Latest News

Rabu, 22 Agustus 2018

31+ Contoh Puisi Islami Menyentuh Hati dan Jiwa

Puisi Islami - Pada kesempatan hari ini saya akan membagikan kumpulan contoh puisi islami. Puisi islami hampir sama seperti puisi pada umumnya, yang membedakannya hanya pada temanya. Puisi islami lebih fokus pada hal yang berbau keagamaan islam. Sehingga sangat cocok untuk kamu yang suka membuat puisi penenang hati bertema islami.

Puisi mempunyai kata kata yang indah dipadukan dengan nuansa islam yang menyejukkan hati akan membuat siapa saja tenang saat membaca puisi ini. Tak lepas dari ketenangan dan pendekatan diri kepada tuhan yang maha esa. Selain itu puisi islami juga bisa menggambarkan keadaan umum disekitar kita dengan sudut pandang islamiah seperti penggambaran pelepasan raga lewat puisi yang akan mengingatkan kita tentang kematian.


Nah berikut adalah beberapa kumpulan contoh puisi islami yang menyentuh hati. Yang mengingatkan kita kepada sang pencipta.

kepogaul.com

Islam Palestina
Oleh Pauz

Nasibmu malang
Malammu tak tenang
Nyawamu terancam melayang

Telan pahit kehidupan
Lelah akan momok tembakan
Seakan kebal dengan tuntutan pengorbanan

Aku bangsamu
Beda nasib, beda tempat
Bersama kekurangan yang menghambat

Nyaliku ingin pula menahan ledakanmu
Nyawaku tak sabar mati sahit bersamamu
Namun sa’at ini hanya do’a yang temani jihatmu

Palestina, islam terancam
Indonesia, islam berang
Yahudi harus di musnahkan

Thank You Allah
Oleh Nurul Rizki Rahmania

Ya Allah . . ,
Atas segala nikmatmu,aku bersyukur kepadaMu . . .
Atas segala rahmatmu,aku berlindung kepadaMu . . .
Kau ajarkan aku tuk bersabar,atas musibah yang menimpa . . .
Ajarkan aku tuk slalu bersyukur atas apa yang ada . . ,
Tanpa merasa kekurangan suatu apapun . . .

Ya Allah . . ,
Kau berikan nikmat hidup ini kepada kami . . .
Begitu banyaknya nikmat yang Kau berikan . . ,
Sehingga,kami tak mampu menghitungnya . . .
Dan kami mendapatkan rahmat dan karunia
Yang tak terhingga yang telah Kau berikan kepada kami . . .

Ya Allah . . ,
Dengan otak,kami bisa berfikir
Dengan mata,kami melihat indahnya dunia . . .
Dengan hidung,kami menghirup udara segar . . .
Dengan mulut,aku bisa berbicara saat ini . . .
Dengan telinga,kami mendengar suara nan merdu . . .
Dengan tangan,kami melakukan banyak hal . . .
Dengan kaki,kami berjalan dan melangkah . . .

Ya Allah . . ,
Sungguh berlipat ganda nikmat yang telah kau berikan pada kami
Terutama,nikmat terbesar yang sejak dahulu ada
Yaitu nikmat Iman dan Islam
Yang dimiliki kaum muslim dan muslimat
Thank You, Allah . . .

Perjuangan Dakwah
Oleh Muhammad Nurdin

Saat ku tersendat di jalan dakwah
Terasa berat mengemban amanah
Serasa pulang dari medan mu'tah
Yang berjuang sampai berdarah - darah

Kurenungi dengan akal sehatku
Inikah jalan yang mereka rindu
Yang Rasulullah bilang mereka sahabatku

Ku meratap luasnya langit
Berharap keluar dari dunia yang sempit
Dari dunia yang fana
Yang selalu tertimpa bencana

Mungkin inilah jalan yang harus kutempuh
Sebuah metafora jalan dakwah
Ku harus terus melakukannya tanpa keluh
Sampai ku berpijak di pelataran jannah

