Latest News

Selasa, 14 Agustus 2018

22+ Kumpulan Puisi Ayah yang Menyentuh Hati

Puisi Ayah – Ayah adalah orang kedua yang selalu sayang dan berkorban kepada kita setelah Ibu.  Ayah orang yang rela pergi kerja pagi hari banting tulang untuk menafkahi kita sebagai anaknya. Rela bekerja keras untuk menyekolahkan anaknya dan sebagai pemimpin keluarga yang siap berkorban jiwa dan raga. Orang yang selalu mengingatkan kita jika kita salah, orang yang selalu membela didepan saat ada orang yang menyakiti kita.

Kita sebagai anaknya tidak akan mampu membalas semua jasa yang sudah diberikan ayah kepada kita yang telah merawat kita dan mendidik kita dari keil hingga dewasa. Sebagai seorang anak kita wajib untuk selalu mendoakan ayah kita untuk diberikan kesehatan dan umur yang panjang agar kelak nanti bisa melihat kesuksesan kita dan bangga dengan kita.


Nah, bagi kalian yang sedang mencari puisi tentang ayah sebagai doa ungkapan rasa terimakasih kita kepada ayah tercinta. Saya sudah menyediakan kumpulan puisi lengkap bertema ayah yang sudah kami kumpulkan dibawah ini.
pamapedia.com
Aku Cinta Ayah

Telah rapuh Tulang-tulangmu
Yang dahulu kau gunakan
Untuk memberikan kami sesuap nasi
Untuk menunaikan kewajibanmu sebagai kepala keluarga

Kini… Kau berdaya lagi melakukan semuanya
Kini… Kau hanya mampu memberikan kami nasehat
Kini… Kau hanya mampu mengucapkan do’a yang lurus untuk kami
Untuk… anak yang telah kau besarkan dengan kerja kerasmu

Ayah….
Air mata ini tak mampu membalas semuanya
Semua yang kau lakukan untuk hidup kami
Semua yang kau berikan kepada kami

Ayah…
Kasih sayangmu takkan mampu tergantikan orang lain
Perhatian yang kau berikan kepada kami takkan pernah kami lupakan
Walaupun terkadang kami tidak mengindahkan semua yang kau berikan
Terkadang kami tak pernah menghargai semua yang kau berikan

Ayah….
Kini kamilah yang harus melakukan semuanya
Kamilah yang harus membalas semuanya
Kamilah yang harus memperhatikan mu

Ayah….
Izinkanlah kami menjadi anak yang berbakti kepadamu
Anak yang tak melupakan kasih sayang mu
Izinkanlah kami tuk membahagiakanmu

Ayah…
Meskipun kami sadar
Itu semua tidak bisa membayar semua yang telah kau berikan
Dan kami sadar, Nyawapun tak mampu membalas semuanya

Terimakasih Ayah
Kini kami menjadi orang yang mampu berdiri
Kini kami mampu menjadi orang yang mandiri
Kini kami mampu menapaki hidup dengan do’a dan kasih sayangmu
Aku mencintaimu Ayah.

Ayah
Di setiap tetes keringatmu
Di derai lelah nafasmu
Di penuhi kasih sayang yang luar biasa.

Untukmu Ayahku

Di keheningan malam..
Datang secercah harapan…
Untuk menyambut jiwamu datang…
Sebercik harapan agar kau kembali pulang..
Hanya sepenggal kata bijak yang bisa kutanamkan…
Duduk sedeku, tangan meminta, mulut bergoyang, jatuh air mata…
Tapi apalah daya..
Semua harapan hilanglah sirna..
Karena kau telah tiada..
Ayahku tercinta..

Dari Hati Untuk Pahlawan Hidupku

Meski suaramu
Tak semerdu nyanyian lembut seorang ibu
Kau membingkaiku dengan nada nada ketulusan
Yang mengantarkan hatiku
Menuju lembah tinggi
Bernama kedamaian

Meski sentuhanmu tak selembut belaian suci seorang ibu
Namun dengan dekapanmu
Ku terhangatkan dengan kasihmu
Ku terlenakan
Dengan cintamu
Tangisku berderai

Kala ku ingat ucapan indahmu menimangku
Kala ku sentuh tubuh letihmu menjagaku
Seperti karang menjaga debu pasir
Kau jaga aku
Kau lindungiku
Dari kotoran raga dan jiwa yang kan basahiku

