Latest News

Kamis, 30 Agustus 2018

200+ Contoh Pantun Jenaka, Cinta, Teka-Teki, Nasehat, Bijak, Bahasa Jawa

Contoh Pantun - Pantun adalah salah satu jenis puisi lama yang terdiri dari empat larik, berirama bersilang (sajak a-b-a-b) dan mempunyai makna yang penting baik untuk nasehat maupun yang lainnya. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minang Kabau (Sumber : Wikipedia) yang berarti petuntun. Dalam bahasa Jawa berarti parikan, dalam bahasa Sunda disebut paparikan dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpassa.

Pantun biasanya Terdiri dari empat larik, setiap baris berisi 8 sampai 12 suku kata dengan sajak akhir pola a-b-a-b dan a-a-a-a. Dulu Pantun merupakan karya sastra lisan namun seiring berjalannya waktu hingga sekarang pantun dapat kita jumpai dengan tulisan. Salah satu ciri pantun juga adalah pantun tidak mempunyai nama penulis karena penyebarannya yang dilakukan secara lisan.


Pantun mempunyai peran penting sebagai alat untuk memperkuat bahasa sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir. Pantun melatih seseorang untuk berpikir sebelum berujar. Hingga sekarang Pantun menunjukkan kemampuan kecepatan seseorang dalam berfikir dan bermain main dengan kata selain dengan karya lainnya yaitu Puisi.

tonywrighton.com
Nah, bagi kalian yang sedang mencari contoh Pantun dengan berbagai jenis, Saya sudah menyiapkan 20 jenis pantun yang masing-masing mempunyai 10 contoh pantun yang bisa kalian buat inspirasi untuk membuatnya sendiri atau untuk dijadikan bahan tugas. Berikut adalah 200 contoh Pantun lengkap.

1. Pantun Jenaka

Bunga mawar tangkai berduri
Laris manis pedang cendol
Aku tersenyum malu sekali
Ingat dulu suka mengompol

Layangan putus nyangkut di paku
Pakunya nempel di jemuran baju
Cinta mu tulus hanya untuk ku
Tapi sayang mama ku ngga setuju

Burung perkutut
Burung kutilang
Kamu kentut
Nggak bilang bilang

Buah pisang buah tomat
Disimpan didalam lumbung padi
Pantas tercium bau menyengat
Rupanya kau belum mandi

Memasak ikan di dalam peti
Paling enak di campur terasi
Gayanya aja kayak selebriti
Tapi dompetnya kagak berisi

Paling seger minum limau
Campur madu tambah nikmat
Ayam berani sama harimau
Itu ayam super nekat

Lebih baik warna kuning
daripada warna ungu
Lebih baik gigi kuning
daripada putih tapi palsu

Jalan-jalan ke rawa-rawa
Capek duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm

Ke cimanggis membeli kopiah
Kopiah indah kan kau dapati
Begitu banyak gadis yang singgah
Hanya dinda yang memikat hati

Di pinggir kolam makan bubur
Jangan lupa pakai keripik
Dari semalem aye ga bisa tidur
Selalu teringat wajah mu yang cantik

Rumahmu dari kayu
Atapnya dari jerami
Rupamu sungguh ayu
Tapi sayang jarang mandi

2. Pantun Cinta

Hari jumat hujan lebat,
awan mendung hitam pekat,
rayuanmu sungguh hebat,
mampu membuatku terpikat.

Ada burung cendrawasih,
makan duku sampe  modar,
percayalah kasih,
kasih sayangku takkan pernah pudar.

Ada orang Maluku di jitak,
dijitak sama orang Ba...tak,
selama jantungku masih berdetak,
cintaku tak akan luluh lantak.

Sungguh bahaya ular berbisa,
bila tergigit akan koma,
sungguh bahagia kurasa,
bila kita slalu bersama.

Jangan pernah ke selokan,
nanti kotor ditertawakan,
jangan pernah ragukan,
janji setia yg ku ikrarkan.

Ke kota ngajar sihir,
meski belum mahir,
cinta ini takan berakhir,
meski hidup telah berakhir.

Kamar kos-kosan bentuknya persegi,
disewa tukang roti,
takan bosan kuucapkan slamat pagi,
untukmu sang pemilik hati .

Single bukanlah takdir;
tapi tangga menuju kedewasaan.
bukalah cinta dari semua tabir;
biar hidupmu dalam lingkup kebahagiaan.

Manchester City dua;
Arsenal kosong.
terlepas dari tipu-daya cintanya;
kini hatiku terasa plong.

Kemacetan jalan Jakarta;
bukan karena si Komo lewat.
sejak kita menjalin cinta;
ngelakuin apapun aku jadi makin semangat.

3. Pantun Nasehat

Kalau keladi sudah ditanam
Janganlah lagi meminta talas
Kalau budi sudah ditanam
Janganlah lagi meminta balas

Kalau ada jarum yang patah
Jangan simpan dalam peti
Kalau ada kata yang salah
Jangan simpan dalam hati

Hari panas jangan ke laut
Kalau ke laut kapal tergalang
Hati panas jangan diturut
Kalau diturut akal pun hilang

Jangan mengipas-ngipas arang
Kalau dikipas banyak baranya
Jangan memanas-manaskan orang
Kalau panas banyak maraknya

Kalau memagar rumpun bawang
Pagar dahulu lapis berlapis
Kalau mendengar pengaduan orang
Dengarkan dulu habis-habis

Kalau ranting sudah bertangkai
Janganlah dililit-lilit juga
Kalau berunding sudah selesai
Jangan diungkit-ungkit juga

Jangan patahkan atap mengkuang
Atap patah kumbangpun lalu
Jangan patahkan cakap orang
Cakap patah orangnya malu

Jangan suka mencabut padi
Kalau dicabut hilang buahnya
Jangan suka menyebut budi
Kalau disebut hilang tuahnya

Jangan suka makan mentimun
Mentimun itu banyak getah nya
Jangan suka banyak melamun
Melamun itu tiada gunanya

Kalau berkitab sambil menulis
Jangan sampai dawat terbuang
Kalau bercakap di dalam majelis
Jangan sampai mengumpat orang

4. Pantun Lucu

Jalan-jalan ke kota paris.,
Banyak rumah berbaris-baris.,
Biar mati diujung keris.,
Asal dapat dinda yang manis¡­.

Gagang golok,,gagang cangkul..,
Gagang cangkul juga gagang celurit..,
Ga bisa nyolok katanya tumpul..,
Biarpun tumpul tetep hasilnya buncit.?

Pohon ara dibuat gubuk..,
Pasang pasak biar tegak..,
Resiko asmara dunia facebook.. ,
Cinta ditolak blokir bertindak..

Beli kentang dibuat rujak.. ,
Biar mantap ditambah sambal..,
Tidur terlentang tiada nyenyak..,
Tidur tengkurap ada yang mengganjal..

Rintik rintik turun hujan..,
Masuk kamar sama teman..,
Gadis cantik jadi pujaan..,
Mau dilamar kok hamil duluan...

Makan bubur diatas meja...,
Minumnya jus diatas rak...,
Hari libur tetap bekerja..,
Dapat bonus ambilnya di irak...

Ke jakarta naiklah pesawat..,
Pesawat terbang, landingnya susah..,
Kalau cinta sudah melekat..,
Siang terbayang, malam mimpi basah..

Kalau ada sumur diladang..,
Bolehlah kita menggosok gigi..,
Kalau anda diwarung padang..,
Bolehkah kita ditraktir lagi..

Langit mendung diatas lautan...
Lebat hujannya tiada terbendung...
Gadis berkerudung cantik menawan...
Kedip matanya rontokan bulu hidung...

Hari minggu sudahlah siang..
Setelah siang menuju petang...
Ditunggu tunggu gak jua datang...
Sekali datang kok nagih utang...