Sebelum Nyawa Terlepas Raga
Oleh Hartono Jhon Witir

Ketika tahta menguasai jiwa
Ketika mimpi tak beralas hati nurani
Tak peduli apa kata mereka
Bahkan Tuhan pun dianggap tiada

Saat logika berpikir nafas tak berakhir
Saat jiwa merasa menang tak kan ada lawan
Tak ada rasa takut akan hari kemudian
Karna rasa itu tlah tertutup bisikan syetan

Sadarlah wahai jiwa yang zolim
Kemenangan yang kau rasa sebenarnya adalah kekalahan

Surga yang kau rasa di dunia, sesungguhnya jalanmu ke neraka

Segeralah bersujud mohon ampunaNya
Sebelum nyawa terlepas dari raga

Tidak kah cukup bagimu tertulis berita
Kematian Fir'aun yang melegenda

Wanita Shaleha
Oleh Andi Darfawati dan Andi Umrah

Senyumnya..
Bagaikan tanda kelembutan tutur katanya
Dihiasi dengan wajah yang berseri
Bagaikan buktu ketaatan ibadahnya

Rambut yang terbalut indah oleh hijabny
Tangan yang cantik karena pacarnya
Berjalan dengan tertunduk....
Bagaikan wanita yang menjaga martabatnya

Kitab....
Tergenggam erat di tangannya
Bukti wanita cerdas
Yaang mampu memilih keputusan
Dengan baik di sertai senyum

Indah...
Kata yang pantas untuknya
Bukti kebaikan pribadinya
Wanita yang baik akhlaknya

Kelembutan yang membuatnya mempunyai banyak teman
Akhlak yang membuatnya merasa tentram
Hijab yang membuatnya merasa terjaga
Agama yang membuatnya di cintai
Dialah wanita saleha

Tempat Yang Hanya Milik-Mu
Oleh Irfa Erfianah

Bukan kepalsuan yang ku mau
Bukan kesemuan yang ku butuhkan
Hanya sebuah tempat
Yang bisa terima hinanya aku

Ku temukan itu di Sisi-Mu
Terlihat dalam Agung NamaMu
Tempat terindah yang hanya Milik-Mu
Tempat terindah yang hanya di SisiMu

Tempat yang bisa terima kotornya aku
Yang beri bahagia dalam ketenangan
Sungguh kepalsuan tiada padanya
Kesemuan pun mustahil ada padanya

Wahai Dzat Penggenggam Jiwa
Jiwa-jiwa hidup dan jiwa-jiwa mati
MerinduMu dalam lembar penghambaan
Berharap diterima di tempat yang hanya MilikMu.

Khilaf
Fajris Zahrotun N

Tanpa kusadari,
Telah banyak hal tak bermanfaat telah kulakukan
Sungguh pedihnya hati ini,
Jika mengingat kekhilafan yang kulakukan

Wahai tuhan pemersatu alam
Berilah hati ini kekuatan ,
Berilah jiwa ini ketenangan
Jangan biarkan hati dan jiwa ini gelisah
Karna kekhilafan yang kulakukan

Tuhan pemelihara alam ,
Bimbinglah hati ini,
Untuk terus memperbaiki ,
Segala kekhilafan .

Tuhan pemberi kesejukan ,
Berikanlah segala keagunganmu ,
Berikanlah ampunanmu ya robb,
Kepada hambamu ini,
Hamba yang penuh khilaf

Debu Dunia
Pengarang: Abu Azkha

Begitu sulit hidupku tanpaMu.
Hari-hariku terasa limbung,
kuterbawa arus dunia,
debu-debunya mengotori hatiku,
segumpal darah yg makin jauh dariMu.

Tak lagi kusuarakan petunjukMu disetiap soreku,
tak lagi kubersujud disepertiga malamku,
Jarang lg kubersimpuh menangis dihadapanMu.

Ya Rabb,
hanya dg cahaya-Mu, hatiku bs hidup lg,
hingga dinding2-nya bs bersinar.

Tapi begitu berat,
bagai menggenggam bara,
namun bila kulepas bara ditanganku,
pasti ku hancur tanpaMu...

