Latest News

Rabu, 22 Agustus 2018

20+ Contoh Puisi Pendek Terbaik Penuh Makna

Puisi Pendek - Puisi adalah sebuah karya sastra yang biasa digunakan untuk mengungkapkan perasaan seseorang terhadap sesuatu lewat kata-kata indah dalam puisi. Puisi juga mempunyai banyak jenis seperti puisi cinta, puisi rindu, puisi sahabat, dan salah satunya adalah puisi pendek yang akan saya bahas di artikel ini.

Puisi Pendek sama seperti puisi pada umumnya hanya yang membedakannya adalah jumlah baitnya yang terbilang singkat namun masih memiliki makna yang mendalam. Seperti contoh-contoh puisi yang sudah saya siapkan dibawah ini. Berikut adalah contoh kumpulan puisi pendek yang penuh dengan makna.

pixabay.com

Mimpi

Kaki ini terus melangkah
Tak peduli rintangan menghandang
tangan ini terus Menggenggap Menggenggam yang seharusnya kugenggam

Hati yang mengeluarkan ketenangan
Bangun dari keheningan malam
Mengangkat kedua tangan
Memanjatkan doa-doa

Memohon pada sang pecipta
Memberi jalan selebar-lebarnya
Dari hati yang paling tulus
Mohon wujudkan semua mimpiku

Sakit

ketika kulit dilukai
kulit akan terasa sakit
Ketika hati dilukai
Maka semua anggota tubuh akan terasa sakit

Sungguh, kulit yang disakiti
Terlihat jelas darah yang keluar
Membengkak dan memerah
Meninggalkan bekas yang tak enak dipandang

Sungguh, hati yang disakiti
Tak terlihat mana yang sakit
Tak nampak mana yang harus diobati
Tak tahu kemana mencari obatnya

Kesalahan Diujung Tanduk

Menyesal yang bisa dirasa
Rengekan yang bisa terucap
Kesedihan yang keluar dari air mata
Berpadu menjadi kesatuan kesalahan

Terlambat untuk mengulang
Kenapa tak dari dulu..
sekarang hanya bisa terdiam terpaku
Meratapi kesalahan di ujung tanduk

Lama Menunggu

Membenci sesuatu yang seharusnya dibenci
Menanti sesuatu yang belum pasti
Melihat betapa penantian tak akan memberi jawaban
Hanya berupa tanda tanya besar

Tak akan ada orang yang suka menunggu
Menghitung waktu yang pasti
Bahkan secarik kertas yang melayu
Bagai daun yang mati ditelan waktu

Tidak Berguna

Semuanya telah dilakukan
Namun tak ada timbal baliknya
Hanya kesusahan yang didapat
Tidak tahu terimakasih

Untuk apa diberi
Manusia yang tak tahu malu
Untuk apa dikasihani
Kalau yang ada hanya kesulitan

Berikan pelajaran yang berarti
Kepada makhluk yang tidak tahu diri
Kasihan bukan jadi alasan
Pelajaran yang harus dikedepankan

Jangan berpacu pada manusiawi
Hak bukan lagi acuan
Sekedar untuk memberi efek jera
Kepada manusia yang tak berguna

Angka Satu
Puisi by : Fadillah

satu
bertambah usia
setahap lebih dewasa
menginjak tanggal lahir kita

satu
berkurang jatah
waktu yang tersisa
untuk melihat indah dunia

satu
akhirnya jua
kita harus berpisah
tinggalkan keluarga orang tercinta

satu
padaNya kembali
berakhir dalam sunyi
tiada sesiapa yang menemani

Rindu Abadi
Puisi by : Ahmad Irfan

Membatu keras susah bersatu 
Rengekanku angin lalu
Biarkan aku
Malu

Aku
Laksana ilalang 
Tak ternilai olehmu
Usah bujuk, kumbang jalang
Hadirku angin lalu, semu

Biarkan rasa pupus
Untuk kamu
Puas
Asa
Tetap ada
Rasa memang mati
Namun rindu hidup abadi


Tangisan Pagi
Puisi by : Afinda

Mentari
Masih menyepi
Dibalik bukit tinggi
Masih lelahkah sinari bumi?

Pagi
Menangis sunyi
Siluet mendung menutupi 
Rintik hujan biaskan pelangi

Sepi
Gemuruh pagi
Menjerat, pelakkan mentari 
Tak kunjung hangatkan bumi

Petualang
Puisi by : Dhenok

Karena aku sudah pasrah
Bukan berarti menyerah
Aku lelah

Patah
Aku hanya ingin sanjungan
Aku bukan jalang
Aku perempuan
Petualang

Kini hidup semakin gersang
Kemarau badai menerjang
Kuingin pulang
Menghilang

Luahan
Puisi by : Atma

kurangkai aksara menjadi kata
luahan rasa di dada
kian merona
nyata
sua...

Jadi pelipurnya
kala rindu mendera
Engkau pemilik rasa, kucinta
meski, Engkau jauh disana
belum bersua muka

namun Atma
damba..

Antara Suami Dan Orang Tua
Puisi by : Tania

Entah ujian atau karma
Dilema menjerat jiwa
Haruskah bertanya
Kenapa?

Sia-sia
Tiada guna
Nyatanya tak bisa
Pilih satu antara dua
Begini dosa begitu durhaka
Bagai buah simalakama

Tak berdaya
Memilihnya
Pada-Nya
Doa kupinta
Semoga hati terbuka
Menerimaku kembali dalam pelukan-nya

Arema
Puisi by : PAZ

Malang
Tempat lahirmu
Tapak singa beradu
Membasmi lawan hingga malu
Gemuruh

Manusia mendukungmu
Salam satu jiwaku
Selalu untukmu arema kebangaanku.

Lapar Dahaga
Puisi by : Arqib Maya

Lapar
Tangan terketar
Sakit perut terkapar
Tiada qudrat badan bergegar
Tiada peduli teguk sahaja

Sungai atau telaga
Kehausan menduga
Dahaga


Pengacau
Puisi by : Santa

Datang
Membawa petaka
Pergi membekaskan luka
Dirimu mengusik raga jiwa

Kau
Tak berguna
Dirimu bak sampah
Yang hanya perlu dibuang

Pergi
Melangkahlah jauh
Tak perlu kembali
Karena kau hanya buih

Rindu Yang Usai
Puisi by : Della

Diam
Mulut membungkam
Mata hanya memandang
Dia yang akan datang

Engkau
Kasih tercinta
Kini telah tiba
Hapus rindu yang mendera

Tatap
Puisi by : Melody 

Kaki
Laju lari
Melayang dan mengarungi
Hangat rayuan mimpi diri

Terik
Terasa asyik
Keringat menggoda hangat
Tekad membara gapai hasrat

Cinta
Puisi by : Rif

Berderu
Menggebu kalbu
Seru selalu tentangmu
Aku terbelenggu madu rindu

Lucu ayu biru permataku
Candu yaitu kamu
Satu ratu
Dirimu

Meniti Waktu

Detik demi detik kulewati
Meniti waktu berganti
Menghitung hari
Menjalani
Mencoba memaknai tiap peristiwa

Sabar sebagai kuncinya
Ikhlaskan semua
Menerima
Kala masanya telah tiba
Badai akan sirna
Mentari menerpa
Bercahaya

Arti Hadirmu

Hadirmu membawa setitik cahaya
Buat hatiku berbunga
Betapa indahnya 
Cinta

Amarah
Tentang dia
Akan semua cerita
Dengan adanya kau kulupa
Kau satu sosok kupuja
Hilangkan rasa dahaga
Tebarkan asa
Bahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Post