5. Pantun Teka Teki

Terbang tinggi si burung helang
Hinggap di atas pohon meranti
Anak ramai ibunya seorang,
Bila bergesel berapi-rapi?
(mancis)

Pisau lipat dimainnya kera
Tangannya luka lalu terjun
Makan kuat tidak terkira
Kenyangnya tidak tahi bertimbun?
(api)

Cik Limah bersama anak lelaki
Duduk makan keropok lekor
Yang mengejar tidak berkaki,
Yang dikejar tiada berekor?
(ular dan katak)

Tuan puteri belajar menari
Tari diajar oleh Pak Harun
Kalau Tuan bijak bestari
Apa yang naik tak pernah turun?
(umur)

Ada tubuh ada tangan,
Tiada kepala tiada kaki;
Sangat berguna waktu hujan,
Apakah dia yang dimaksudkan ini.
(baju hujan)

Burung nuri burung dara
Terbang ke sisi taman kayangan
Cubalah teka wahai saudara
Semakin diisi makin ringan?
(belon)

Budak-budak ramai di pekan
Hari raya membakar petas
Kalau adik pandai kiasan
Apakah buah gugur ke atas?
(buah Melaka)

Minah ketawa terjerit-jerit
Melihat koyak pada seluar
Orang putih duduk sederet
Pagar didalam tebing diluar?
(gigi)

Buah budi bidara mengkal
Masak sebiji di tepi pantai
Hilang budi bicara akal
Buah apa tidak bertangkai?
(buah hati)

Hidup aman di dalam kota,
Ada pemimpin bernama raja;
Buruh-buruh rajin bekerja,
Askar bertugas setiap masa.
(anai-anai/semut)

6. Pantun Agama

Bila todak melanda Singapura
Habis dikerat dicincang lumat
Bila khianat pada manusia
Dunia akhirat takkan selamat

Habis dikerat dicincang lumat
Patinya diaduk dijadikan obat
Dunia akhirat takkan selamat
Kecuali minta ampun nasuha tobat
  
Surat ditulis dalam gelap
Salah huruf banyak tak kena
Jagalah diri jangan silap
Jika silap dapat bencana

Kemuning daunnya lampai
Tubuh dijirat paduka tuan
Diatas dunia kaul tak sampai
Didalam surga ada penantian

Tubuh dijirat paduka tuan
Tidak cacat tidak selia
Didalam surga ada penantian
Hanya untuk yang beramal mulia

Sungguhlah besar taman Seri Mahkota
Tempat bermain bidadari Lela Utama
Sungguhlah benar bagi orang yang takwa
Ada tempat yang aman dan bahagia

Kain basurek kain bertulis
Pakaian raja Bugis - Makassar
Di Luh Mahfuz sudah tertulis
Janji sudah tak dapat ditukar

Cari lebah bersarang besar
Jangan tersengat racun berbisa
Janji Allah adalah benar
Jangan tertipu kehidupan dunia

Harban Dewa anaknya Zanggi
Manis rupanya elok bercahaya
Jika perempuan taatkan laki
Beroleh surga Jannatul Mahwa

Menantunya pula Lela Sari
Semua melihat jatuh berahi
Selagi ugama tidak diingkari
Sebarang perintah wajib dipatuhi

7. Pantun Pendidikan

Dua Mei hari pendidikan
Hari lahir Ki Hajar Dewantara
Jika orang tidak berpendidikan
Seumur hidup bakal sengsara

Hayam Wuruk raja termahsyur
Gajah Mada pemersatu Bangsa
Cinta ilmu sepanjang umur
Cinta bangsa sepanjang masa

Ucapkan kata dengan suara
Kata jelas suara pun jernih
Jika bicara lihatlah suasana
Gunakan kata secara terpilih

Setiap berkata gunakan otak
Otak berfikir demi pengetahuan
Sama-sama bibir bergerak
Pilihlah kata yang menyenagkan

Orang bijak cinta bahasa
Bahasa luas Bahasa masyarakat
Bahasa itu menunjukan Bangsa
Bangsa terhotmat punya martabat

Dua musim dalam setahun
Musim banjir air melimpah
Uang kertas bukanlah daun
Jangan dihambur seperti sampah

Musim kemarau kering kerontang
Musim penghujan segera datang
Bertani janganlah banyak hutang
Lintah darat selalu menghadang

Pergi tamsya kekota Bogor
Jangan lupa ke Kebun Raya
Meski engkau sudah tersohor
Janganlah lupa ayah ibunda

Kain tenun dari Sumbawa
Kain batik dari Pekalongan
Jika ingin jadi mahasiswa
Sekolah Dasar jangan diabaikan

Tinta hitam untuk menulis
Pensil warna untuk meluis
Ilmu itu tak kan pernah habis
Turun temurun keahli waris

8. Pantun Romantis

Di pinggir kolam makan bubur
Jangan lupa pakai keripik
Dari semalem aku ga bisa tidur
Selalu teringat wajah mu yg cantik

Beli kain warna nya merah
Dari kediri pake nya batik
Di godain jangan marah
Salah sendiri punya wajah cantik

Nasi uduk masih anget
Beli nye di pinggir jalan
Yang lagi duduk manis banget
Boleh ga kite kenalan

Beribu-ribu pohon beringin
hanya satu si pohon randu
saat malam terasa dingin
hanya wajahmu yang aku rindu

Pohon selasih tumbuh melata
Tumbuh perdu jauh di sana
Sepasang kasih mabuk bercinta
Siang merindu malam merana

Rumah di kota amatlah bersih
Tempat bermain si orang kaya
Berpantang mata berasa kasih
Jumpa yang lain lupakan saya

Anak itik mulailah terbang
Ambilkan dedak berilah makan
Janganlah adik merasa bimbang
Segala kehendak abang tunaikan

Ada budak membuang dedak
Penuh setimba di celah batu
Berdua tidak, bertiga pun tidak
Kekasih hamba hanyalah satu

Juragan pisau makan buah
Buah kotor kena tinta,
Jangan risau jangan gundah
Karena derita bumbu cinta

buah salak baru dipetik
buah dukuh buah delima
ada banyak wanita cantik
cuma kamu yg aku cinta

9. Pantun Bahasa Jawa

Mlaku-mlaku ning Malioboro
Menawi sayah numpak becak luwih sekeca
Sugeng riyadi kagem panjenengan sedaya
Sagung kalepatan nyuwun diparingi pangapura

Gunung Merapi rupane biru
dicedaki dadi ijo wit-witan cemara
Menawi kula gadhah keliru
nyuwun agenging samudra pangapura

Numpak andhong ning Kotagedhe,
tuku ali-ali kagem eyang putri.
Bilih aku nduwe luput gedhe,
nyuwun kawelasan sampean ampuni.

Gunung Merapi, Gunung Merbabu,
tansah jejer kaya sedulur kembar
Aku sing wis tau nglaraake atimu
njaluk samudra pangapuramu kang jembar

Nagara tentrem amarga para satria pinandhita,
bengi shalat tahajud, awan sregep makarya.
Sugeng riyadi, sedaya kalepatan kula nyuwun pangapura
Latihan pasa sewulan mugi kita dados manungsa takwa

Srengenge Idul Fitri anggawa pangarep-arep,
silaturahim kanggo lantaran rumakete ati.
Kita sedaya caos pangapura kanthi mantep
nglaleake kalepatan liyan gawe tentreme ati

Ning gunung ketur tuku bolah,
kanggo ndodomi sajadahe simbah
Dudu salahmu sing gawe susah,
nafsu amarahku sing gawe bubrah.

Menek wit pelem ora kudu ahli,
jalaran duwure ranganti rong meter
Sugeng riyadi Idul Fitri,
donga-dinonga kita satya ning dalan bener

Udan-udan ngeyup ngisor wit gedhang,
wegah sangu payung amarga ngrepoti
Pangapura sampeyan kulo gadang-gadang
kita raketke pasederekan ing dina riyadi.

