Nah, untuk menjahili teman, sahabat, atau pacarmu kami sudah menyediakan puisi lucu yang super kocak dan konyol. Berikut adalah kumpulan puisi lucu yang dijamin bikin ketawa ketiwi sendiri.
Baca Juga
blog.ub.com |
Perhatian
Aku Cowok,dia cewek
Aku mengenalnya,dia mengenalku
Aku naksir padanya dan bertanya
“Maukah kamu jadi calon istriku?”
Dia mengangguk tanda setuju
“Tapi ada syaratnya,”kata dia
“Katakan saja! apa syaratnya,”kataku
“Aku butuh banyak perhatian”
“Hanya itu !?,” tanyaku
“Ya,hanya itu,PERhiasan,HArta,Tabungan,Investasi dan warisAN.”
“Jadi kapan kau akan melamarku?”sambungnya kemudian
Tak menjawab,aku balik kanan,takut akan PERHATIAN
Dia
Oleh Ada Adi Aduh
Aku adalah aku, dia adalah dia
Jadi tidak ada hubungannya dengan dia
Walaupun judulnya adalah dia
Jangan kira puisi ini membahas tentang dia
Aku adalah anak SMA
Tepatnya kelas sebelas SMA
Dia? Aku kan sudah bilang
Jangan kira puisi ini membahas tentang dia, paham?
Namaku Adi
Nama temanku Helmi
Nama temanku yang satunya lagi Gusti
Namanya? Baiklah aku katakan sekali lagi
Jangan kira puisi ini membahas tentang dia, ini untuk yang kedua kali
Aku suka menonton TV
Aku suka acara komedi
Hah, dia? Dia lagi, dia lagi
Mau dibilang berapa kali, sih?
Jangan kira puisi ini membahas tentang dia, ya sudah, puisi ini cukup sampai disini
Tak tau
Saat cinta datang
Indah tak terlukiskan
Siang jadi bayangan
Malam jadi kenangan
Kerinduan yang mendalam
…Saat malam menjelang
Andai kamu tau
Apa yang ku tau
Kuingin kau tau
Apa yang ku tau
Tapi aku tak tau
Cara membuatmu tau
Dan..
Kamu tetap tak tau
Apa yang kutau????????
Rayuanmu
Kekasihku,
Jika engkau bumi, akulah matahari
Aku menyinari kamu
Kamu mengharapkan aku
Ingatlah bahtera yang kita kayuh, begitu penuh riak gelombang
Aku tetap menyinari bumi, hingga kadang bumi pun silau
Lantas aku ingat satu hal
Bahwa Tuhan mencipta bukan hanya bumi, ada planet lain yang juga mengharap aku sinari
Jadi..
Relakanlah aku menyinari planet lain, menebar sinarku
Menyampaikan faedah adanya aku, karena sudah kodrati
dan Tuhan pun tak marah
Kekasihku,
Bila kau memang mentari, sang surya penebar cahaya
Aku rela kau berikan sinarmu kepada segala planet yang pernah TUHAN
ciptakan karna mereka juga seperti aku butuh penyinaran dan aku pun juga
Tak akan merasa kurang dengan pencahayaanmu
AKAN TETAPIIIIIIII..
Bila kau hanya sejengkal lilin yang berkekuatan 5 watt, jangan bermimpi menyinari planet lain!!!
Karena kamar kita yang kecil pun belum sanggup kau terangi
Bercerminlah pada kaca di sudut kamar kita, di tengah remang-remang
Pencahayaanmu yang telah aku mengerti untuk tetap menguak mata
Coba liat siapa dirimu MENTARI atau lilin ? PLIS DEH
50 Ribu
Oleh Ayu Krisna Dewi
Di sisi kanan bawah
celana jeans ku
terselip satu sisa nafas
yang setiap saat bisa saja tersublim
oleh guratan keringatku
Aku tahu,,
di setiap hentakan nafasku
bukanlah gairah berbinar
seperti indahnya warna
yang ada di sisi celana jeans ku
Baeklah,,
ku beri harapan hari ini
untuk tak akan menyentuhnya
karena dia yang terakhir
Dan dia adalah,,
bernilai 50 Ribu saja
Walau angka yang tertera
tak sebanyak angka impian semalam
tapi dia yang mampu mengganjal
batas hari dan batas nafasku
Tisu
Tidak ada yang seindah mentari
Saat dia terbit di pagi hari
Melihat dirimu bagai bidadari
Yang turun dari truk pasir
Matamu tajam bagaikan elang..