Kau rela di terpa deburan buih
Yang berlalu
Demi aku
Demi anakmu
Seakan tak pernah lelah
Kau hapuskan tetes air mataku
Seakan tak pernah bosan
Kau redamkan aku dari tangisan

Ku urai hati ini
Untukmu
Untuk segalanya yang tlah kau labuhkan pada dermaga hidupku
Hanya sebentuk puisi
Dari ketulusan hati
Untukmu bapakku
Terima kasih

Getar Malam Rinduku

Ingin ku gali gundukan itu
Dan mencabut papan nama setiap dukaku
Biarlah nafasku memeluk tentang mu
Puisi-puisi gelap menimang ku
Sajak berairmata merangkulku
Dan merambatkan tiap ratap disekitar gelap
Seolah kau utus jangkrik untuk memejamkan lelah ku
Nyanyi cerita tentang dahaga merindu
Seolah kau titipkan restumu
Lewat dingin malam menyuap
Mantra-mantra penghapus basah tatapku
Tiap dendang lantun macapat mengiring sendu
Seperti suara hati yang tersampaikan padaku
Bahkan suara gitar berbeda saat anganku
Menuju kenangmu
Getar yang memancar melahirkan syair
Bak pujangga berlagu
Ini untukmu, Itu buatmu, Dan do’a sebagai baktiku
Miss you Ayah

Ayah Segalanya Untukku

Ayah…
Beribu kata telah kau ucapkan
Beribu cinta tlah kau berikan
Beribu kasih tlah kau berikan
Hanya untuk anak mu

Ayah…
Kau ajarkan ku tentang kebaikan
Kau tunjukanku tentang arti cinta
Kau jelaskanku tentang makna kehidupan
Dan kau mendidikku dengan sungguh kasih sayang

Ayah…
Betapa mulianya hati mu
Kau korbankan segalanya demi anak mu
Kau banting tulang hanya untuk anak mu
Kini ku berjanji tuk semua kerja keras hanya untuk mu
Ku berjanji tuk semua kasih sayang mu
Dan ku berjanji untuk ketulusan hati mu
Bahwa aku akan selalu menjaga mu
Aku akan selalu menyayangimu hingga akhir hidup ku
Terimakasih ayah untuk semua kasih sayang mu

Kerinduan

Ayah di mana engkau berada
Di sini aku merindukan mu
Mengiginkan untuk bertemu
Merindukan akan belaian mu

Kasih sayang mu selalu ku rindukan
Engkau selalu hadir dalam mimpi ku
Mimpi yang begitu nyata bagiku
Menginginkan engkau untuk kembali

Aku selalu mengharapkan engkau hadir
Menemani aku setiap hari
Menemani masa pertumbuhan ku
Untuk tumbuh menjadi besar
Tanpa engkau di sisiku
Tanpa engkau yang menemani Hari-hari ku

Lafaz Cinta Untuk Ayah

Untuk mu ayahku..
Kau tanam cinta di hatiku
Bersemi hingga menyatu dalam jiwaku
Tak pernah luput dalam ingatanku

Bintang yang menemani malamku,
Gelap yang menyapa malamku,
Dan mentari yang akan temani hariku,
Karna tulus dan indah cintamu
Aku akan menjadikanmu raja dalam hatiku
Yang akan terus mendekap hati dan jiwaku..

Ayahku..
Cintaku,cinta kami selalu,
Dan selamanya tetap bersamamu..
Selamat jalan ayah ku..
Akan terus kukirim fatihah untuk mu,
Bukti cinta pada mu..

Ungkapan Hati Seorang Anak

Dari rahim seorang wanita yang tegar aku dilahirkan
Dari seorang pria yang tangguh aku dididik
Engkaulah yang pertama kali aku kenal sejak lahir
Yang telah memberikanku kasih sayang
Memberikan kehangatan ketika aku kedinginan
Memberikan perhatian ketika aku menangis
Dan yang selalu mengganti popokku
Ketika aku pipis dicelana

Engkau juga telah menjadikanku seperti ini
Dari ketika masih ingusan hingga beranjak dewasa
Ketika beranjak dewasa seperti ini aku mulai sadar
Bahwa aku belum bisa membahagiakanmu
Banyak waktu yang telah aku sia-siakan
Banyak kata yang aku lontarkan yang membuatmu kecewa
Dan telah banyak uang yang kau berikan padaku
Seakan-akan untuk membuatku senang