Bayi lahir mestine nangis,
gawe gila nek ngguyu mringis.
Lebaran sungkem wongtuwo ojo lali
kang ngrumat awakmu wiwit bayi

10. Pantun Gombal

Ikan lohan,
di atas tungku.
Daripada duduk jauhan,
mendingan abang pangku.

Duduk anteng,
nungguin loyang.
Abang ganteng,
mau dong digoyang.

Kuda sembrani,
larinya kencang.
Kalau berani,
nyatain dong sekarang.

Mata belo,
ala komedian.
Gue sama elo?
maunya jadian.

Pergi jalan-jalan,
jam 11 harus balik.
Ga ada penyesalan,
kamulah yang terbaik.

Artis ngondek,
senyumannya membius.
Ga masalah pendek,
yang penting kamu religius.

Ke salon creambath,
biar aliran darah lancar.
Bosen ah jadi sahabat,
maunya jadi pacar!

Makan semangka,
makan kedondong.
Kalau suka,
nyatain dong.

Beli ketan,
beli kain songket.
Biar udah mantan,
kita tetep lengket.

Lagi galau
dihibur Upin Ipin.
Bagaimana kalau
kita tukeran Pin?

11. Pantun Adat

Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pesaka

Gadis Aceh berhati gundah
Menanti teruna menghulur tepak
Gula manis sirih menyembah
Adat dijunjung dipinggir tidak

Manis sungguh gula Melaka
Jangan dibancuh dibuat serbat
Sungguh teguh adat pusaka
 Biar mati anak jangan mati adat

Anak teruna tiba di darat
Dari Makasar langsung ke Deli
Hidup di dunia biar beradat
Bahasa tidak dijual beli

Menanam kelapa di Pulau Bukum
Tinggi sedepa sudah berbuah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitab Allah

Buah berangan di rumpun pinang
Limau kasturi berdaun muda
Kalau berkenan masuklah meminang
Tanda diri beradat budaya

Laksamana berbaju besi
Masuk ke hutan melanda-landa
Hidup berdiri dengan saksi
Adat berdiri dengan tanda

Berbuah lebat pohon mempelam
Rasanya manis dimakan sedap
Bersebarlah adat seluruh alam
Adat pusaka berpedoman kitab

Ikan berenang di dalam lubuk
 Ikan belida dadanya panjang
Adat pinang pulang ke tampuk
 Adat sirih pulang ke gagang

Pokok pinang ditanam rapat
Puyuh kini berlari-lari
Samalah kita menjunjung adat
Tunggak budaya semai dihati

12. Pantun Alam

Kalau ada air bersih
Bolehlah kita menggunakannya
Kalau kamu ingin lingkunganmu bersih
Buanglah sampah pada tempatnya

Sungguh indah bunga yang ditanam
Pergi melihat bersama teman
Mari kita menjaga kebersihan
Kebersihan itu sebagian iman

Makan buah jeruk rasanya asam
Sama rasa dengan buah mangga
Ayo kawan mari lestarikan alam
Agar bumi selalu terjaga

Jalan-jalan ke gunung salak
Jangan lupa membeli kemiri
Kalau bumi kita rusak
Pasti kita yang akan merugi

Burung pipt burung dara
Bagus rupanya berwarna warni
Agar alam tetap terjaga
Janganlah kita mengotori

Koar-koar masalah tunjangan
Sampai-sampai semua tidak sabar
Coba lihat masalah lingkungan
Yang rusak karena tercemar

Sungguh indah kerajinan rotan
Dibuat menarik oleh pengrajinnya
Mari kita menjaga hutan
Jangan sampai kita merusaknya

Buah mangga dipetik Ata
Mangga mantap itu punya Pak Ari
Ayo bersama jaga lingkungan kita
Agar tetap aman dan asri

Buat rumah di hutan belukar
Pohon rusak jadi tontonan
Hutan bukan untuk dibakar
Tapi untuk sumber kehidupan

Sarapan pagi sambil baca koran
Baca berita tentang batu apung
Bayangkan jika tidak ada hutan
Banyak air siapa yang menampung

13. Pantun Anak – Anak

Benih padi sedang ditebar
Burung mematuk sedang dikejar
Ayahku memang sangat penyabar
Jadilah aku suka belajar

Kancil melompat katak heran
Katak lompat pelan-pelan
Sebentar lagi kita liburan
Ingin aku jalan-jalan

Beli penggaris dari mika
Cicak menatap hati merenung
Kemana yang kamu suka
Liburan ke pantai atau gunung

Kain batik banyak sekodi
Perca banyak dalam goni
Turun ke sawah menanam padi
Bermain lumpur seperti petani

Terbang burung amat rendah
Terbangnya dia ke utara
Sawah itu amat indah
Terhampar bagai selendang sutra

Enak rasanya es campur
Ditemani dengan rujak
Bermain di tanam lumpur
Naik kerbau yang membajak

Jika petang suasana sepi
Hanya angin yang menderu
Ada juga karapan sapi
Sapi balapan tambah seru

Kancil lompat lewat kawat
Hendak lari membeli jajan
Sapi siapa yang paling kuat
Itulah sapi Mbah Marijan

Kalau ingin makan kelapa
Kupas kulit sampai tak tersisa
Kalau ingin dapat juara
Belajarlah dan jangan menyerah

Burung camar di tepi pantai
Pantai indah banyak ombaknya
Jadilah kamu anak yang pandai
Sudah pasti banyak temannya

14. Pantun Ayah

Dua tiga kucing berlari
Mana nak sama si kucing belang
Dua tiga boleh ku cari
Manakan sama Ayahku Sorang

Pergi ke pasar membeli Kepah
Untuk dimasak sambal pedas
Terima Kasih buat Ayah
Kasih dicurah hanya Tuhan yang mampu membalas

Harga Ayam tiba-tiba melambung pula
Macam-macam alasan kononnya
Kenangan bersama Ayah sukar dilupa
Mendidik kami hingga berjaya

Kisah Ariel Peterpan semakin hebat diperkata
Edison Chen versi Indonesia
Ayah oh Ayah semoga cepat sembuh dan ceria
Kami sekeluarga merindui gelak dan tawa ayah semula

Hidup Ini Hanya Sementara
Peluang yang ada digunakan sebaiknya
I Love U Ayah Selama-Lamanya
Now I Know, bukan mudah menjadi seorang bapa

Dua tiga kucing berlari
Mana makin sama si kucing belang,,,
Dua tiga boleh ku cari
takkan sama hanya Ayahku S'orang,,,,

Pergi ke pasar membeli Kepah
Untuk dimasak sambal pedas,,,,,
Terima Kasih buat Ayah
Kasih dan sayangmu hanya Tuhan yg mampu membalas,,,

Harga Ayam tiba-tiba melambung pula
Macam-macam alasan kononnya,,,
Kenangan bersama Ayah sukar dilupa
Mendidik diri q hingga berjaya,,,,

Lupa Rabbi petanda tingkah
Bicara agama rangkulan taqwa...
Bapa, ayahanda dan abah
Semesra nama simpulan jiwa....

Burung merpati terbang ke bawa
Hinggap gembira di pohon mangga
Murung dihati terkenang ayah
Mengadap pusara ku mohon doa tiada terhingga

Sayang rindu terbiar sakitan
pipi basah melurut rintisan
Terbayang wajah sesegar ingatan¡­
Rindu ayah bersalut tangisan¡­..