Bulu matamu lentik bagaikan koala..
Kulitmu halus bagaikan kijang..
Dan yang paling buat aku suka kamu…
Tubuhmu wangi laksana pindang…
Saat hatimu terasa pedih
dan air mata tak dapat lagi kau bendung
maka tumpahkanlah air matamu itu
aku akan selalu menemanimu
selalu ada di sampingmu
untuk menyeka air matamu
karena aku
jual TISSUE
TIssue..Tissue, 2000 tiga bungkus!!
Mw g? hehe…
Puisi Anak Kedokteran
Hari itu, ketika tubuhku pada metabolisme nya
yang terendah…
Mataku berakomodasi tak percaya…
Benarkah yang tertangkap oleh nervi optici-ku??
Dalam sms mu…
Katamu, akulah nukleus kehidupanmu…
Katamu, jika kau flagelatta, maka akulah ATP…
Katamu, jika kau inflamasi, akulah prostaglandin…
Sadarkah kau??
Kau berhasil membuatku mengalami hipertensi
fisiologis dan tachycardi
Perintahkan membrana tympani mu mendengar
seluruh discuss vertebralis ku berkata…
“Setiap cardiac outputku membutuhkan
pacemaker darimu.
Setiap detail gerakan glossus mu merangsang
saraf simpatisku.”
“Ucapan selamat malammu laksana diazepam…
Ucapan “jangan menangis, sayang”mu bagaikan
valium bagiku…
Dan ketika kau pergi…terasa bagaikan
imunosupresi untukku…”
Apa yang terjadi padaku??
Cinta kau bilang??
Tak pernah kudengar Dorland mengucapkannya…
Di jurnal mana aku bisa memperoleh Randomised
Control Trial dengan Double Blind tentang nya??
Diagnosa aku…
Infus aku dengan cairan elektrolit “aku milikmu”…
Dan kita akan mengaktivasi seluruh sistem organ
kita bersama-sama…
Sampai brain stem death memisahkan kita
Bangku
Puisi Yudha Wicaksono
Bangku…..
Engkau aku dudukin….
Engkau aku pantatin….
Engkau aku kentutin….
Bangku.. oh bangku…..
Kau diam saat diinjak-injak…
Kau sabar saat dibanting-banting…
Kau menjadi sandaran saat aku letih….
kau jg menjadi pijakan saat aku mau benerin lampu….
Bangku….
Sungguh banyak jasamu padaku….
Sungguh takkan kulupakan itu…..
Guyonan Gombal
Oleh Adipati Alif Basae
Duhai, kamu yang manis
Bibirmu tipis
Ingin rasanya kulukis
Hehehe, jadi pingin pipis
Duhai, kamu yang centil
Hidungmu sangat mungil
Ingin sekali kucuil
Awas, itu ada upil
Hehehe, nyempil
Duhai, kamu yang bahenol
Bodi ba’k gitar Spanyol
Di sudut lain ada yang berjendol
Habis kejedot, ya? Kok jidatmu benjol
Hehehe, mirip cimol
Indahnya Persahabatan
Oleh Desmailiai Irawan
Tiada Mutiara Sebening Cinta..
Tiada Sutra Sehalus Kasih Sayang..
Tiada Embun Sesuci Ketulusan Hati..
Sahabat Bukan,
Matematika yang dapat di hitung nilainya..
Ekonomi yang mengharapkan Materi..
PPKN yang di tuntut oleh Undang-Undang..
Tetapi,
Sahabat adalah Sejarah yang dapat di Kenang Sepanjang Masa …
Yang Terpaku
Oleh Yumna
Sejenak ku tatap dirimu
Namun,aku sadar
Tatapanku tak berarti untukmu
Kau yang selalu menghindar
Apakah ini tandanya
Bahwa aku menyukaimu
Kau berkari aku terlonta
Aku pun mengejarmu
Hingga suat saat
Kau memberi isyarat
Akan bahaya yang menjerat
Berlari dan berlari dengan cepat
Hingga kau tiba di rumahmu yang hangat
Kau rasakan ketenangan melekat
Aku melihat……
dirimu kotor berlumpuran lumpur coklat
Ku hampiriku
Berharap aku memandikanmu
dan kini aku telah terpaku
Padamu
Oh…Kelinciku
Kentutkah??