Ayah ibu
Kata maaflah yang bisa aku ucapkan saat ini
Dan sebuah do’alah yang mungkin bisa aku panjatkan
Aku berdo’a semoga engkau tetap diberikan umur panjang
Sampai aku benar-benar bisa membahagiakanmu
Sampai aku benar-benar menjadi seseorang yang kau harapkan
Menjadi anak yang bermanfaat bagi sesama
Dan menjadi anak yang selalu taat kepada-Nya

Hanya Ayah yang Kumau

detik berganti menit
menit berganti jam
jam berganti hari
hari berganti bulan
bulan berganti tahun
tahun berganti tahun
telah kulalui….

semua terasa hampa..dan sepi
hati selalu bertanya, dimanakah?
dimanakah ayah ku?

AYAH……….
tidakkah kau merindukan ku?
tidakkah kau meinginginkan daku?
mengapa kau hanya terdiam saja?

AYAH……
andaikan aku bersayap seperti burung disana
ku akan terbang, tuk mencari engkau ayah
karna yang kupinta dalam hidup ini
hanyalah engkau ayah…
hanyalah dirimu satu yang kumau ayah…

Ayah Kau Kilau Terakhir

Mengertilah duhai angin
Meraunglah wahai ombak
Mendekatlah kau… Sunyi
Disaat waktu memukulku
Diantara kerinduan
Bersamaan perpisahaan…

Ayah…
Masihkah kau dengar???
Aku merindukanmu
Saat duduk disampingku
Dan berkata “ayah bangga padamu”
Tapi… Aku selalu berpikir
Hal apa yg telah ku perbuat
Hingga membuatmu bangga…
Ku akui aku bukan mutiara yg indah

Untukmu ayah…
Kepergiaanmu menyisakan luka yg dalam
Aku sadar senyumku yg selalu
Membuatmu bangga padaku
Hidup tanpa ibu dan kini
Kilau terakhir ku ikut pergi
Ku doakan ayah kan bertemu ibu
Dan lihatlah aku…
Tersenyum bayangkan kalian
Bergandeng tangan…
Ayah….
Aku merindukanmu

Rinduku

Aku merindukanmu saat ini,
Melebihi rasa rinduku pada sang kekasih….
Rasa rindu yang menghentak, mencabik-cabik relung jiwa..
Rasa rindu yang aku tahu takkan bisa terobati,
Tidak saat ini,tidak di kehidupan ini…

Masih terbayang jelas di benakku,
Saat kau akhiri segala tanggung jawabmu terhadap kami,
Dengan wajah pulas, kau akhiri deritamu bertahun-tahun.
Setelah kata maaf kau ucapkan pada kami dan ibumu,
Kau pergi tinggalkan ragamu yang ringkih dan layu.

Tidak…..
Takkan ada yang bisa menggantikanmu,
Kau tidak seperti kekasihku yang lain, yang bisa di gantikan
Oleh ratusan,bahkan ribuan kekasih.
Karena kau adalah cinta sejatiku, cinta hidup dan matiku.

AYAH….
Maafkan aku, maafkan anakmu…
Dosaku padamu melebihi rasa sayangmu padaku…
Khilafku terhadapmu, menjadi beban sepanjang hidupku.
Tapi aku tahu, kau takkan pernah mengungkit semua itu,
Kau takkan pernah mengadukan kesalahanku, kepada tuhanmu.
Tapi kau akan selalu mendoakan keselamatanku, disisi tuhanku.

Bila kurangkai seluruh kata didunia untuk menggambarkan kasih sayangmu,
Itu takkan pernah cukup, itu takkan pernah tersampaikan.
Karena kaulah aku ada, dan darimulah aku tercipta.
Kau adalah ayah ku, pahlawan ku didunia

Pahlawan Kesuksesanku

Fajar telah menyapa pagi ku
Kau jadikan hari mu,hari untuk pengorbanan.
Pengorbanan mencari rezki,pengorbanan untuk mencari awal yg baru.
Kau ajarkan aku arti perjuangan,kau ajarkan aku arti kesuksesan.

Ayah mungkin tanpa mu aku tidak bisa seperti ini..
Mungkin tanpa mu aku tidak bisa berdiri ditengah tengah impian ku..
Impian untuk meraih keberhasilan
Impian untuk mencapai kemenangan…

Tetap disini, Dihatiku Ayah

Sudah Lama ayah kau meninggalkan aku
Terasa seperti kau masih tetap ada disini
Karena kau selalu hadir di tidur malamku yaitu mimpi
Taukah ayah mimpi-mimpi itu selalu mengingatkan aku saat kau masih ada disini

Menemani setiap hari-hariku bersamamu
Teringat aku saat kau usap kepalaku
Teringat aku saat kau pukul aku jikalau aku nakal
Beritahu aku jika yang aku lakukan itu salah
Kasih nasehat supaya aku jadi anak yang baik
Selalu memberi apa yang aku minta padamu

Sekarang semuanya jadi kenangan,
kenangan terindah yang hanya sekali aku rasakan di hidup ini
Tapi percayalah hatimu selalu ada disini dihatiku
Walau kau berada jauh dialam yang sejahtera itu
tapi hatimu dekat ada disini dihati orang-orang yang menyayangimu ayah

Penuntun Jiwaku

Ayah
kau adalah yang terbaik
yang selalu bicara apa adanya
salah ya salah
keterbukaanmu lebih dari sekedar ayah
aku yang terlahir dari tulang rusukmu
menjelma dewasa kini
belajar dari sikap mu
ketegasanmu
dan luka-luka nan berbekas jadi
disiplin ku pada waktu
kau yang beri tahu aku
betapa waktu itu penting
bakwa hukuman untuk orang yang salah itu juga penting
jauh darimu aku belajar mandiri ayah
dengan slalu mengingat semua nasehat yang kau bagi
bersama kenakalan yang lahir dari hati
maafkan anakmu ayah
kini aku tau rasanya jadi lelaki dewasa
yang harus bekerja demi masadepan
untuk menyongsong hari esok
agar aku tak terluntah-luntah
menyambut masa didepan ku

Ayah

Disetiap tetes keringatmu
Di derai lelah nafas mu
Si penuhi kasih sayang yang luar biasa
Demi aku kau rela si sengat matahari
Hujan pun tak dapat membatasi mu
untuk aku anakmu...
Si setiap doamu kau haturkan segenap harapan

Ayah...
kan ku jaga setiap nasehatmu
Di setiapnafas ku
Di relung hati akan ku hangatkan nmamu
Akan ku kobarkan semua impianmu
Hanya untuk menikmati senyumu
Di ufuk senjamu
Ayah

Aku Cinta Padamu Ayah

Aku cinta padamu ayah
Teramat cinta malah
Ingin rasanya kukecup pipimu
Namun aku malu, tidak! gengsi.

Aku cinta padamu ayah
Aku ingin menghabiskan waktuku bersamamu
Bolehkah aku berharap semoga umur kita panjang
Kita bisa menghabiskan waktu hingga maut menerjang.

Panjangkanlah Umur Ayahku

Untuk engkau pemilik umur
Yang menarik dan menanamnya di anak adam
Panjangkanlah umur ayahku
Berilah ia kemudahan dalam hidupnya

Sehatkanlah jasadnya
Jauhkanlah penyakit penyakit
Aku teramat mencintainya
Panjangkanlah umurnya

Wahai ayah yang kusayangi
Maafkan daku
Daku belum bisa menjadi anak baik
Belum bisa jadi seperti harap kau
Panjangkanlah umur ayahku
Dengannya aku dapat membuktikan bahwa aku bisa membuatnya bangga akan aku.

Saat Saat Bersama Ayah

Waktu berjalan begitu cepat
Menikam waktu dan kenangan yantg kugenggam bersama ayah
Bermain dengan puisi biru saat aku beku
Hilang kosong di tangan, raib.

Seandainya waktu sedikit tahu
Tahu bahwa hatiku teramat menyayangi ayah
Aku tidak akan kehilangan seperti ini
Seperti puisi kehilangan baris.

Kenangan begitu banyak berputar di otakku
Saat bermain hujan saat memancing
Kenangan itu masih menyatu dengan kenyataan
Kenyataan yang tiada berhenti mempermainkanku.

Saat Ayah Tidur

Saat ayah tidur
Kutemukan seberkah kedamaian disana
Tepatnya di wajahmu yang senja itu
Kulihat di sana begitu banyak sajak balada.

Saat ayah tidur
Kutemukan wajah kebebasan
Laksana rindu terbebas dari kesepian menghujam
Di sanalah kutemukan ia.

Saat ayah tidur
Saat itulah kau menjadi asli tanpa topeng tanpa drama
Kau menjadi dirimu yang rapuh dan sakit
Kau menjadi manusia wajar bukan robot.

Saat ayah tidur
Ingin rasanya kumenangis
Mengingat sebait takdir kita yang sekarat
Mati tidak mau menyerah tidak bisa.

Saat ayah tidur
Ayah kudongakkan wajahku ke atas biru
Kumohon padaNya dengan khidmat
Semoga aku selalu bersamamu
Melihat tidurmu ayah.

Rindu Diantara Hujan

Tetes demi tetes air langit membasuh wajahku.
Membasahi tanah yang telah kering.
Bulir itu terpecah saat membentur bumi.
Setiap tetesnya mengandung rindu yang terpendam.
Tak dapat ku cegah segala rasa rindu yang kian mendesak.
Ingin segera kucurahkan atau sekedar ku ucap.
Mataku menerawang pada masa laluku.
Dimana aku dengan tanpa segan melompat pada punggung tegapmu.
Dimana aku dengan lantang meminta mainan
atau sekedar merengek minta dibelikan permen lolipop.

Aku tersenyum dalam lamunku.
Masih ku ingat jelas garis tegas rahangmu menjadikan engkau semakin tampan.
Masih pula ku rekam suara tegasmu namun penuh kasih.
Atau tentang kekarnya tanganmu yang dengan mudah mengendongku
atau sekedar menaikkan ku pada kursi yang tinggi.
Aku mengingat kembali kecup bibirmu di pipiku.
Terasa hangat hingga hatiku bergetar.

Aku selalu tertawa kala kumis tipis yang terhias diantara hidung
dan mulutmu menyentuh pipiku.
Membuat aku geli hingga tertawa.
Aku kembali teringat belai tanganmu di antara helaian rambutku
mengantarkan aku pada alam mimpi.
Akupun teringat kembali pelukkan hangatmu yang mendekap segala kesedihanku.
Saat aku terjatuh ku lihat pancaran kekhawatiran di matamu.
Dengan lembut kau ucapkan kalimat yang membuatku kuat.
Engkau memberi pesan lewat semua katakatamu.
Katamu aku tak boleh menjadi anak yang cengeng.
Katamu aku harus menjadi anak yang kuat.
Meski engkau terkesan galak namun semua itu menjadikanku kuat.
Ayah…
Aku menitipkan rindu ku ini pada ribuan tetes hujan.
Tak usah kau khawatir, aku di sini baik-baik saja.
Tak perlu kau cemas aku di sini selalu tersenyum.
Untukmu ayah aku menitipkan rindu pada hujan yang menyejukkan ini.
Akan segera kutelpon engkau ayah untuk sekedar berbagi cerita dan kabar.
Meski kini kita jauh, setidaknya aku masih dapat memdengar suaramu. Merekam tawamu.
Aku tau saat kita berbicara lewat telepon
matamu berbinar cerah dan senyummu selalu terlembang.
Karena aku pun demikian.
Ayah….
Rindu ini di antara derasnya hujan.
Semoga tetesnya menyampaikan padamu.
Ayah…
Sayangku sebanyak tetes hujan ini.
Tak terhitung.
Ayah…
Aku sayang ayah.

Hilang Piluku

Seandainya...
Matahari itu adalah rasa intimku dengan ayah
Aku tak tahu bagaimana menghadirkan kembali matahari itu
Satu-satunya matahari yang terbit kemarin
telah ditelan garhana berkepanjangan
Apakah ini cemburu?
Entahlah,, aku tak tahu....
Aku hanya merasakan rasa memilikiku terusik oleh seseorang
yang seharusnya tak boleh mengganggu keintimanku dengan ayah
Tapi,, aku tak bisa mencegahnya
Sorot langkahnya begitu yakin untuk mengambil ayah dari pelukanku....
Jika memang aku harus membiarkanmu hilang,,
Tak apa...
Piluku kini mungkin akan sirna nanti..

Semangat Ayah

Ayah
Kau begitu berarti bagiku
Kau adalah pahlawan di dalam hidupku
Kau tak pernah mengenal lelah

Ayah
Semangat mu sungguh luar biasa
Semangat bekerja mu luar biasa
Tak kenal lelah demi menafkahi keluarga mu

Ayah
Maafkan aku yang hanya bisa meminta uang
Tanpa memikirkan betapa susahnya mecari uang
Tanpa memikirkan keringat yang keluar dari hasil kerja mu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Post