15. Pantun Berbalas

Gulali manis dirasa
Dirasa sambil bersua ria
Teraturlah dalam berpuasa
Kau kan rasakan manfaatnya

Minum kopi bersama nana
Kopi susu begitu nikmatnya
Manfaat sehat kita bahagia
Bisa berhemat dikala muda

Buah nanas buah naga
Enak disantap dikala senja
Dikala muda sudah terbiasa
Saat menua merasakan hasilnya

Buah apel berwarna merah
Ketika digidit renyah sekali
Hasil kita bersusah payah
Menjaga kesehatan yang hakiki

Para petani menanam padi
Padi disemai benihpun jadi
Sehat sejati tak hanya jasmani
Tapi jiwa hati nurani

Jadi orang jangan pelupa
Kalau pelupa seperti nini-nini
Tak enak hati untuk menyapa
Karena orang baru di daerah sini

Tukang bakso berbaju biru
Sedang keliling kampung berjualan
Justru kamu sebagai orang baru
Mulai menyapa untuk berkenalan

Pasang bingkai ketok palu
Pasang bingkai di rumah Wulan
Untuk menyapa saya malu
Apalagi mengajak untuk bekenalan

Hari minggu pergi ke museum
Ke museum lewati hutan pohon cemara
Cobalah saja dari tersenyum
Sebelum mencoba untuk berbicara

Bulan depan musim pancaroba
Banyak hujan disertai badai
Baiklah akan saya mencoba
Tapi tak tau akan kapan dimulai

16. Pantun Bijak

Pergi ke pasar beli salak
Salaknya dimakan berdua
Hey kamu anak bapak
Patuhlah pada kedua orang tua

Buah manggis buah markisa
Buah nanas buah pepaya
Nak, menangislah di hadapan orang tua
Semoga doa terkabul olehnya

Pagi-pagi baca koran
Semoga saja kamu kurang
Jangan lupa baca Al-Quran
Semoga saja harimu terang

Kadang salah kadang benar
Kadang terang kadang bunar
Rajinlah belajar
Agar kamu menjadi pintar

Pagi hari ditemani sang surya
Hangat tubuh karna sinarnya
Belajarlah setinggi-tingginya
Lalu pulanglah berdakwah sesama

Hormatilah seorang guru
Agar ilmu menjadi bermanfaat
Ikhlaslah dalam mencari ilmu
Insyaallah kau kan bermartabat

Teman kamu apa kabar
Nyalakan api agar selalu berkobar
Wahai teman bertahanlah dan bersabar
Dunia tau mana yang benar

Siang-siang minum es
Minumnya sambil nonton upin ipin
Kamu tau siapa itu orang sukses
Sukses itu adalah orang-orang rajin

Pakai baju ukurannya pas
Baju biru pemberian mertua
Jangan lupa belajar dengan ikhlas
Agar kelak mendapat ridho_Nya

Baca mantra, mantra yang manjur
Moga saja bisa dapatkan dia
Jadilah orang yang jujur
Moga-moga besar pahalanya

17. Pantun Budi

Bulan rajab bulan syaaban
tanam padi berimbun daon
tinggal sekejap rasa sebulan
tinggal sehari rasa setahun.

Merantau ke sibu berjumpa kawan
pantun di padu terjawap sopan
walau bertemu hanya di awan
namun rindu tetap tersimpan

Setangkai bunga indah menyihir
terhirup baunya hati tertawan
andai kita sudah di takdir
hidup bersama jadi impian

Kenanga putih ada di batu
lalu di tuai dua pemuda
terima kasih jika begitu
baru damai rasa di dada

Pergi hutan cari herba dan rotan,
pergi bersama pak mahat.
Bangun pagi untuk kesihatan,
pacak sepadu waja tanda sihat.

Asam lakum,
batang tabu.
Assamualaikum
warormatunggalh hiwabarkatu.

Pergi ke pasar membeli buka
coba lh pilih warna baru
jika kamu bilang i love you
aku bilang i love you too

Kota bintan banyak perunggu
kota ciamis membangun tugu....
Janji kenan di malam minggu..
Tapi gerimiz udah menunggu,,

Duduk d dalam kamar
lama duduk sakit kaki
macam mana aku mw melamar
aq sudah ke lain hati

Sakit kaki merah mamar
pagie berobat k urang paloh
mcm mne gtok e nk melamar
sigek padi pun daan betaroh

Apa guna pergi mengaji
kalau tidak pakai peci
apa guna anda berjanji
kalau tidak ditepati

18. Pantun Guru

Hari Minggu cuacanya indah
Berlibur yang tepat di hari Minggu
Bapak guru yang terlihat gagah
Salam hormat kami untukmu

Di Indonesia ada Pulau Jawa
Tak lupa juga ada Pulau Sumatera
Guru, ajari kami dengan sukacita
Agar kami mampu meraih cita-cita

Habis mandi pergi ke Mushola
Mushola tempat tuk mengaji
Guru ikhlas ajari kita
Bertubi-tubi sampai kita pandai

Nahkoda bekerja di hari Minggu
Kapal besar siap berlayar
Pergi sekolah untuk menuntut ilmu
Hormati guru dengan tekun belajar

Monyet berlari mengejar kamu
Berlari menabrak pintu
Kutuntut ilmi dari guruku
Untuk meraih cita-citaku

Warna putih bunga melati
Tumbuh di kebun buah
Usahamu disiplin setiap hari
Ajari kami tanpa lelah

Liburan sekolah telah menanti
Berlibur bersama kawan
Ilmu dunia & akhirat harus dicari
Guru, jasamu takkan terlupakan

Pensil baru penghapus baru
Untuk sambut hari sekolah baru
Bapak guru dan Ibu guru
Terima kasih atas semua ilmumu

Burung terbang menggunakan sayap
Terbang tinggi tak ada yang melampaui
Guru, jangan pernah lelah dan lelap
Didik kami hingga menjadi orang besar nanti

Bu Dinda membeli tomat
Beli tomat di Pasar Minggu
Untukmu guru yang terhormat
Semoga engkau sehat selalu

19. Pantun Ibu

Tanam ubi tanam tebu
Tanam pula di tepi paya
Terima kasih kepada ibu
Membesarkan kita hingga berjaya

Tanam pula di tepi paya
Mudah pula mengail ikan
Membesarkan kita hingga berjaya
Dengan ilmu terus diamalkan

Mudah pula mengail ikan
Ada haruan dan sepat
Dengan ilmu terus diamalkan
Betul aqidah pahalapun dapat

Ada haruan dan sepat
Boleh masak gulai lemak
Betul aqidah pahalapun dapat
Kesan tarbiyah oleh ulama

Boleh masak gulai lemak
Makan lepas solat zohor
Kesan tarbiyah oleh ulamak
Nama Shafie kekal masyhur

Makan lepas solat zohor
Minum air dari labu
Nama Shafie kekal masyhur
Bimbingan awal dari ibu

Minum air dari labu
Boleh dibawa bila berjalan
Bimbingan awal dari ibu
Serta kasih yang berkekalan

Boleh dibawa bila berjalan
Kitab Shafie berjudul Risalah
Serta kasih yang berkekalan
Kuat hubungan dengan Allah

Kitab Shafie berjudul Risalah
Ada terjemahan ke bahasa Melayu
Kuat hubungan dengan Allah
Ibu yang ikut wahyu

Ada terjemahan ke bahasa Melayu
Mudah faham isi kandungannya
Ibu yang ikut wahyu
Jadilah anak didiknya berjaya

20. Pantun Kemerdekaan

Sang saka merah putih berkibar bebas
Karena pahlawan-pahlawan yang ikhlas
Memperjuangkan Indonesea agar terlepas
Dari penjajah yang sadis dan pemeras

Kini kita dapat tertawa puas
Menggapai mimpi dengan bebas
Asal rajin dan tak malas
Melanjutkan kemerdekaan dengan tegas

Banyak semut diatas papan,
Sedang makan gula-gula,
Selamat menyambut hari kemerdekaan,
Merdeka Merdeka Merdeka

Paman sedang menebang bambu,
Untuk tiang bendera,
Dirgahayu Indonesia ku,
Salam Merdekaaaaaa

Para hadirin tegap dan hormat,
Karena telah dimulai upacara,
Karena pejuang-pejuang hebat,
17-8-1945 Indonesia raih merdeka

Sang saka merah putih berkibar,
Tampak indah melambai-lambai,
Semangat juang kami terus berkobar,
Agar indonesia makmur Tergapai

Ulang tahun nenek tanggal 2,
Dirayakan di hari minggu,
Selamat HUT RI yang ke 72,
Semoga Indonesia tetap bersatu

Marilah bersama bersatu dihati,
Bersama membina bangsa Indonesia,
Impian merdeka belum dikecapi,
Bangun rakyat Indonesia, bangun bersama

Masih banyak perjuangan kita,
Ingatlah semangat ketika merdeka,
Satukan hati dan kerahkan usaha,
Agar tercapai jua impian merdeka

Terkenang kembali saat gemilang,
Sahutan Merdeka !! berulang kali,
Impian seluruh rakyat terjulang,
Senyum di muka, Gembira di hati

Berkobar kobar semangat membara,
Membela rakyat, membina negara,
Menjulang impian rakyat jelata,
Membina martabat sebuah bangsa

Jumat, 24 Agustus 2018

40+ Puisi Kehidupan Penuh Makna dan Harapan Penyemangat Hidup

Puisi Kehidupan - Hidup memang penuh misteri kadang kehidupan ini penuh dengan kebahagian kadang penuh dengan rintangan. Kita diharuskan untuk mampu mempelajari hidup ini hingga bisa mencapai tujuan kita hidup. Menggapai cita-cita atau membangun rumah tangga yang bahagia merupakan tujuan yang umum untuk semua orang.

Namun bagaimana jika dalam hidup ini terdapat rintangan yang berat. Maka kita butuh motivasi yang mampu membangkitkan semangat kita. Nah salah satunya adalah dengan puisi tema kehidupan yang akan saya bagikan dibawah ini. Puisi kehidupan ini berisi curahan hati pengarang yang ingin menyemangati kehidupan dirinya sendiri maupun orang lain dengan puisi karyanya.

Nah, berikut adalah kumpulan puisi bertema kehidupan untuk memberikan semangat pada hidup ini.

wapannuri.com

Mengusir Malas

Hai , malas yang mengungkungku
Kuingin menghancurkanmu
Karena kau telah menelan masaku

Hai, malas yang selalu lekat menyelinggkup tubuhku
Pada tiap sisi ruang dan waktu
Bodohnya aku tak kuasa menepis keangkuhanmu

Meski telah kuupayakan
Tak bertegur sama denganmu
Kau terus saja menggapai-gapai menarikku

Setiap langkah yang terarah melawanmu
Magnet kemalasan pasang kuda-kuda menjeratku
Kurasa kantuk, berkeringat, pusing dan pegal
Menyeretku kepembaringan…..
Melenakanku dalam mimpi kesiangan

Oh…….
Kemalasan enyahlah…..
Aku tak hendak kehabisan…..
Waktu berhargaku

Sang Penyemangat

Hatiku begitu menggebu
Setiap kudengar tausiyah suci itu
Rangkai katanya merona hatiku
Alur ritmiknya memerah telingaku

Jiwaku menggebu haru bertalu
Setiap derap pergerakan dihentakkan
Menyentak rasa lengang sanubari
Menggetar senyap keterlenaanku

Wahai geloraku, jangan tenggelamkan
Rasa cintaku pada perjuangan ini
Hanya karena tak bertemu sang guru
Yang selalu mengetuk pintu hatimu

Sematkan dalam ingatanmu,
Pandangan optimis penuh harapan
Seperti menatap indahnya langit biru
Penuh cahaya, menghangatkan hati

Agar kusambut langkah perjuangan itu,
Bersama kalam dan sabda yang tlah terpatri
Buktikan rasa peduli, simbol pemberani
Agar sinarnya terangi persada ini

Jadilah bunga yang harum di persada ini
Yang menebar wangi, pesona alami
Bangkit dan melangkahlah dengan pasti
Peradaban di negeri ini harus tegak berdiri

Hidup Akan Terus Berjalan

kenapa harus menangis selama masih bisa tersenyum?
kenapa harus airmata yang keluar saat sedih mulai menyapa?

Lihatlah keluar,
di sana masih banyak yang lebih susah darimu
lihat mereka,
pikirkanlah, sebelum kamu bersedih
selalu bersyukur dengan apa yang kita dapatkan

Bukanlah Seekor Burung

Aku bukanlah seekor burung
Dengan kedua sayapku
Aku bisa langsung melesat ke angkasa luas
Tanpa aku merasa takut akan terjatuh

Aku bukanlah seekor burung
Yang bisa terbang melintasi dunia
Sejauh yang aku inginkan
Kemanapun aku pergi

Aku bukanlah seekor burung
Yang bebas bertengger dimana saja
Dan pergi kapan saja
Sesuka hatiku

Perjalanan Kita

Sekian Lama kita bersama,,
dalam susah,senang,sepi saling berganti,,
tapi kamu,kamu dan kamu selalu ada menemaniku,,
dan kita selalu bersama dengan canda,tawa, 

maka itulah Persahabatan,,
Tak kusangka waktu begitu cepat, untuk memisahkan kita, 
sehingga kesedihanpun datang,,
disaat kamu, kamu dan kamu mengejar cita-citamu,,
tak sedkitpun rasa ini meninggalkanmu,,
Suatu hari terdengar kabar, 
Kamu membutuhkan aku, 
karena permasalahan besar mendera..

Hanya saja rasa kebersamaan ini 
selalu menunjukkan bagaimana untuk bisa membuatmu tersenyum,,
Tertawa seperti dulu lagi,, dan menjalani hidup seperti biasanya..
Semoga kamu mendengar Bisikan hatiku ini,,
yang kubisikkan lirih di telingamu, dan tubuh mu yang lemas karena deritamu,,
aku akan selalu menemanimu, dan menjagamu,,
karena kamu,kamu dan kamu adalah orang yang penting bagiku,,

Semangat

Kicauan burung dipagi hari
Seakan bersenandung merdu
bak penyejuk hati
Raga pun terisi semangat baru
Yang dulu sempat pupus ditelan waktu

Indah …
Itu yang kini kurasa
Menyempurnakan diri dalam dalam jiwa yang suci
Menyatu dengan beningnya embun pagi
ketika matahari mulai terbit lagi

Mimpi

Jika hatimu terasa gundah
Berbaringlah dalam kesunyianmu
Jika hatimu tak lekas cerah
Pejamkan matamu dan tidurlah
Bawa dirimu terbang dan melayang

Dalam indah dunia mimpi
Jika hatimu t’lah riang
Buka mata dan bangkitlah dari mimpimu
Karena ada orang-orang yang menantimu

Aku Bisa

Aku tak lelah
Aku hanya butuh dorongan
Aku tak menyerah
Aku yakin Aku bisa
Ini bukan sebuah beban

Tapi tantangan
Pengalaman membuatku berani
Berani hadapi tantangan
Tak boleh takut gagal

Karena setelah kegagalan akan ada kesuksesan
Kegagalan adalah pembelajaran menuju sukses
Aku yakin
Aku pasti Bisa

Kehidupan

setiap orang pasti punya masalah dalam hidupnya.
tapi yakinlah bahwa tuhan tidak akan 
memberikan cobaan di atas kemampuan hambanya.
mungkin masalah itu sudah allah tentukan untuk kita,
untuk belajar tegar dalam menghadapi hidup .

janganlah mengeluh dengan masalah yg kita hadapi,
karna mengeluh itu hanya akan membuat kita semakin terpuruk.
belajarlah mencari solusinya dan tentukan mana yg baik untuk kita 
dan mana yg tdk baik untuk kita.

dan belajarlah memecah kan masalah dengan hati yg penuh ketenangan.
karna apabila hati kita tenang maka pikiran kita pun jernih,
dan apabila pikiran kita jernih maka tutur kata pun akan baik dan sopan.
tuk itu jangan larilah dari masalah cari solusinya,
pecahkan masalahnya dengan penuh kebijakan.
itu akan menjadikan hidup lebih baik.

Pecundangi Dunia

Jangan pernah takut jika hari ini air mata yang menemani hari kita,
Karena mungkin semua ini sebagian dari cara tuhan untuk kita,
Untuk membentuk pribadi kita,
untuk jadi orang yang kuat di saat semua cobaan
Dan ke sedihan itu datang menghampiri kita,

Hidup itu misteri,
terkadang apa yang kita inginkan terkadang tidak sesuai dengan harapan
Di hari ini kita bisa tertawa lepas,
dengan sekejap tuhan bisa memberikan kita air mata,
Hadapi semua nya,
buang semua rasa takut kita terhadap dunia,
Buang semua nya jauh-jauh,
rasa takut Cuma akan membuat kita semakin terjatuh,

Gantungan semua impian kita,yakin kan hati kita,
kita akan wujudkan semua impian kita
Dan kita akan buktikan kepada dunia kita lah pemenang nya,
bukan dunia yang akan pecundangi kita Tapi kita yang kan pecundangi dunia,
Ikhlaskan air mata kita yang mengalir hari ini
Dan yakin air mata yang keluar di hari ini esok akan menjadi permata
Akan menjadi sesuatu yang indah seperti pelangi yang muncul setelah turun hujan
Dan mentari yang terbit setalah malam meninggalkan kita

Pemuda

Lincah,,bergairah,,semangat,,
Gemar berbicara dan berfikir,,
Terkadang idealis,,
Itulah pemuda,,

Yang pernah dikatakan oleh pahlawan kita,,
Bahwa hanya butuh satu, seperti dia yang dapat mengubah dunia,,
Namun bersabarlah,,
tiada gading yang utuh,,
Selain apa-apa yang sempurna, ia juga gemar bingung,,

Egois,,
Dampak dari terlalu semangat,,
sampai-sampai tidak tahu apa yang paling dimau,,
Susah diam,,sering gegabah,,
itu menjadi bencana terbesarnya,,
Sehingga sulit dipercaya,,
Sabarlah pemuda,,
karena kau adalah pemuda sejati.

Gelisah

Gelap malam penuh kesunyian
Lamunan jauh menerawang angkasa
Membukakan pintu-pintu mimpi
Menyibakan tirai-tirai kegalauan jiwa

Bias keremangan memudarkan kasih
Memutar hati menguak arti ilusi
Memedarkan beribu warni cahaya
Membayang menjauh dari arah cita

Katak merengek ikut meresah
Menggugah hati kala gelisah
Air hujan menetes berduka
Membasah bumi ikut bersedih

Gema kegundahan kian bertalu
Gemercik air melantun irama nan merdu
Berhembus angin membelai lembut
Gemerisik suara daun menghibur
Membangkit menggugah kalbu

Meliuk menari rumput nan ayu
Melambai perlahan seolah mengajak
Melepas duka menjemput cinta
Merayu bernyanyi kerinduan
Menyongsong esok akan kebahagiaan

Panorama Kehidupan

Angin bertiup kearah sang penghidupan
Menikmati panorama dipagi hari,
Merasakan sejuknya alam yang damai.

Para burung mulai keluar dari rumahnya,
Berterbangan dan mulai mencari apa yang harus dia cari

Awan hitam yg menyelimuti,
Kini berubah menjadi Awan Biru Keindahan
dan menjadi Langit yg menakjubkan.

Lukisan-Lukisan yg menghiasi Langit Pagi,
menambah kedamaian hati
dan membuat mata menjadi Kagum.

Itulah Tuhan,
Sang Pencipta abadi.
Menciptakan segala rupa,
dan menikmati hasil karyanya tentang
Indahnya Panorama Kehidupan.

Pelabuhan Hidup

Gelap yang kelam akan tiba dengan sendirinya
Raga dan ruhmu akan lepas sejenak melayang menjadi mimpi
Kibasan angin gelap merasuk menusuk setiap rongga kehidupan
Perlahan namun sengit, menjamahi apa yang ada
Terlupa sudah memori palsu itu
Hanya terlewat takkan abadi
Jiwa murka selalu ditengahi suka
Perangai buruk akan terbentuk

Kelam berubah
Muram kalah
Suram tak terjamah

Tanda mulai mengatas
Imaji jadi pasti

Teori akan jadi kondisi sesungguhnya
Terpikir dan terukir di pelipis mata
Hilang sekejap namun akan kembali mengenda

Harta Dan Cinta

Jangan Kau Melihat Wajah Karena Bisa Menipu
Jangan Pula Kau Melihat Harta Karena Bisa Hilang
Datanglah Kepada Orang Yang Bisa
Membuatmu Tersenyum,
Membuatmu Selalu Tertawa,
Dan Membuatmu Merasa Dia akan selalu disampingmu,
Melindungimu dan Menyayangimu.

Jangan Kau Sia-siakan hidup untuk hari ini,
Hidup ini Terlampau Singkat
Bila dilewatkan Bersama Pilihan Yang Salah

Bingkai Kehidupan

Masa demi masa berlalu sudah
Kemana kaki jalan melangkah
Liku-liku kehidupan mengukir sejarah
Kini saatnya berpotret diri
Berbenah dari segala keburukan
Meningkatkan semua kebaikan
Ramadhan sebentar khan tiba
Kini saatnya tuk membuka pintu hati
Memaafkan semua kehilafan
Mari kita sambut dengan gembira
Dengan memperbanyak ibadah
Tuk menggapai tingkatan taqwa
Derajat tertinggi disisi khalik
Semoga Allah selalu membimbing kita
Dan nanti memasukkan kita dalam surga-Nya
Amiin

Renungan Malam

Malam ini begitu menerawang,,,,
bagikan gelap tak kunjung terang,,,
manakala hati sedang gundah gulana,,,
menuntun suatu isyarat untuk memenuhi,,,
yang dilalui untuk mengetahui,,,

Mulailah untuk menjadi akhir,,,
akhirilah untuk memulai yang baru,,,
dengan tujuan yang pasti,,,
akan sebuah gapaian yang indah,,,
naluri yang kita inginkan,,,
untuk sebuah ilusi,,,
yang terjadi kelak dalam kelam,,,,

Malam berganti pagi,,,,
mulai dengan lembaran baru,,,
untuk tujuan yang pasti,,,,
namun terjadi hal2 yang terlah menghalang,,,
dengan tujuan pasti,,,,
halangan tak terhiraukan,,,
dengan jauh melangkah kutrobosnya,,,
untuk menuntaskan dunia depan yang jauh,,,,

Aku Bisa Memahami Tak Bisa Mengerti

Aku….
Aku berdiri bersandar di tembok ini…
Memahami setiap isi bait yang ku temui…
Ternyata tak bisa ku mengerti..
Hanya bisa melihat dan membaca nya..

Aku….
Aku memang jalang dan tak berharga diri..
Yang selalu mengusik diri dengan api..
Menimba api dengan sayatan mimpi..
Aku tercoreng ke lembah ini…

Dan aku…
Aku terlihat menjadi inti diri…
Menjadi rapi di hari yang sunyi..
Dan aku menjadi sunyi di setiap hari..
Karena api ku padam di tiup sunyi…

Kebahagiaan

Senyumlah..
andainya senyummu itu,
bisa menopengi kedukaan,
kerna kau akan lebih derita,
melihatkan wajahmu sengsara.

Ketawalah..
andainya tawa itu,
mampu mengusir kecewa,
kerna titisan luka pasti mengalir,
tanpa hati yang mengepam gembira.

Carilah bahagia,
biarpun sampai kehujung nyawa,
kerna itulah pengobat segala nestapa.

Andainya jasadmu kian longlai,
bertongkatkanlah dengan ucapan,
tasbih Ilahi dengan penuh harapan,
karna nyawamu takkan berkekalan.

Epifat Kehidupan

Terjerat dalam kebingungan
waktu yang merenggut manisnya kehidupan
mengikis sisa keharmonisan
terlukis pada akhir goresan

Asma-Mu…….
Selalu terucap, dalam lirih lepas udara keaslian
jika nafas masih teratur berjalan
warna itu takkan pernah ternodai
perbuatan itu,pasti berakhir mati.

Jika Kau beri aku 1 harapan
pasti ku beri sejuta pancaran keabadian janji sejati

Perjalanan

Wanita malam jadi kenangan
Dalam suatu perjalanan
Bola matanya indah menggoda
Memberi rayuan tentang kemesraan

Sungguh murah kau tawarkan
Ternyata cukup uang recehan
Cuma sekedar untuk membeli jajanan

Pernah sesekali aku tanyakan
Mengapa tak kau tinggalkan hal demikian
Sebab itu kesia-siaan

Tak salah memang kau katakan
Kalau itu saling menguntungkan
Tetapi ada pihak yang dirugikan
Ibu mu yang melahirkan

Bersama Hembusan Angin
Oleh Fitri Noviananda

Bersama hembusan angin dan udara alam semesta
Dan daun-daun berguguran
Bersama sehalus dan sebening awan dilangit
Bersama bayang-bayang semu
Merasakan indah dan sunyi yang kurasakan

Kumemandangi dalam keteduhan..
Memandang indahnya seduh sedih sedan
Bersama tetesan hujan yang membasahi alam ini
Dalam doaku berkata akankah bayang-bayang semu menjadi nyata?

Apakah hanya ilusi sesaat?
Bersama hembusan angin dan daun-daun berguguran..
Menjadi saksi bisu anatara kau dan aku.

Penjara Mimpi
Oleh Damai

Izinkan aku keluar dari penjara ini
Hingga aku bertemu dengan mimpi
Mimpiku yang lama aku rindukan

Penjara ini membuatku semakin terpenjara
Oleh serpihan kenangan yang tak jua ku lupa

Izinkan aku memenjara sepi sendiri
Hingga aku mampu bangkit
Menyusun mimpi yang telah roboh
Diterpa gejolak ego
Diterpa cinta semu

Izinkan aku terbang bagai dandelion
Menuju tempat baru
Untuk tumbuh di sana
Dengan segala hal baru

Mimpi aku merindumu
Pada matahari yang tiap pagi menyapa
Lewat celah jeruji kesadaran

Mimpi…
Aku ingin bersamamu
Bebas
Dan bebas dari mereka yang merobohkanmu

Sepercik Harapan
Oleh Yuningtias

Serpihan malam
getaran-getaran halus
menggenggam lurus
dalam detik ini
ingin ku selimuti
bayang-bayang sepi

Aku kehilangan bayangmu
kusapu bekas bayangmu
aku masih seperti kemarin
menanti dalam hening
namun kau tak bergeming
menuju ke arahku

Entahlah…
mungkin aku harus berlalu
mengalah pada waktu
karena aku didirimu
hanya sebagai sosok semu
aku cukup berdiri disini
tanpa segala sesuatu tentangmu

Biarkanlah Kau Yang Menungguku
Oleh Ikhsan Saputra

Setiap bait nada rinduku
Kujahit dalam sebuah rajutan cintaku padamu
Untuk tiap-tiap kata cinta,
Yang selalu datang saat aku memikirkanmu,
Akan ku pantulkan dengan cermin kesetiaanku,
Agar aku terhindar dari rindu yang menghampiriku,
Kan ku biarkan kau yang menungguku,
Kan ku coba bagaimana kesetiaanmu,
Agar kau bisa merasakaan,
Bagaimana rindu itu sebenarnya,
Agar kau dapat mengerti apa itu kesungguhan,
Bukan sebuah kepalsuan bukan candaan,
Yang kau tuduhkan kepadaku itu,
Inilah rasanya rindu,
Memberatkan diri membuat cemburu,
Inilah rasanya rindu,
Biarkanlah kau yang menungguku

Sepercik Kerinduan
oleh Tri At

Hanyutku dalam lamunan
Tenggelam gelap ,termakan malam..
Ku lihat jam yang slalu berisik
Tak bosan jarum itu untuk berputar..

Terbayang kenangan masa silam
Ingin ku dekap kembali, berbagi bersama..
Akan tapi semua sia-sia
kau yang telah lama pergi jauh
pergi tinggalkan duniawi..

Ingin rasanya ku ikut ke duniamu
terbang ke langit bersama malaikat
atau justru berenang di lautan api bersama iblis…

Hati Yang Tak Tergoyahkan
Oleh Kifayatul Akhyar

Teruntuk hati yang pernah mati
Mungkinkan akan kembali
Mesti istigfar yang ku lapalkan telah meribu
Kembali mengalir dalam darah
Kemanakah wahai hatiku ?
Saat jemari ini sudah lelah memetik senar kehidupan
Dimanakah relief – relief nada cinta yang kuciptakan
Lebur dan berserakan
Sekarang kau telah bersama dia
Dia yang kau cintai
Dia yang engkau sayangi
Dia yang selalu ada dalam ingatan mu
Dan dia yng segalanya bagi langkah kakimu
Aku tak meminta yang lain darimu
Aku tak meminta agar kau tak menyiakan ku
Aku bagaikan purnama gerhana
Yang hilang tanpa arah tujuan
Aku tak perlu harapan mu
Yang aku perlukan adalah sebuah kepastian lagi
Kepastian yang bukan sekedar rasa yang tertinggal

Menyentuh Langit
Oleh Refsi Nurma Nelfahny

Saat senja telah berganti
Kicau burung menemani
Tak kecuali awan membasahi
Alunan coklat yang terhiasi

Menatap angin yang semu
Apa kau tak mau tahu
Di rasi juta bintang
Gemerlap indah bertabur riang

Ku lukis indah sayap mega
Kan terukir seribu ceria
Tuk mampu aku kesana
Temani malaikat yang bahagia

Satu jemari telah menyapa
Menari indah dan jelita
Pesona ia bersimpul irama
Di taman angkasa Sang Kuasa

Hanya sanggup terpukau
Tanpa harus tinggal disana
Inikah pintaku….
Ku sentuh itu dengan lembut
Ku rangkai cita-citaku
Biarkan aku menyentuhnya
Biarkan aku menyentuh langitku….

Harapan Seorang Insan
Oleh Andi Amryani Amir

Kehidupan ini memaksaku untuk kuat
Dari berbagai masalah yang tak berujung
Menjelma menjadi misteri yang indah
Semua seperti sandiwara..

Tuhan…
Aku takut kehilangan orang-orang yang kusayangi
Aku takut kehilangan perhatian dari mereka
Aku takut kegelapan & kesunyian

Jika hidupku masih panjang
Aku ingin melakukan sesuatu untuk mereka
Meski kecil & nyaris tak berarti
Namun mampu dikenang hingga akhir hayat
Bahkan hingga aku pindah pada dimensi yang lain

Waktu Yang Berlalu
Oleh Choco Caster

Andaikan saja waktu…..
Dapat ku putar kembali…..
Sejenak ku akan terdiam disana….
Dan ku renungi apa yang telah terjadi……

Mungkin….
Inilah salahku….
Salah dimana aku terdiam dan membisu….
Saat kau inginkan hadirku…

Kini waktu pun berlalu…
Detik yang terhempaskan…
Menit yang ku habiskan…
Dan hari yang ku biarkan berlari….
Meninggalkan aku seorang diri….

Pesan Sang Bayang
Oleh M Ferry Andrian

Ketika senja berada di dalam sebuah pelupuk mata
Saat logika dibunuh oleh harta

Benci tuk mengatakan sesuatu
Hal layak yang termakan sang waktu
Melihat sebuah ketertarikan akan sang haru biru
Tanpa pernah mengkhawatirkan si jenaka baru

Ku berada di bawah sebuah senja
Yang kan selalu indah nan penuh makna
Peluru keluar dari sebuah senapan kata
Ketulusan akan sebuah kata sarat makna

Memikirkan sebuah keindahan mata
Mencintai akan sebuah cita cita
Tanpa pernah akan tercipta

Diriku hanya sebuah bayangan gelap
Dirimu adalah bidadari yang terlelap

Mimpi Yang Tertunda
Oleh Irsan Suandi

Saat mata mulai terpejam
Cahaya putih hadir dalam tidurku,
Rupanya sosok bidadari menghampiriku
Membisikkan kebahagiaan kepadaku
Cinta kan selalu abadi besamaku

Walau takdir tak pasti
Sosok bidadari itu berjanji akan selalu bersamaku
Memaksaku menghentikan bayangan yang telah menyakiti
Menghilangkan luka yang terpendam
Menghadirkan kembali kebahagiaanku

Tiba-tiba sosok itu hilang
Berbisik akan hadir kembali
Saat aku mengikuti jejaknya,
Aku kembali melihat cahaya putih
Aku semakin penasaran dengan cahaya itu
Saat aku membuka kelopak mata

Rupanya cahaya itu,
Sinar matahari yang begitu cerah
Namun, aku masih penasaran dengan mimpiku
Kapankah aku bisa melanjutkan mimpi indahku,
Agar aku bisa mengenal siapakah sosok,
Yang hadir dalam mimpiku yang tertunda ini……

Berjalan Pulang
Oleh Oky Patria Sadewa

Hidup ini adalah sebuah perjalanan untuk pulang
Melangkah tanpa tahu kapan saat datang petang
Berjerih perih untuk harta yang nantinya pun lenyap
Hingga akhir nyenyak abadi ku dapat dalam senyap

Memang hidup adalah perjalanan untuk pulang
Sembariku menata remah dunia kian mengekang
Buat apa kaya tapi harus melukai kawan seperjalan
Toh… tak ku peluk erat tidur dalam sunyi timbunan

Hanya pungut aku saat tenggelam dalam kelam
Hanya tapih ragaku kala malam kian terbenam
Andai sayat sembilu langkah ini banyak tercela
Sejuta maaf kataku jika nafasku masih terhela

Sahabat Seperjalananku,…
Hidup ini adalah sebuah perjalanan untuk pulang
Dan setiap langkah adalah jejak menuju petang

Perjalanan Menuju Sukses
Rojaur Rafiqi

Kaki terus melangkah
Tanpa henti menginjak kawat berduri
Berbagai rintangan telah di hadapi
Akankah ini akan bertahan hingga garis akhir?

Sabar menjadi kunci
Ilmu menjadi bekal dalam perjalanan
Dan Pengalaman menjadi penasehat sejati

Kadang tawa, kadang sedih
Kadang aku tertawa di dalam kesedihan
Dengan tujuan menghibur diri sendiri

Semoga perjalanan ini tidak sia sia
Semoga perjalanan ini bisa sampai ke garis finis
Semua telah aku kerahkan
Sekarang saatnya aku ikhtiar dan optimis

Setapak Jejak Awak
oleh R.A.G Tunjung Dewi

Dibawah langit biru awak berpijak
Diatas ombak biru awak
berlayar
Berlayar melawan arus
Dikala senja awak berjalan

Setapak jejak awak
Awak berjalan melawan keperihan
Angin kalbu menyerusup masuk
Dikala senja awak berfikir

Berfikir akan sebuah harapan
Harapan yang akan di tempuh
Dibawah derasnya hujan awak menari
Menari nari dikala ada tangis

Setapak jejak awak
Rembulan malam telah menanti
Menanti sebuah penantian panjang
Wahai embun pagi
Awak siap menjemput mimpi

Hujan Terus Berderai
Oleh Rahmat Pangripto

Hari ini
Hujan terus berderaian
Langit terus menitikkan air mata
Awan putih menjadi kelabu karnanya….

Aku masih membeku disini. …
Hanya asa saja yang bergelantungan di pikiran
Hanya itu saja yang tersisa…
Hanyalah itu saja…

Mungkin semua ini
Terjadi
Setelah aku menanggalkan mimpi
Perlahan lahan mimpi hanya lelucon saja. ..
Yang tak mungkin kusentuh…
Langit, awan dan mentari pun
Ikut berduka
Duka mereka padaku
Kerana mimpi tak kusentuh. ..

Cahaya Bintang
oleh Kharisma Intan Agipratiwi

Ku terjebak dalam kekacauan dunia ini
Ku tatap indahnya malam hari
Terdapat satu bintang yang jauh dari kumpulannya
Tetapi,sinarnya seterang cahaya Sang Surya

Apakah ia bersedih karena dunia ini?
Apakah ia tidak bisa menggapai keinginannya?
Kenapa dia hanya sendiri di ujung sana?
Apakah tidak ada yang mengharapkan dia?

Aku akan berharap pada bintang itu
Aku akan menjadikan bintang kecil itu
Sebagai ladang impian
Dan ladang impian semua orang

Tanpa adanya ragu
Aku mulai membentangkan sayap kecilku
Aku mulai membagikan keinginanku
Agar ia sadar bahwa ia tidak sendiri di dunia ini

Aku akan percaya
Inilah jalan kehidupan yang ku ambil
Inilah jalan kehidupan yang ku pilih
Keyakinan ini tak akan lagi tergoyahkan

Kegagalan yang aku hadapi selama ini
Kesulitan yang menghampiriku saat ini
Kini telah kembali perlahan menjadi setitik cahaya
Cahaya yang akan selalu bersinar terang
Meski hanya seorang diri di dunia ini

Mimpiku Mengejar Matahari
Oleh Topan Segara

Siapakah gerangan dirimu kelak, pengantiku ?
Betapa ikhlasnya rupa cantikmu menyanjungku yang dirundung pilu.
Terima kasih telah menggantikannya.
Cinta lamaku yang terlukis buram.

Aku tak perduli.
Bagiku kau cantik di hatiku bukan di mataku. Malam pengantin itu.
Kelak ingin aku ciptakan gubuk rumahku.
Layaknya hamparan taman surga.
Diantaranya burung2 berdendang.
Kupu-kupu menari, dan dawai nan mendayu.

Aku ciptakan.
Dari tangan kotorku yang terus berdoa tanpa henti.
Dari kain2 lusuh yang aku katakan bahwa itu adalah sutera.
Kau tersenyum, lalu berbisik “”bimbing aku menuju ridhamu dan ridhaNya””.
Siapakah gerangan dirimu kelak, pengantinku ?

Bukan Hanya Tentang Rasa
Oleh Rezky Hidayanti

Biarkanku disini dalam sendiriku
Meski asing terdengar ditelingamu
Tidak kutampik rasa dihati
Namun harap lekas kau mengerti

Bukan tak ingin kujelaskan dengan kata
Bukan pula karena hatiku mati rasa
Hanya takku setuju pada pujangga
Yang mahir merangkai kata cinta
Namun keliru dalam berekspresi

Belum kupatahkan hati satupun
Meski terdengar pecundang dikalanganku masa kini
Menertawakan seperti jalankulah yang salah
Tetap tak kubiarkan pandanganku karenanya

Sungguh masalah hati bukanlah sepele
Bukan hanya tentang rasa gebu dalam sesaat,
Ada Pemilik di atas pemilik
Yang kapan saja bisa balikkan hati
Maka takku bersedia ada ikatan yang terang mengundang murka-Nya

Sedari dulu hasil takkan berkhianat
Pada lembutnya, pada teguhnya pendirian
Karena wanita penuh tuntut pada dirinya
Untuk paham dalam menerima,,

sungguh kelak akan tiba waktunya yang datang tanpa basa basi,
Siapa dia??
Dia adalah yang datang dengan seriusnya menawarkan pahala dalam ijab kabul,
in syaa Allah, Aamiin..

Recent Post