Oleh Gan-gan saepul Gandi
Saat duduk berdua denganmu,
Aku begitu gelisah,
Entah apa yang aku rasakan saat itu,
Tapi yang ku tahu itu sangat aneh.
Aku mencium bau sesuatu yang tak begitu enak,
Ya sengat sangat yang kurasa,
Baunya sangat busuk hingga menusuk,
Tapi ku tak berani menatapnya.
Kawan aku ingin melirikmu,
Tapi aku malu dan takut,
Aku ingin menanyakan sesuatu,
Apakah kau kentut ?.
Seharusnya
Seharusnya aku sedang memelukmu
merasakan dekapan hangat tubuhmu
menyatukan jiwa mengalirkan cinta
tapi semua tak kulakukan
karena badanmu bau banget
kamu belum mandi yah???
Seharusnya aku sedang menatapmu lembut
menikmati teduh di matamu
seperti dalam novel dan sinetron itu
Tapi semua tak kulakukan
karena ada kotoran di sudut matamu
Kamu belum cuci muka yah???
seharusnya aku sedang melumat bibirmu
melepaskan getar-getar gairah
melepaskan hasrat dan gejolak
yang memacu jantung
tapi semua tak kulakukan,
Karena mulutmu bau jengkol
Kamu belum gosok gigi yah???
Puisi Kocak
Oleh Aditya Putra P
Saat duduk berdua denganmu,
Aku begitu gelisah,
Entah apa yang aku rasakan saat itu,
Tapi yang ku tahu itu sangat aneh.
Aku mencium bau sesuatu yang tak begitu enak,
Ya sengat sangat yang kurasa,
Baunya sangat busuk hingga menusuk,
Tapi ku tak berani menatapnya.
Kawan aku ingin melirikmu,
Tapi aku malu dan takut,
Aku ingin menanyakan sesuatu,
Apakah kau kentut ?.
Dalam
Oleh Komarudin Ibnu Hasan
Dalam..
Setiap datang dan pergi
Dinding narasi ini tak pernah sama
Hanya janjikan bunga yg layu
dan tumbuh ditaman lain
Dalam
dalam yg tergali sudah cukup dalam
Kalau ada ruang yg gelap dan sepi
Dan kau sudah tepat di dalam lubang hatiku
Dalam
Hanya sebuah kata gurauan
Kata yg ku buat tanpa perasaan
Jadi yg aku pikirkan
Hanya hati yg kesepian
Beruntung lah hati ini made in tuhan
Kalau buatan made udah hang duluan
Buatmu Ku Tepati Janji
Oleh Testy Dwi D
Dinda,
Hujan tiba dinda
Melanda tengah malam ini,
Sedang janji tak ingin ku ingkari
Semenjak senja ia membasahi bumi
Dinda,
Aku akan datang
Walau jalan yang ku lalui licin,
Untuk cinta ini,
Demi kehangatan yang kau sugukan.
Aku datang kasih
Menepati janji bertemu dengan mu
Biar hujan yang membasahi tubuh hingga kuyup
Aku tak perduli
Karna senyummu sangat berarti bagiku
Aku datang dinda
Demi segelas teh tawar yang kau siapkan diatas meja
Untuk menghangatkan hawa dingin malam ni,
Reinkarnasi Bolhamku
Oleh Epoy
Sejenak Terdiam dalam pejam.
Membelakangi tatap berkaca duga.
Seribu tanya harap menikam.
Membekap gelap semua membuta.
Asaku terpaku Menatap ragu.
mencari celah meraba arah.
Karena Nyata detik melaju.
Dan aku di tengah oase Tipu.
Senyum yang terlontar menjadi debu.
Canda yang memeluk hangat seolah berpaku.
Aku bersurat pada malamku.
Jika harap palsu itu mencaciku.
Bekap mataqu jangan dengan gelapmu,
tapi dekap aku dengan indah tatap bolhamqu.
Karena aku hanya ingin memiliki indahmu sinarmu.
ku hanya tetap berharap listrik ku Kembali menghidupkan Cahaya mu Bolhamku…
Teman Sejatiku
Oleh Tazkiyatun Nisa
Kau tak pernah marah,
saat aku mendudukimu . . .
Beraneka ragam bentukmu,
tapi aku yakin kau tetap satu,
yaitu sebagai tempat untuk duduk . . .
Kau teman terbaikku yang aku punya.
Aku bisa naik ke tubuhmu
saat aku akan mengganti lampu yang mati.