Penguasa Palsu
Pengarang: Desyema Depa

Lihatlah dunia kelabu ini
Pandanglah lukisan kisah hidup ini
Dengarlah jeritan hati kami
Yang merintih menahan diri

Sentuhlah kesusahan yang lama teralami
Membelenggu kepiluan tanpa terkasihani

Kami...
Rakyat kecil masih menanti
Sadarnya dirimu atas perbudakan teori
Omong kosong tanpa ada bukti
Berteriak sana sini
Lalu esok kau tinggal pergi
Dan lusa kau tak lagi perduli

Kapan kau tak tuli
Bisa dengar rintihan hati kami
Kapan kau tak buta hati
Bisa lihat duka seisi negri

Yaa Allah Yaa Illahi . . .
Tolong sadarkanlah segera sang penguasa kami...
Jangan biarkan terus berkorupsi
Jangan ijinkan terus berkolusi

Wahai rakyat sejati
Jangan hanya diam menahan diri
Menahan raga dan sukma yang tersakiti

Wahai sang penguasa tanah air, yang sejati
Jika kau benar punya hati
Berhentilah bersikap tak pasti

Semoga pikirannya belum mati
Tertindih keegoisan diri sendiri

Semoga suara jiwa kami tak terabaikan lagi
Semoga sang penguasa negri wujudkan mimpi pasti
Beri kebahagiaan seluruh rakyat disini
Bukanlah kepalsuan lagi..
Karna kami butuh bukti...
Bukan sekedar janji.

Sujud
Pengarang: Mawar Damayanti

Sujud padaMU
di penghujung waktu yang kian menghimpit
segala resah luruh bersama
dalam munajat panjang

Rabbi...
akankah hatiku kuat
saat langkah kian letih
dan garis waktu semakin dekat menghampiri

Wahai dzat yang Terkasih..
tak ada yang mampu kulakukan
saat jsad kian rapuh
dan waktu pun terhenti

Doa Sehelai Daun Kering
Pengarang: Emha Ainun Najib

Janganku suaraku, ya 'Aziz
Sedangkan firmanMupun diabaikan
Jangankan ucapanku, ya Qawiy
Sedangkan ayatMupun disepelekan
Jangankan cintaku, ya Dzul Quwwah
Sedangkan kasih sayangMupun dibuang
Jangankan sapaanku, ya Matin
Sedangkan solusi tawaranMupun diremehkan
Betapa naifnya harapanku untuk diterima oleh mereka
Sedangkan jasa penciptaanMupun dihapus
Betapa lucunya dambaanku untuk didengarkan oleh mereka
Sedangkan kitabMu diingkari oleh seribu peradaban
Betapa tidak wajar aku merasa berhak untuk mereka hormati
Sedangkan rahman rahimMu diingat hanya sangat sesekali
Betapa tak masuk akal keinginanku untuk tak mereka sakiti
Sedangkan kekasihMu Muhammad dilempar batu
Sedangkan IbrahimMu dibakar
Sedangkan YunusMu dicampakkan ke laut
Sedangkan NuhMu dibiarkan kesepian
Akan tetapi wahai Qadir Muqtadir

Wahai Jabbar Mutakabbir
Engkau Maha Agung dan aku kerdil
Engkau Maha Dahsyat dan aku picisan
Engkau Maha Kuat dan aku lemah
Engkau Maha Kaya dan aku papa
Engkau Maha Suci dan aku kumuh
Engkau Maha Tinggi dan aku rendah serendah-rendahnya
Akan tetapi wahai Qahir wahai Qahhar
Rasul kekasihMu maíshum dan aku bergelimang hawaí
Nabi utusanmu terpelihara sedangkan aku terjerembab-jerembab

Wahai Mannan wahai Karim
Wahai Fattah wahai Halim
Aku setitik debu namun bersujud kepadaMu
Aku sehelai daun kering namun bertasbih kepadaMu
Aku budak yang kesepian namun yakin pada kasih sayang dan pembelaanMu

