitu pula alur cerita ini-perjumpaan.
Sekian Lama tinggal di bukit suka.

Kini aku terjatuh, jatuh ke dalam lembah duka yang penuh kesakitan.
Dari rasa sakit aku mencoba tepis rasa yang tak bersahabat itu-duka dan sakit.
Tertatih, tapi bukan seras pedih
Selayaknya mentari yang selalu menyinari, aku masih terus berfikir.
Akankah sebuah perjumpaan akan menemui sebuah perpisahan?
Suara hati mengerutkan fikiranku untuk terus berlalu membawa angan.

Malam berlalu…
Angin pun ikut terbawa oleh suasana hatiku , angin bagaikan bahagiaku.
Tatkala suara petir membentak jantungku menghentikan serasa denyut nadi ini,petir bagaikan dukaku.
Hingga petir menurunkan titahnya pada hujan yang turun, hujan bagaikan tangisanku.
Bagian dari suasana hatiku.

Hujan berhenti…Tahukah kau bintang…?
Tersadar akan ini, tak perlu terluka dalam nestapa, bahagiaku dengan manja.
Aku merasa cukup dengan semua itu-perjumpaan dan keakraban.
Walau manakala kata “perpisahan" mengglegar di telingaku, aku mencoba tuk tetap tersenyum walau dalam paksaan.

Namun…Kini ku menyadari…
Di dunia ini…
Sebuah perjumpaan sangatlah mustahil tuk tetap abadi,
Begitu pula sebaliknya…
Sebuah perpisahan juga sangat mustahil tuk tetap abadi.
Awal adalah akhir Dan akhir adalah awal.
Semua yang berawal adalah akhir Dan semua yang berakhir adalah awal

Maafkan Sahabat
Nafas ini tersengal menjerit
Diredam sedih dekap kerinduan
Tak peduli khalayak ramai
Perpisahan selalu menjadi bingkai perih

menghitung waktu ketika kita tak lagi bertemu
Sesering dulu saat kita berseragam abu - abu
Tak ada canda menertawai sang guru
Tak ada tawa menggunjing pemuda

Wahai sahabat perjuangan
Disini kita kan selalu ingat
Ada sahabat yang menuntun kita
Menuju kedewasaan

Diantara kemarahan kita
ada kedewasaan yang tersirat
Diantara kebersamaan kita
Ada kasih Tuhan yang tersurat

Maaf atas lisan yang tak bertuan
Maaf atas sikap yang tak berkelakuan
Maaf atas fikir yang tek tertentukan
Kita tetap dalam naungan persahabatan

Selamat Tinggal Sahabat
Sahabat kau teramat berarti untukku
Kau selalu menjadi tempat di mana aku selalu di mengerti
Kau selalu menjadi warna.

Wahai sahabat
Perpisahan sudah di depan mata
Sebentar lagi kita akan saling melepaskan
Kita tidak akan bertatap wajah.

Waktu berjalan begitu cepat
Kemarin rasanya ku tahu namamu
Kemarin rasanya kita menjadi teman sekelas.

Mengenalmu adalah anugerah bagiku
Anugerah karena langit telah memberiku bintang yang selalu bercahaya
Kau adalah bintang yang indah.

Pada akhirnya kita harus berpisah
Sebagaimana dulu kita bertemu
Bukankah perpisahan itu terjadi karena ada pertemuan?

Aku harus ikhlas
Ikhlas melepaskanmu
Ikhlas bukan berarti melupakan
Karena jujur aku tidak pernah berniat untuk mengusirmu dari pikiranku.

Di sekolah ini kita bertemu
Juga di sekolah ini kita berpisah
Kita bertemu karena takdir
Berpisah juga karena takdir.

Salam Perpisahan
Kini, hatiku tergores kesedihan
Ketika terucap salam perpisahan
Walau air mataku tak berlinang
Bukan berarti suatu kerelaan
Saat-saat langkah terayun
Jarak kita-pun semakin membentang
Akankah semuanya jadi terkenang
Atau hanyut terbawa gelombang
Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan

Sobat, dalam hatiku ini
Akan tetap membekas suatu kenangan
Kau sungguh baik, supel dan komunikatif
Siapapun mengenalmu pasti akan merindu
Namun untukku, janganlah kau biarkan
Aku terkulai lemas dalam kehampaan
Karena rasa kangenku yang tidak kau harapkan

4. Puisi Perpisahan dengan Orang Tua


Untuk Kedua Orang Tuaku disana
Tidak terasa dunia pendidikan telah menghantarkanku sampai sejauh ini
Sungguh sangat bahagia terasa dalam persembunyian hati kecil
Tersimpan teduh perasaan suka bersama keberhasilan yang ada
Tiada ucapan syukur terhadap jalan kemudahan yang telah diberikan

Semua teraih karena dukungan kedua orang tuaku di sana
Selalu mendukung setiap perjalanan liku tertempuh
Kasih dan sayang selalu tercurah sampai melimpah ruah
Doa-doanya terus mengiringi dan menerangi dalam melangkah

Terimakasih wahai engkau ibu dan ayahku
Karena cucuran keringatmu aku menjadi semakin kaya ilmu
Membuka kelopak-kelopak bunga yang kuncup
Dan membangunkan tangkai-tangkai yang layu
Sangat berarti sekali hidup dalam dekapan hangat yang bernama ilmu
Dunia terhiasi dengan indah mengubah warna jiwa-jiwa yang kelabu

Karena tanpa ilmu mungkin aku tiada lagi menggenggam harapan
Pupus tertelan dengan udara malam dan mencekam
Kini sudut-sudut hati telah terpenuhi dengan semangat prestasi
Menjadi kebanggaan diri sendiri dan negeri yang aku tinggali

Ayah dan ibu keberhasilanku kelak hanya kupersembahkan untukmu
Pahlawan yang telah berhasil membimbing dan membesarkanku
Engkau segalanya dalam pelengkap kesuksesan nyata itu
Terus dukung kaki-kaki yang lemah akan jalan berliku

Ayah dan ibu sungguh sangat terimakasih atas jasamu
Engkau telah berhasil menyekolahkan aku sampai sejauh ini
Di hari perpisahan yang bahagia ini
Izinkan aku mencium tanganmu sebagai tanda berbakti
Dan izinkan aku memelukmu untuk mengucapkan aku sungguh
Mencintaimu


Nah, itulah kumpuan puisi perpisahan yang paling berkesan. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Jangan lupa untuk membaca artikel puisi lainnya yang bisa kalian cari di blog saya ini. Sekian dan terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Post