Kebanyakan orang memanggilmu
dengan sebutan, bangku . . . .
Terlihat singkat tapi penuh makna.
Kau sabar, ketika berbagai pantat orang
menempel pada tubuhmu. . .
Aku tahu, kau ingin marah..
Tapi aku percaya padamu, bahwa
kau selalu kuat menghadapi rintangan yang berat. . .
Asal kau tahu . . .
Sekarang aku mempunyai banyak teman.
Tapi hanya ada satu teman yang selalu dihatiku.
Yaitu kamu,
bangku. . . .
Teman curhatku.
Selalu ada dalam suka dan dukaku.
Dan setia padaku.
Terima kasih teman sejatiku . . .
Air
Oleh Nur Hidayatullah
Air…
kau telah mencukupi kebutuhan hidupku
sehingga aku dapat bertahan hidup
tanpamu air aku takkan seperti ini
Air…
kau berada di mana-mana
dan kau dengan sukarelamu
memberikan sebagian air mu kepadaku
Oh,,Air…
bila tak ada kau sipa yang memberiku
minum,mandi,cuci piring,cuci baju
berkat mu air…
Kau sebagian dari hidupku…
Jerawat
Oleh Jhon Verry
Jerawat oooh jerawat
Kau tumbuh subur menutupi Jidat
Kau buat mukaku terasa pekat
Jika kupijat mukaku langsung pucat
Jerawat oooh jerawat
Karena kau hari-hariku terasa berat
Karena kau mukaku seperti tak terawat
Jika ku berkaca ingin rasanya cermin ku sikat
Jerawat oooh jerawat
Kau terus bertambah seolah menjerat
Kau bisa menyebabkan aku berbuat nekat
Jika kubiarkan mukaku pasti sekarat
Jerawat oooh jerawat
Kini tampangku semakin berkarat
Kupencet satu timbul empat
Kupencet di jidat timbul di pantat
Dasar jerawat!!
Duka Ketawa
Oleh Maulidya Risne Andini
Dulu kita selalu bersama
Menghabiskan waktu tuk berdua
Mengelilingi taman dengan sepeda
Menikmati aroma bunga penuh pesona
Itu semua karena cinta yang menggelora
Namun kini engkau ada di mana
Aku mencarimu ke ujung dunia
Dan ku temukan kau di sana
Bukan dengan ku, tapi dengan dia
Hatiku begitu terluka
Teganya engkau melihatku dengan luka menganga
Menunggumu tiba di tepi danau toba
Haruskah ku mengiba
Tuk kita kembali bersama
Namun engkau dilanda dilema
Memilih aku ataukah dia
Aku dengan cinta dan dia dengan jelita
Pilihlah aku karena…
Kau tak tahu mana yang nyata dan mana yang fana
Yakinlah bahwa aku yang nyata
Sedangkan dia hanyalah fana
Biarlah kini ku berikan kau logika
Aku mencintaimu karena aku wanita
Sedangkan dia hanyalah WARIA
Kotoran
Oleh Ahmad Ridwan.P
Aku tidak semutlak keberadaan Tuhan
Karena aku memperTuhan-Nya dalam ilmu agama
Aku tidak serumit aljabar dan logaritma
Karena aku meyakini dan merombaknya
Aku tidak sepasti unsur dan senyawa
Sebab aku ragu saat merasanya
Aku tidak serinci geenetika dan DNA
Sebab aku adlah jadinya
Aku adalah filsafat
Aku adalah peribahasa
Aku adalah kata mutiara
Aku adalah ilmu
Aku adalah rumus
Aku adalah moral
Kurasa!!!
Aku bukan kesalahan
Aku bukan ketidakpastian
Aku bukan kata kotor
Aku bukan kebodohan
Aku bukan kebebasan
Aku bukan tak beradab
Meski memang,
Apa lacur!
Akupun tak rela mengaku
Sebenarnya
Aku!
Aku!!
Aku!!!
Arang hitam di salju putih
Puisi Anak Akuntansi
Wahai Kekasihku…
Debetlah cintaku di neraca hatimu
Kan ku jurnal setiap transaksi rindumu
Hingga setebal Laporan Keuanganku
Wahai kekasih hatiku…
Jadikan aku manager investasi cintamu
Kan ku hedging kasih dan sayangmu
Di setiap lembaran portofolio hatiku
Bila masa jatuh tempo tlah tiba
Jangan kau retur kenangan indah kita
Biarlah ia bersemayam di Reksadana asmara
Berkelana di antara Aktiva dan Passiva
Wahai mutiara kalbu ku….