Tahajjud Cintaku
Pengarang: Emha Ainun Najib

Mahaanggun Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan
Mahaagung ia yang mustahil menganugerahkan keburukan

Apakah yang menyelubungi kehidupan ini selain cahaya
Kegelapan hanyalah ketika taburan cahaya takditerima

Kecuali kesucian tidaklah Tuhan berikan kepada kita
Kotoran adalah kesucian yang hakikatnya tak dipelihara

Katakan kepadaku adakah neraka itu kufur dan durhaka
Sedang bagi keadilan hukum ia menyediakan dirinya

Ke mana pun memandang yang tampak ialah kebenaran
Kebatilan hanyalah kebenaran yang tak diberi ruang

Mahaanggun Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan
Suapi ia makanan agar tak lapar dan berwajah keburukan

Tuhan kekasihku tak mengajari apa pun kecuali cinta
Kebencian tak ada kecuali cinta kau lukai hatinya

Ketika Engkau Bersembahyang
Pengarang: Emha Ainun Najib

Ketika engkau bersembahyang
Oleh takbirmu pintu langit terkuakkan
Partikel udara dan ruang hampa bergetar
Bersama-sama mengucapkan allahu akbar

Bacaan Al-Fatihah dan surah
Membuat kegelapan terbuka matanya
Setiap doa dan pernyataan pasrah
Membentangkan jembatan cahaya

Tegak tubuh alifmu mengakar ke pusat bumi
Ruku' lam badanmu memandangi asal-usul diri
Kemudian mim sujudmu menangis
Di dalam cinta Allah hati gerimis

Sujud adalah satu-satunya hakekat hidup
Karena perjalanan hanya untuk tua dan redup
Ilmu dan peradaban takkan sampai
Kepada asal mula setiap jiwa kembali

Maka sembahyang adalah kehidupan ini sendiri
Pergi sejauh-jauhnya agar sampai kembali
Badan di peras jiwa dipompa tak terkira-kira
Kalau diri pecah terbelah, sujud mengutuhkannya

Sembahyang di atas sajadah cahaya
Melangkah perlahan-lahan ke rumah rahasia
Rumah yang tak ada ruang tak ada waktunya
Yang tak bisa dikisahkan kepada siapapun

Oleh-olehmu dari sembahyang adalah sinar wajah
Pancaran yang tak terumuskan oleh ilmu fisika
Hatimu sabar mulia, kaki seteguh batu karang
Dadamu mencakrawala, seluas 'arasy sembilan puluh sembilan

Sajak Embun
Pengarang: Ahmadun Yosi Herfanda

Hanya karena cinta embun menetes
dari ujung bulu matamu, membasahi
rumput dan daun-daun, lalu meresap
ke jantungku. cacing-cacing pun berzikir
padamu, mensyukuri kodratnya tiap waktu

siapa yang menolak bersujud padamu
yang tak bersyukur karena karuniamu?
barangkali hanya orang-orang congkak itu
orang-orang yang berjalan dengan kepala
mendongak ke langit sambil melirik
dengan cibiran harimau

hanya karena cinta hujan menetes
dari sudut pelupuk matamu, membasahi rambutku
menyusup ke pori-pori tubuh, syaraf dan nadi
menghijaukan kembali taman hatiku
burung-burungpun bernyanyi karenaku
berzikir dan bersujud padamu ya allah, ampuni adaku padamu!

Ayat-ayat Alam
Ahmadun Yosi Herfanda

berabad-abad wajah tuhan bertaburan
jadi ayat-ayat alam yang berserak pada batu-batu
tiap perciknya menjelma wajah yang berbeda
berabad-abad wajah tuhan bertaburan
dalam serpihan cinta sekaligus sengketa

berabad-abad pula adam gelisah
mencoba menyatukan wajah tuhan
dalam gambaran seutuhnya. namun
selalu sia-sia ia. sebab, tuhan lebih suka
hadir dalam keelokan yang beraneka

pada keelokan pohon dan keindahan batu
pada keperkasaan ombak dan kediaman gunung
pada wajah suci seorang bayi dan hangat matahari
dan pada wajah manis seorang istri
tuhan hadir dalam senyum abadi

berabad-abad wajah tuhan bertebaran
pada ayat-ayat alam yang selalu
menemukan tafsir sendiri

Surat Cinta Dari Sangkakala
Pengarang: Acep Syahril

Ya Allah
telah kami terima surat cintamu
tertanggal hari ini yang dikirim peniup
seruling sejati diantara kealfaan dan
keasyik masyukkan kami surat cinta yang
engkau tulis dengan tinta biru sebagai
tanda kasih dan maha sayangmu surat cinta
yang begitu panjang menegangkan yang engkau
tulis tak sampai dalam satu tarikan nafas
membuat kami terus menangis terisak tersedu
membaca gugusan kata-kata hancur berserak dengan
tubuh dan nyawa terlunta-lunta

Surat cinta yang bercerita tentang tanah darat
laut udara sebagai ungkapan rindumu yang membuat
kami malu kami tau inilah surat cintamu yang
telah engkau janjikan itu dan telah kami terima
saat mata hati dan perasaan kami menjauh fana

Ya Allah
inikah surat cintamu dengan segala
keputusan yang harus kami terima selain bencana
korupsi yang nyaris membuat kami hilang akal
dan putus asa surat cinta yang kertasnya
lembab di tangan kesedihan tak berkira dengan
torehan luka maha dalam
surat cinta yang bercerita tentang hujan dan panas
surat cinta yang bercerita tentang air berwajah
beringas dengan lidah api dari laut lepas surat
cinta yang bercerita tentang angkasa dan
burung-burung meranggas
surat cinta yang bercerita tentang pohon-pohon
dan akar yang dikelupas
surat cinta yang bercerita tentang tanah pasir
dan lendir panas
surat cinta yang bercerita tentang tanah
rumah dan nyawa yang hilang nafas

Ya Allah
inikah surat cintamu yang penuh cemburu itu
yang dikirim peniup seruling sejatimu
disaat kami lupa mengingat dan merayumu
surat cinta yang memang sepatutnya kami terima
sebagai bukti bahwa kau benar-benar maha
mencintai sementara kami berpaling dari kemaha
asih dan sayangmu

Ya Allah
maafkanlah kami yang telah berselingkuh dari
kemaha setiaanmu dan berpaling ke cinta yang
tak kau ridhoi dengan menabur fitnah hasut dan
saling ingin menguasai tanah sekerabat sedarah
seurat tanah yang kau ciptabentang tegakkan urat
yang kau sebarsuburkan dan darah yang kau
alirhidupkan telah kami
rusak dengan saling mencacah menumbuk
penuh takabur dengan kekuatan
kerakusan dan keserakahan
tapi kini apa yang kami cintai itu telah
engkau ratakan dengan tanah harta tahta
dan dunia berubah runta darah daging dan tulang
membusuk dimana-mana

Sekarang kami tak tau di mana ayah di mana
ibu di mana anak di mana adik di mana kakak
di mana ipar di mana keponakan di mana
saudara famili kerabat dan handai tauland
di mana di mana di mana yatim kan kami titipkan

Ya Allah
hari ini kami baru sadar akan jalan pulang
setelah membaca surat cintamu yang panjang
menegangkan surat cinta yang mengingatkan kami
untuk bertandang menemu cahya menemu gulita
menemu alfa menemu cinta

Surat cinta yang mengajarkan kami untuk
pulang ke bilik ke latifa ke bilik ke sadik
ke bilik baqa
ya Allah
ampunilah kami hamba-hambamu yang tak punya
malu ini ampunilah ampunilah ampunilah kami
ya Allah

Ya Allah
Januar Saulandri

Ya Allah...
Begitu banyak dosaku kepadamu
Dosaku kepada orangtuaku
Dosa-dosa yang membuatku tersiksa
Apakah dosa itu bisa diampuni???
Tapi aku tahu Engkau maha pengampun

Ya Allah...
Jangan ambil nyawaku dulu
Sebelum aku bisa berbuat baik
Kepada orangtuaku dan orang-orang disekitarku

Ya Allah...
Begitu banyak dosaku kepadamu
Karena aku sering tidak mengejakan perintahMU
Tapi aku akan memperbaikinya
Ya Allah bolehkah aku masuk surgaMU

Syukur Seorang Hamba
Safriella Madania

Alhamdulillah ...
Aku ucapkan,
Atas segala karunia dan nikmat-Mu
Ya Allah ...
Hanya dapat mengucap kata syukur
Dari mulut yang kau ciptakan
Dari hati yang dalam
Yang kau berikan

Hanya dapat berterima kasih
sebagai hamba-Mu
Yang penuh dosa
Ampunilah dosa hamba
Yang selalu berbuat dosa
Setiap detik
Dan setiap waktu
Berikanlah setitik kata syukur
Ya Allah ..

Jadikanlah hamba-Mu ini
Hamba yang selalu bersyukur
Atas segala
Ciptaan-Mu, Ya Allah
Kuatkan hamba
Dari segala cobaan
Yang engkau berikan
Kepada hamba
Yang lemah ini
Ya Allah ....

Cahaya Hati
Wahyu Ardiansyah

Ketika matahari mulai sembunyi
Adzan maghrib menutup hari
Mengakhiri aktifitas hari ini
Pergi shalat tuk tenangkan hati

Mengingat nikmat Allah hari ini
Sungguh banyak yang tlah Dia beri
Mungkin terkadang kita lupa
Segala cinta kasih dari-Nya

Cinta Allah mengalir dalam nadi
Nikmat-Nya terasa dalam hati
Mungkin kita sering lupa diri
Tak bersyukur atas nikmat hari ini

Mari kita berdoa kepada Allah
Bersyukur atas nikmat selama ini
Membuang semua kesombongan diri
Tuk syukuri nikmat dan karunia-Nya

Yang Tersimpan
Margana Hisworo

Terendam asa
Terkikis impian
Tercerai yang kumau,
Pantaskah??!

Ajari aku damai !
Berilah yang kuingin
Hanya memujaMU,Allah

Kukedipkan mata ini,
Berkali & bahkan tak terhitung
Bagaimana menempatkan??

Bersihkan hati,,,meratap,
Berlakukah jika kegundahan menerpa
Mendekat,hanya padaMU,Yaa RABB

Terbata hati ini menjemput,
Terkulai lelah saat berharap,
Terapi jika itu yang dimaui,
Sebisanya,mudahkan yang sulit,
Luruskan jika tidak benar hati,
Hati,,,'kan siapkan yang tersimpan.

Perjalanan Ke Langit
Kuntowijoyo

Bagi yang merindukan
Tuhan menyediakan
Kereta cahaya ke langit
Kata sudah membujuk
Bumi untuk menanti

Sudah disiapkan
Awan putih di bukit
Berikan tanda
Angin membawamu pergi
Dari pusat samudera

Tidak cepat atau lambat
Karena menit dan jam
Menggeletak di meja
Tangan gaib mengubah jarum-jarumnya
Berputar kembali ke-0

Waktu bagi salju
Membeku di rumputan
Selagi kaulakukan perjalanan.

Candu Rindu Kepada-Mu
Siti Nur Kholifah

Hati bergetar mendengar seruan keagungan-Mu
Kaki bersorak melangkah menuju hadapan-Mu
Menjamah air suci untuk membersihkan diri
Menuju ke persimpuhan nan suci
Seraya melantunkan bacaan-bacaan yang menganggungkan-Mu
Syukur tak hentinya menjalar sanubari
Hati bergejolak rasa rindu
Rasa rindu yang tak terbendung ingin segera menghadap-Mu
Rasa rindu seorang hamba yang haus akan rahmat-Mu
Apakah ini candu rindu kepada-Mu
Perasaan takut menyelimuti hati ini
Manakala tiada bertemu dengan-Mu
Seakan takut akan kehilangan-Mu
Hingga tak henti-hentinya ku bersimpuh di hadapan-Mu
Ya Robbi…Ya Rohman…
Jangan engkau hapuskan candu rindu ini
Candu rindu akan diri-Mu
Yang selalu menyelimuti hatiku

Doa Rinai Hujan
Ahmadun Yosi Herfanda

Rintik hujan itulah
yang senantiasa menyampaikan
kasihmu padaku, dan ika-ikan
selalu mendoakan keselamatanku
jika kau tanya makna goyangku
goyangku zikir tersempurna
di antara para kekasih jiwa
angin mengusap bening air telaga
mengazaniku sujud ke pangkuannya
burung-burung itulah
yang selalu menyampaikan
salamku padamu, ketika angin senja
mengusap suntuk zikirku
jika kau tanya agamaku
agamaku agama keselamatan
jika kau tanya makna imanku
imanku iman kepasrahan
hidupku mengakar di jantung tuhan
sukma menyala menyibak kegelapan

pandanglah putik bungaku
nur muhammad mekar sepenuh jiwa
pandanglah daun-daunku
jari-jari tahiyat terucap
tiap akhir persembahan
zikirku zikir kemanunggalan
diri lebur ke dalam tuhan

Zikir
Acep Zamzam Noor

Aku mengapung
Ringan
Meninggi padamu. Bagai kapas menari-nari
Dalam angin

Jumpalitan bagai ikan
Bagai lidah api

Bau busuk mulutku, Anne
Seratus tahun memanggi-manggil
Namamu

Inilah zikirku:
Lelehan aspal kealpanaanku, cairan timah
Kekeliruanku, gemuruh mesin keliaranku
Tumpukan sampah keterpurukanku
Selokan mampat kesia-siaanku

Aku tak tidur padahal ngantuk, tak makan
Padahal lapar, tak minum padahal haus
Tak menangis padahal sedih, tak berobat
Padahal luka, tak bunuh diri
Padahal patah hati

Anne! Anne! Anne!

Zikirku seribu sepi menombakmu
Menembus lapisan langit keheninganmu, mengerat
Gumpalan kabut rahasiamu, mengiris pusaran angin
Kesadaranmu, menghanguskan jarak
Ruang dan waktu

Aku mencair
Bagai air
Mengalir padamu. Bagai hujan
Tumpah ke bumi

Menggelinding bagai batu
Bagai hantu

Anne! Anne! Anne!

Inilah rentetan tembakan kerinduanku, lemparan
Granat ketakutanku, dentuman meriam kemabukanku
Luapan minyak kegairahanku, kobaran tungku kecintaanku
Semburan asap kepunahanku

Aku tak mengemis padahal miskin, tak merampok
Padahal banyak utang, tak mencuri padahal terdesak
Tak menipu padahal ada kesempatan, tak menuntut
Padahal punya hak, tak meminta
Padahal putus asa

Anne! Anne! Anne!

Zikirku seribu sunyi mengejarmu
Menggedor barikade pertahananmu, menerobos
Dinding persembunyianmu, mengobrak-abrik ruang
Semadimu, menghancurkan singgasana
Kekhusyukanmu

Bau busuk mulutku, Anne
Seratus tahun memanggil-manggil
Namamu

Ku Sebut Nama-Mu
Tria Novianty

Di Dalam Do’Aku Masih Menyebut Nama-Mu..
Sekalipun Lemah Ku Masih Mengingat-Mu..
Tak Pernah Sedikitpun Aku Melupakan-Mu..
Hanya Engkau Tuhanku Allahu Rabbi

Dalam Segala Hal Yang Aku Lakukan..
Slalu Ku Lafadzkan Nama-Mu..
Ku Baurkan Hidupku Di Jalan-Mu..
Semata Aku Berharap Slalu Mendapat Ridho-Mu..

Tuhan..
Aku Hanya Hamba-Mu Yang Lemah..
Tuntun Aku Dijalan-Mu..
Dan Jadikanlah Aku Dan Penghunimu Kelak Serta Orang-Orang Disekitarku Menjadi Penghuni Surga-Mu..

Amiin..

Ramadhan
Ely K

Tak terasa hari masih menjelang
Dan menyisakan semangat juang
Tuk melewati masa panjang
Yang bersemayam tak kan pernah lekang

Ramadhan telah datang
Menghantarkan pesona gemilang
Meraih selongsong harapan
Laksana gemerlapnya bintang-bintang

Marhaban Ya Ramadhan
Telah sampaikan pada sucinya bulan
Dimana segala amal dilipat gandakan
Dan Asma-Mu dikumandangkan

Menjelang Subuh
Zidny Ilma, Purwakarta, 2012

menjelang subuh
fajar kidzib menggurat alif di kening langit
kemudian shidik, kuas cahayanya melukis wajah seorang sumringah
di sepanjang sisian jalan penghujung malam.

menjelang subuh
halimun bersimpuh embun
jatuh terpekur menangkup wujud kamilun
dari tetes bening yang bergulir di atas daun
menyiwak pagi, menuntun hati menyusuri ranah hampar sajadah.

hawa dingin menggigit, menyua geletar syukur di kaki-kaki langit
di antara pesona yang menyemburat sahaja.

pagi meluruh, mendekap subuh
kumandang azan bersahutan memetik sinar bulan
kemudian linang
menyinggasana di ceruk-ceruk sukma
di liuk mata para pengais doa.

Alif dan Ummi
Nurul Farida Wajdi

Alif dan Ummi
Sesosok tegak menjulang
Bak kokohnya sesosok tiang
Kau alif tegap tiada menyimpang
Terhadap yang lain kaulah penopang
Alif kau terangkai dalam isim alam
Melafal ummi dengan dalam
Dengan tasydidmu teguh menghunjam
dengan tegakmu ummi kasihmu dalam
bak alif
ummi yang selalu menopang
dia yang teguh kukuh tiada berkeluh
tak jarang ummi bermandi peluh
alif yang tegak menjulang
dan ummi yang tiada patah arang berjuang
mendidik anak tersayang
madrasatul ula terindah kami sedari ditimang

Bedug Maghrib
Maftuhatus Sa’diyah

bedug berdendang
adzan perkasa berkumandang
Maghrib bertandang
mulai takbir, sembayang
tinggalkan bebayang duniawi membayang
: sandang, papan, pangan
sujud syahdu, rinai mata limburi sajadah
terbangun, terbatabata dalam kekata
akui diri : hina, nista, nestapa
tertunduk malu, wajah penuh noktah
menengadah, telapak tangan tadahi rahmatMu
ribuan alpa kitari minda
hitam membercak,  jelaga silam nodai hati
Robbi, hapuskanlah bekas tinta nian pekat
: dengan maghfiroh di MaghribMu, ini

Rahmat Subuh
Surabaya, 12 Mei 2013

hujan menyeka wajah subuh
alunan rinainya iringi kumandang azan syahdu
aroma tanah tentramkan jiwa lagi lena
jelangak taris nafas: hirup udara nian segar
puspa kenanga berkidung masnawi
reranting lekaplekup: bertabuh
batang pepohon menyaksi dengan langgam jumawa
gugur dedaunan oleh tiupan sang bayu
menyemai pusara laskar nirmala
hujanMu: rahmatMu
diam termangu dalam sahaja

Kiamat
Surabaya, 09 Juni 2013

tika kiamat tiba,
gunung-gunung berterbangan
layaknya debu-debu tersapu angin
gedung-gedung semula pongah
hancur luruh berantakan
bumi bergoyang, gugusan bintang beradu tinju
tiada tetumbuhan pun hayawaniah berdiri: satupun, tak
hanya, manusia-manusia berserakan di hamparan mahsyar
telanjang: tak berpakaian, walau sehelai benang
tak pedulikan sanak-kawan: nafsi-nafsi
mentari bakar ubun-ubun
panas membara
kecuali umat berjubah sholehat
lafazkan sholawat, rindukan syafaat
harapkan selamat: jalan akhirat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Post