Hanya kau lah Master Budget hatiku
Inventory cintaku yang syahdu
General Ledger ku yang tak lekang ditelan waktu
Wahai bidadariku….
Rekonsiliasikanlah hatiku dan hatimu
Seimbangkanlah neraca saldo kita
Yang membalut laporan laba rugi kita
Dan cerahkanlah laporan arus kas kita selamanya
Jika di hari closing nanti, Tidak ada kecocokkan saldo
mungkin cinta kita harus dijurnal balik…
Puisi Anak Elektronik
Sejak pertama kali bertemu denganmu,
aku tahu engkaulan yang kunanti selama ini.
Lihatlah…
Setiap ku memandangmu,
amperemeter dan voltmeter cintaku selalu menunjukan skala penuh,
dan gelombang di osiloskop hatiku bergerak tak karuan
Setiap ku mendekatimu,
hatiku bergetar lebih dahsyat dari
getaran turbin yang membangkitkan
arus AC tiga fasa 220 volt 50 hertz.
Bila engkau jauh,
aku bagai komputer digital tanpa mikroprosesor,
aku bagaikan rangkaian pemancar tanpa catu daya.
Karena hanya engkau yang bisa me-recharge kekosongan
muatan kapasitor hatiku
Hanya engkau yang bisa mengaktifkan
perangkat keras dan perangkat lunak
yang aku miliki.
Aku ingin hatiku dan hatimu bagai anoda dan katoda dari
dioda yang dibias maju.
Aku ingin hati kita bagai belitan induktor yang melekat
kuat pada inti transformator.
Maka biarlah tahanan di antara hati kita besarnya
tidak lebih dari satu ohm agar sinyal-sinyal
analog yang aku kirim
boleh mengalir indah dari emitter hatiku
sampai di kolektor hatimu tanpa
distorsi yang berarti.
Biarlah sinyal-sinyal itu engkau sampling,
kuantisasi dan dekodekan
agar engkau bisa menganalisis kesungguhan byte-byte cinta ini.
Jangan sangsikan ketulusanku padamu.
Biarlah keraguanmu aku tapis menggunakan band pass filter.
Kalau tak percaya pada cintaku, belahlah dadaku.
Engkau akan melihat namamu tertera indah pada display LCD hatiku.
Masih tak percaya?
Belahlah lebih dalam lagi,
engkau akan melihat rangkaian penerima
yang jalur-jalurnya telah cacat
akibat menerima gelombang elektromagnetik
intensitas tinggi yang engkau pancarkan.
Masih tak percaya juga?
Biarlah….
Demi engkau aku rela memutus saklar utama kehidupanku
agar engkau tahu betapa besarnya amplituda cintaku.
Percayalah padaku hanya engkau cintaku.
Puisi Cinta Anak Fisika
Archimedes dan Newton tak akan mengerti
Medan magnet yang berinduksi di antara kita
Einstein dan Edison tak sanggup merumuskan E=mc2
Ah tak sebanding dengan momen cintaku…
Pertama kali bayangmu jatuh tepat di fokus hatiku
Nyata, tegak, diperbesar dengan kekuatan lensa maksimum
Bagai tetes minyak milikan jatuh di ruang hampa
Cintaku lebih besar dari bilangan avogadro…
Walau jarak kita bagai matahari dan pluto saat aphelium
Amplitudo gelombang hatimu berinterfensi dengan hatiku
Seindah gerak harmonik sempurna tanpa gaya pemulih
Bagai kopel gaya dengan kecepatan angular
Yang tak terbatas…
Energi mekanik cintaku tak terbendung oleh friksi
Energi potensial cintaku tak terpengaruh oleh tetapan gaya
Energi kinetik cintaku + -mv~
Bahkan hukum kekekalan energi tak dapat
Menandingi hukum kekekalan di antara kita
Lihat hukum cinta kita
Momen cintaku tegak lurus dengan momen cintamu
Menjadikan cinta kita sebagai titik ekuilibrium yang sempurna
Dengan inersia tak terhingga
Takkan tergoyahkan impuls atau momentum gaya
Inilah resultan momentum cinta kita…
Pertanda Cinta
Puisi Alifah Fatchurrochim
Terhenti seketika langkahku
Terpaku menatap indah bola matamu
Terdiam membisu
Keindahan merasuki kalbu
Paras tampanmu menusuk hati
Berkeliaran pada pikir ini
Detak jantung enggan berhenti
Semua tiba-tiba terjadi
Entah apa yang sedang ku rasa
Apakah ini pertanda cinta
Cinta pada pandangan pertama
Sungguh menggetarkan dada
Semakin lama semakin dalam rasa ini
Tak ada lagi basa-basi
Dan tak kan ada keraguan lagi
Akankah ini menjadi cinta yang abadi
Bayangmu
Bayanganmu, selalu hadir setiap malamku
saat suasana menjadi horor
dan mencekam
Bayanganmu selalu datang di setiap mimpiku
saat aku mimpi buruk
Bayanganmu, selalu menemani dalam sepiku
saat aku merasa sendiri
dan ketakutan
aku pun tak kuasa menyimpan tanya
Kamu itu pacarku apa hantu sih???
DIBAWAH POHON KELAPA
Kekasihku,
masihkah kau ingat
saat kita berdua di bawah pohon kelapa?
Bercumbu rayu
bercanda tawa
mengukir kenangan dan kemesraan
Saat itu ingin kucium bibirmu
ingin ku peluk tubuhmu
dan saat itulah sebutir kelapa jatuh di kepalaku..
Bletak…!
anjrit…!!!!
sejak saat itu aku kapok pacaran di bawah pohon kelapa
Ingin Rasanya Selalu Ada Di Sampingmu
Setiap malam
setiap detik….
ku selalu terbayang senyummu….
rambutmu yang sangat indah….
ingin rasanya selalu disampingmu selamanya.
trus..
Isiin Pulsa gw Yah say..kalo mau lanjutannya
Sayang
Suamiku yang malang
Biar kamu lelaki jalang
Aku tetap berusaha sayang
Karena kau masih punya uang
Kalau tidak, pasti sudah ku kemplang
Atau langsung ku tendang
Do’akan aku yang…..
Jangan sampai kesabaranku hilang
Dan membuatku berang
Tapi kalau ku ingat kau telanjang
Bersama wanita jalang
Ingin rasanya kutabur semut rang-rang
Disekitar kamu punya barang
Agar kau mengerang-ngerang… rang… rang….rang….
Dia
Oleh Ester Aprillia
Tempat ternyaman adalah…
Dekapanmu yang selalu siap membenamkan aku di kehangatan,
Tanganmu yang selalu ada mengusap lembut isak tangisku,
Harummu yang selalu mampu membius akal sehatku,
Gagahmu yang selalu teduh melindungiku dari kerasnya dunia..
Aku menikmatinya. Sungguh…
Aku nikmati setiap hangat sapamu,
Aku aman dalam naungan dirimu,
Aku melantur dalam cumbuan manismu,
Aku terbuai dalam panas geloramu..
Tapi ada kalanya aku jenuh denganmu…
aku ingin berlari dari bayang-bayangmu,
aku benci terkungkung olehmu,
aku muak dengan kebisuanmu,
aku tidak suka bau dan kotor dakimu..
Aaaah nampaknya sudah saatnya kau kucuci, jaketku..
Puisi Cinta Anak Matematika
Saat aku bersua dengan eksponen jiwamu
Sinus kosinus hatiku bergetar
Membelah rasa
Diagonal-diagonal ruang hatimu
Bersentuhan dengan diagonal-diagonal bidang hatiku
Jika aku adalah akar-akar persamaan x1 dan x2
Maka engkaulah persamaan dengan akar-akar 2×1 dan 2×2
Aku ini binatang jalang
Dari himpunan yang kosong
Kaulah integrasi belahan jiwaku
Kaulah kodmain dari fungsi hatiku
Ke mana harus kucari modulus vektor hatimu?
Dengan besaran apakah harus kunyatakan cintaku?
Kulihat variabel dimatamu
Matamu bagaikan 2 elipsoid
Hidungku bagaikan asimptot-asimptot hiperbola
Kulihat grafik cosinus dimulutmu
Modus ponen…podue tollens…
Entah dengan modus apa kusingkap
Logika hatimu…
Beribu-ribu matriks ordo 2×2 kutempuh
Bagaimana kuungkap adjoinku padamu
Kulajani tiap barisan geometri yang tak hingga jumlahnya
Tiap barisan aritmatika yang tak terhitung…
Akhirnya kutemui determinan matriks hatimu
Tepat saat jarum panjang dan pendek
berimpitan pada pukul 10.54…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar