DAFTAR ISI (Sembunyikan)
NB : Klik judul puisi dibawah untuk loncat menuju kebagian pantun
NB : Klik judul puisi dibawah untuk loncat menuju kebagian pantun
Contoh Pantun - Pantun adalah salah satu jenis puisi lama yang terdiri dari empat larik, berirama bersilang (sajak a-b-a-b) dan mempunyai makna yang penting baik untuk nasehat maupun yang lainnya. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minang Kabau (Sumber : Wikipedia) yang berarti petuntun. Dalam bahasa Jawa berarti parikan, dalam bahasa Sunda disebut paparikan dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpassa. Pantun biasanya Terdiri dari empat larik, setiap baris berisi 8 sampai 12 suku kata dengan sajak akhir pola a-b-a-b dan a-a-a-a. Dulu Pantun merupakan karya sastra lisan namun seiring berjalannya waktu hingga sekarang pantun dapat kita jumpai dengan tulisan. Salah satu ciri pantun juga adalah pantun tidak mempunyai nama penulis karena penyebarannya yang dilakukan secara lisan. Baca Juga Pantun mempunyai peran penting sebagai alat untuk memperkuat bahasa sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir. Pantun melatih seseorang untuk berpikir sebelum berujar. Hingga sekarang Pantun menunjukkan kemampuan kecepatan seseorang dalam berfikir dan bermain main dengan kata selain dengan karya lainnya yaitu Puisi. |
tonywrighton.com |
1. Pantun Jenaka
Bunga mawar tangkai berduri
Laris manis pedang cendol
Aku tersenyum malu sekali
Ingat dulu suka mengompol
Layangan putus nyangkut di paku
Pakunya nempel di jemuran baju
Cinta mu tulus hanya untuk ku
Tapi sayang mama ku ngga setuju
Burung perkutut
Burung kutilang
Kamu kentut
Nggak bilang bilang
Buah pisang buah tomat
Disimpan didalam lumbung padi
Pantas tercium bau menyengat
Rupanya kau belum mandi
Memasak ikan di dalam peti
Paling enak di campur terasi
Gayanya aja kayak selebriti
Tapi dompetnya kagak berisi
Paling seger minum limau
Campur madu tambah nikmat
Ayam berani sama harimau
Itu ayam super nekat
Lebih baik warna kuning
daripada warna ungu
Lebih baik gigi kuning
daripada putih tapi palsu
Jalan-jalan ke rawa-rawa
Capek duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm
Ke cimanggis membeli kopiah
Kopiah indah kan kau dapati
Begitu banyak gadis yang singgah
Hanya dinda yang memikat hati
Di pinggir kolam makan bubur
Jangan lupa pakai keripik
Dari semalem aye ga bisa tidur
Selalu teringat wajah mu yang cantik
Rumahmu dari kayu
Atapnya dari jerami
Rupamu sungguh ayu
Tapi sayang jarang mandi
2. Pantun Cinta
Hari jumat hujan lebat,
awan mendung hitam pekat,
rayuanmu sungguh hebat,
mampu membuatku terpikat.
Ada burung cendrawasih,
makan duku sampe modar,
percayalah kasih,
kasih sayangku takkan pernah pudar.
Ada orang Maluku di jitak,
dijitak sama orang Ba...tak,
selama jantungku masih berdetak,
cintaku tak akan luluh lantak.
Sungguh bahaya ular berbisa,
bila tergigit akan koma,
sungguh bahagia kurasa,
bila kita slalu bersama.
Jangan pernah ke selokan,
nanti kotor ditertawakan,
jangan pernah ragukan,
janji setia yg ku ikrarkan.
Ke kota ngajar sihir,
meski belum mahir,
cinta ini takan berakhir,
meski hidup telah berakhir.
Kamar kos-kosan bentuknya persegi,
disewa tukang roti,
takan bosan kuucapkan slamat pagi,
untukmu sang pemilik hati .
Single bukanlah takdir;
tapi tangga menuju kedewasaan.
bukalah cinta dari semua tabir;
biar hidupmu dalam lingkup kebahagiaan.
Manchester City dua;
Arsenal kosong.
terlepas dari tipu-daya cintanya;
kini hatiku terasa plong.
Kemacetan jalan Jakarta;
bukan karena si Komo lewat.
sejak kita menjalin cinta;
ngelakuin apapun aku jadi makin semangat.
3. Pantun Nasehat
Kalau keladi sudah ditanam
Janganlah lagi meminta talas
Kalau budi sudah ditanam
Janganlah lagi meminta balas
Kalau ada jarum yang patah
Jangan simpan dalam peti
Kalau ada kata yang salah
Jangan simpan dalam hati
Hari panas jangan ke laut
Kalau ke laut kapal tergalang
Hati panas jangan diturut
Kalau diturut akal pun hilang
Jangan mengipas-ngipas arang
Kalau dikipas banyak baranya
Jangan memanas-manaskan orang
Kalau panas banyak maraknya
Kalau memagar rumpun bawang
Pagar dahulu lapis berlapis
Kalau mendengar pengaduan orang
Dengarkan dulu habis-habis
Kalau ranting sudah bertangkai
Janganlah dililit-lilit juga
Kalau berunding sudah selesai
Jangan diungkit-ungkit juga
Jangan patahkan atap mengkuang
Atap patah kumbangpun lalu
Jangan patahkan cakap orang
Cakap patah orangnya malu
Jangan suka mencabut padi
Kalau dicabut hilang buahnya
Jangan suka menyebut budi
Kalau disebut hilang tuahnya
Jangan suka makan mentimun
Mentimun itu banyak getah nya
Jangan suka banyak melamun
Melamun itu tiada gunanya
Kalau berkitab sambil menulis
Jangan sampai dawat terbuang
Kalau bercakap di dalam majelis
Jangan sampai mengumpat orang
4. Pantun Lucu
Jalan-jalan ke kota paris.,
Banyak rumah berbaris-baris.,
Biar mati diujung keris.,
Asal dapat dinda yang manis¡.
Gagang golok,,gagang cangkul..,
Gagang cangkul juga gagang celurit..,
Ga bisa nyolok katanya tumpul..,
Biarpun tumpul tetep hasilnya buncit.?
Pohon ara dibuat gubuk..,
Pasang pasak biar tegak..,
Resiko asmara dunia facebook.. ,
Cinta ditolak blokir bertindak..
Beli kentang dibuat rujak.. ,
Biar mantap ditambah sambal..,
Tidur terlentang tiada nyenyak..,
Tidur tengkurap ada yang mengganjal..
Rintik rintik turun hujan..,
Masuk kamar sama teman..,
Gadis cantik jadi pujaan..,
Mau dilamar kok hamil duluan...
Makan bubur diatas meja...,
Minumnya jus diatas rak...,
Hari libur tetap bekerja..,
Dapat bonus ambilnya di irak...
Ke jakarta naiklah pesawat..,
Pesawat terbang, landingnya susah..,
Kalau cinta sudah melekat..,
Siang terbayang, malam mimpi basah..
Kalau ada sumur diladang..,
Bolehlah kita menggosok gigi..,
Kalau anda diwarung padang..,
Bolehkah kita ditraktir lagi..
Langit mendung diatas lautan...
Lebat hujannya tiada terbendung...
Gadis berkerudung cantik menawan...
Kedip matanya rontokan bulu hidung...
Hari minggu sudahlah siang..
Setelah siang menuju petang...
Ditunggu tunggu gak jua datang...
Sekali datang kok nagih utang...
5. Pantun Teka Teki
Terbang tinggi si burung helang
Hinggap di atas pohon meranti
Anak ramai ibunya seorang,
Bila bergesel berapi-rapi?
(mancis)
Pisau lipat dimainnya kera
Tangannya luka lalu terjun
Makan kuat tidak terkira
Kenyangnya tidak tahi bertimbun?
(api)
Cik Limah bersama anak lelaki
Duduk makan keropok lekor
Yang mengejar tidak berkaki,
Yang dikejar tiada berekor?
(ular dan katak)
Tuan puteri belajar menari
Tari diajar oleh Pak Harun
Kalau Tuan bijak bestari
Apa yang naik tak pernah turun?
(umur)
Ada tubuh ada tangan,
Tiada kepala tiada kaki;
Sangat berguna waktu hujan,
Apakah dia yang dimaksudkan ini.
(baju hujan)
Burung nuri burung dara
Terbang ke sisi taman kayangan
Cubalah teka wahai saudara
Semakin diisi makin ringan?
(belon)
Budak-budak ramai di pekan
Hari raya membakar petas
Kalau adik pandai kiasan
Apakah buah gugur ke atas?
(buah Melaka)
Minah ketawa terjerit-jerit
Melihat koyak pada seluar
Orang putih duduk sederet
Pagar didalam tebing diluar?
(gigi)
Buah budi bidara mengkal
Masak sebiji di tepi pantai
Hilang budi bicara akal
Buah apa tidak bertangkai?
(buah hati)
Hidup aman di dalam kota,
Ada pemimpin bernama raja;
Buruh-buruh rajin bekerja,
Askar bertugas setiap masa.
(anai-anai/semut)
6. Pantun Agama
Bila todak melanda Singapura
Habis dikerat dicincang lumat
Bila khianat pada manusia
Dunia akhirat takkan selamat
Habis dikerat dicincang lumat
Patinya diaduk dijadikan obat
Dunia akhirat takkan selamat
Kecuali minta ampun nasuha tobat
Surat ditulis dalam gelap
Salah huruf banyak tak kena
Jagalah diri jangan silap
Jika silap dapat bencana
Kemuning daunnya lampai
Tubuh dijirat paduka tuan
Diatas dunia kaul tak sampai
Didalam surga ada penantian
Tubuh dijirat paduka tuan
Tidak cacat tidak selia
Didalam surga ada penantian
Hanya untuk yang beramal mulia
Sungguhlah besar taman Seri Mahkota
Tempat bermain bidadari Lela Utama
Sungguhlah benar bagi orang yang takwa
Ada tempat yang aman dan bahagia
Kain basurek kain bertulis
Pakaian raja Bugis - Makassar
Di Luh Mahfuz sudah tertulis
Janji sudah tak dapat ditukar
Cari lebah bersarang besar
Jangan tersengat racun berbisa
Janji Allah adalah benar
Jangan tertipu kehidupan dunia
Harban Dewa anaknya Zanggi
Manis rupanya elok bercahaya
Jika perempuan taatkan laki
Beroleh surga Jannatul Mahwa
Menantunya pula Lela Sari
Semua melihat jatuh berahi
Selagi ugama tidak diingkari
Sebarang perintah wajib dipatuhi
7. Pantun Pendidikan
Dua Mei hari pendidikan
Hari lahir Ki Hajar Dewantara
Jika orang tidak berpendidikan
Seumur hidup bakal sengsara
Hayam Wuruk raja termahsyur
Gajah Mada pemersatu Bangsa
Cinta ilmu sepanjang umur
Cinta bangsa sepanjang masa
Ucapkan kata dengan suara
Kata jelas suara pun jernih
Jika bicara lihatlah suasana
Gunakan kata secara terpilih
Setiap berkata gunakan otak
Otak berfikir demi pengetahuan
Sama-sama bibir bergerak
Pilihlah kata yang menyenagkan
Orang bijak cinta bahasa
Bahasa luas Bahasa masyarakat
Bahasa itu menunjukan Bangsa
Bangsa terhotmat punya martabat
Dua musim dalam setahun
Musim banjir air melimpah
Uang kertas bukanlah daun
Jangan dihambur seperti sampah
Musim kemarau kering kerontang
Musim penghujan segera datang
Bertani janganlah banyak hutang
Lintah darat selalu menghadang
Pergi tamsya kekota Bogor
Jangan lupa ke Kebun Raya
Meski engkau sudah tersohor
Janganlah lupa ayah ibunda
Kain tenun dari Sumbawa
Kain batik dari Pekalongan
Jika ingin jadi mahasiswa
Sekolah Dasar jangan diabaikan
Tinta hitam untuk menulis
Pensil warna untuk meluis
Ilmu itu tak kan pernah habis
Turun temurun keahli waris
8. Pantun Romantis
Di pinggir kolam makan bubur
Jangan lupa pakai keripik
Dari semalem aku ga bisa tidur
Selalu teringat wajah mu yg cantik
Beli kain warna nya merah
Dari kediri pake nya batik
Di godain jangan marah
Salah sendiri punya wajah cantik
Nasi uduk masih anget
Beli nye di pinggir jalan
Yang lagi duduk manis banget
Boleh ga kite kenalan
Beribu-ribu pohon beringin
hanya satu si pohon randu
saat malam terasa dingin
hanya wajahmu yang aku rindu
Pohon selasih tumbuh melata
Tumbuh perdu jauh di sana
Sepasang kasih mabuk bercinta
Siang merindu malam merana
Rumah di kota amatlah bersih
Tempat bermain si orang kaya
Berpantang mata berasa kasih
Jumpa yang lain lupakan saya
Anak itik mulailah terbang
Ambilkan dedak berilah makan
Janganlah adik merasa bimbang
Segala kehendak abang tunaikan
Ada budak membuang dedak
Penuh setimba di celah batu
Berdua tidak, bertiga pun tidak
Kekasih hamba hanyalah satu
Juragan pisau makan buah
Buah kotor kena tinta,
Jangan risau jangan gundah
Karena derita bumbu cinta
buah salak baru dipetik
buah dukuh buah delima
ada banyak wanita cantik
cuma kamu yg aku cinta
9. Pantun Bahasa Jawa
Mlaku-mlaku ning Malioboro
Menawi sayah numpak becak luwih sekeca
Sugeng riyadi kagem panjenengan sedaya
Sagung kalepatan nyuwun diparingi pangapura
Gunung Merapi rupane biru
dicedaki dadi ijo wit-witan cemara
Menawi kula gadhah keliru
nyuwun agenging samudra pangapura
Numpak andhong ning Kotagedhe,
tuku ali-ali kagem eyang putri.
Bilih aku nduwe luput gedhe,
nyuwun kawelasan sampean ampuni.
Gunung Merapi, Gunung Merbabu,
tansah jejer kaya sedulur kembar
Aku sing wis tau nglaraake atimu
njaluk samudra pangapuramu kang jembar
Nagara tentrem amarga para satria pinandhita,
bengi shalat tahajud, awan sregep makarya.
Sugeng riyadi, sedaya kalepatan kula nyuwun pangapura
Latihan pasa sewulan mugi kita dados manungsa takwa
Srengenge Idul Fitri anggawa pangarep-arep,
silaturahim kanggo lantaran rumakete ati.
Kita sedaya caos pangapura kanthi mantep
nglaleake kalepatan liyan gawe tentreme ati
Ning gunung ketur tuku bolah,
kanggo ndodomi sajadahe simbah
Dudu salahmu sing gawe susah,
nafsu amarahku sing gawe bubrah.
Menek wit pelem ora kudu ahli,
jalaran duwure ranganti rong meter
Sugeng riyadi Idul Fitri,
donga-dinonga kita satya ning dalan bener
Udan-udan ngeyup ngisor wit gedhang,
wegah sangu payung amarga ngrepoti
Pangapura sampeyan kulo gadang-gadang
kita raketke pasederekan ing dina riyadi.
Bayi lahir mestine nangis,
gawe gila nek ngguyu mringis.
Lebaran sungkem wongtuwo ojo lali
kang ngrumat awakmu wiwit bayi
10. Pantun Gombal
Ikan lohan,
di atas tungku.
Daripada duduk jauhan,
mendingan abang pangku.
Duduk anteng,
nungguin loyang.
Abang ganteng,
mau dong digoyang.
Kuda sembrani,
larinya kencang.
Kalau berani,
nyatain dong sekarang.
Mata belo,
ala komedian.
Gue sama elo?
maunya jadian.
Pergi jalan-jalan,
jam 11 harus balik.
Ga ada penyesalan,
kamulah yang terbaik.
Artis ngondek,
senyumannya membius.
Ga masalah pendek,
yang penting kamu religius.
Ke salon creambath,
biar aliran darah lancar.
Bosen ah jadi sahabat,
maunya jadi pacar!
Makan semangka,
makan kedondong.
Kalau suka,
nyatain dong.
Beli ketan,
beli kain songket.
Biar udah mantan,
kita tetep lengket.
Lagi galau
dihibur Upin Ipin.
Bagaimana kalau
kita tukeran Pin?
11. Pantun Adat
Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pesaka
Gadis Aceh berhati gundah
Menanti teruna menghulur tepak
Gula manis sirih menyembah
Adat dijunjung dipinggir tidak
Manis sungguh gula Melaka
Jangan dibancuh dibuat serbat
Sungguh teguh adat pusaka
Biar mati anak jangan mati adat
Anak teruna tiba di darat
Dari Makasar langsung ke Deli
Hidup di dunia biar beradat
Bahasa tidak dijual beli
Menanam kelapa di Pulau Bukum
Tinggi sedepa sudah berbuah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitab Allah
Buah berangan di rumpun pinang
Limau kasturi berdaun muda
Kalau berkenan masuklah meminang
Tanda diri beradat budaya
Laksamana berbaju besi
Masuk ke hutan melanda-landa
Hidup berdiri dengan saksi
Adat berdiri dengan tanda
Berbuah lebat pohon mempelam
Rasanya manis dimakan sedap
Bersebarlah adat seluruh alam
Adat pusaka berpedoman kitab
Ikan berenang di dalam lubuk
Ikan belida dadanya panjang
Adat pinang pulang ke tampuk
Adat sirih pulang ke gagang
Pokok pinang ditanam rapat
Puyuh kini berlari-lari
Samalah kita menjunjung adat
Tunggak budaya semai dihati
12. Pantun Alam
Kalau ada air bersih
Bolehlah kita menggunakannya
Kalau kamu ingin lingkunganmu bersih
Buanglah sampah pada tempatnya
Sungguh indah bunga yang ditanam
Pergi melihat bersama teman
Mari kita menjaga kebersihan
Kebersihan itu sebagian iman
Makan buah jeruk rasanya asam
Sama rasa dengan buah mangga
Ayo kawan mari lestarikan alam
Agar bumi selalu terjaga
Jalan-jalan ke gunung salak
Jangan lupa membeli kemiri
Kalau bumi kita rusak
Pasti kita yang akan merugi
Burung pipt burung dara
Bagus rupanya berwarna warni
Agar alam tetap terjaga
Janganlah kita mengotori
Koar-koar masalah tunjangan
Sampai-sampai semua tidak sabar
Coba lihat masalah lingkungan
Yang rusak karena tercemar
Sungguh indah kerajinan rotan
Dibuat menarik oleh pengrajinnya
Mari kita menjaga hutan
Jangan sampai kita merusaknya
Buah mangga dipetik Ata
Mangga mantap itu punya Pak Ari
Ayo bersama jaga lingkungan kita
Agar tetap aman dan asri
Buat rumah di hutan belukar
Pohon rusak jadi tontonan
Hutan bukan untuk dibakar
Tapi untuk sumber kehidupan
Sarapan pagi sambil baca koran
Baca berita tentang batu apung
Bayangkan jika tidak ada hutan
Banyak air siapa yang menampung
13. Pantun Anak – Anak
Benih padi sedang ditebar
Burung mematuk sedang dikejar
Ayahku memang sangat penyabar
Jadilah aku suka belajar
Kancil melompat katak heran
Katak lompat pelan-pelan
Sebentar lagi kita liburan
Ingin aku jalan-jalan
Beli penggaris dari mika
Cicak menatap hati merenung
Kemana yang kamu suka
Liburan ke pantai atau gunung
Kain batik banyak sekodi
Perca banyak dalam goni
Turun ke sawah menanam padi
Bermain lumpur seperti petani
Terbang burung amat rendah
Terbangnya dia ke utara
Sawah itu amat indah
Terhampar bagai selendang sutra
Enak rasanya es campur
Ditemani dengan rujak
Bermain di tanam lumpur
Naik kerbau yang membajak
Jika petang suasana sepi
Hanya angin yang menderu
Ada juga karapan sapi
Sapi balapan tambah seru
Kancil lompat lewat kawat
Hendak lari membeli jajan
Sapi siapa yang paling kuat
Itulah sapi Mbah Marijan
Kalau ingin makan kelapa
Kupas kulit sampai tak tersisa
Kalau ingin dapat juara
Belajarlah dan jangan menyerah
Burung camar di tepi pantai
Pantai indah banyak ombaknya
Jadilah kamu anak yang pandai
Sudah pasti banyak temannya
14. Pantun Ayah
Dua tiga kucing berlari
Mana nak sama si kucing belang
Dua tiga boleh ku cari
Manakan sama Ayahku Sorang
Pergi ke pasar membeli Kepah
Untuk dimasak sambal pedas
Terima Kasih buat Ayah
Kasih dicurah hanya Tuhan yang mampu membalas
Harga Ayam tiba-tiba melambung pula
Macam-macam alasan kononnya
Kenangan bersama Ayah sukar dilupa
Mendidik kami hingga berjaya
Kisah Ariel Peterpan semakin hebat diperkata
Edison Chen versi Indonesia
Ayah oh Ayah semoga cepat sembuh dan ceria
Kami sekeluarga merindui gelak dan tawa ayah semula
Hidup Ini Hanya Sementara
Peluang yang ada digunakan sebaiknya
I Love U Ayah Selama-Lamanya
Now I Know, bukan mudah menjadi seorang bapa
Dua tiga kucing berlari
Mana makin sama si kucing belang,,,
Dua tiga boleh ku cari
takkan sama hanya Ayahku S'orang,,,,
Pergi ke pasar membeli Kepah
Untuk dimasak sambal pedas,,,,,
Terima Kasih buat Ayah
Kasih dan sayangmu hanya Tuhan yg mampu membalas,,,
Harga Ayam tiba-tiba melambung pula
Macam-macam alasan kononnya,,,
Kenangan bersama Ayah sukar dilupa
Mendidik diri q hingga berjaya,,,,
Lupa Rabbi petanda tingkah
Bicara agama rangkulan taqwa...
Bapa, ayahanda dan abah
Semesra nama simpulan jiwa....
Burung merpati terbang ke bawa
Hinggap gembira di pohon mangga
Murung dihati terkenang ayah
Mengadap pusara ku mohon doa tiada terhingga
Sayang rindu terbiar sakitan
pipi basah melurut rintisan
Terbayang wajah sesegar ingatan¡
Rindu ayah bersalut tangisan¡..
15. Pantun Berbalas
Gulali manis dirasa
Dirasa sambil bersua ria
Teraturlah dalam berpuasa
Kau kan rasakan manfaatnya
Minum kopi bersama nana
Kopi susu begitu nikmatnya
Manfaat sehat kita bahagia
Bisa berhemat dikala muda
Buah nanas buah naga
Enak disantap dikala senja
Dikala muda sudah terbiasa
Saat menua merasakan hasilnya
Buah apel berwarna merah
Ketika digidit renyah sekali
Hasil kita bersusah payah
Menjaga kesehatan yang hakiki
Para petani menanam padi
Padi disemai benihpun jadi
Sehat sejati tak hanya jasmani
Tapi jiwa hati nurani
Jadi orang jangan pelupa
Kalau pelupa seperti nini-nini
Tak enak hati untuk menyapa
Karena orang baru di daerah sini
Tukang bakso berbaju biru
Sedang keliling kampung berjualan
Justru kamu sebagai orang baru
Mulai menyapa untuk berkenalan
Pasang bingkai ketok palu
Pasang bingkai di rumah Wulan
Untuk menyapa saya malu
Apalagi mengajak untuk bekenalan
Hari minggu pergi ke museum
Ke museum lewati hutan pohon cemara
Cobalah saja dari tersenyum
Sebelum mencoba untuk berbicara
Bulan depan musim pancaroba
Banyak hujan disertai badai
Baiklah akan saya mencoba
Tapi tak tau akan kapan dimulai
16. Pantun Bijak
Pergi ke pasar beli salak
Salaknya dimakan berdua
Hey kamu anak bapak
Patuhlah pada kedua orang tua
Buah manggis buah markisa
Buah nanas buah pepaya
Nak, menangislah di hadapan orang tua
Semoga doa terkabul olehnya
Pagi-pagi baca koran
Semoga saja kamu kurang
Jangan lupa baca Al-Quran
Semoga saja harimu terang
Kadang salah kadang benar
Kadang terang kadang bunar
Rajinlah belajar
Agar kamu menjadi pintar
Pagi hari ditemani sang surya
Hangat tubuh karna sinarnya
Belajarlah setinggi-tingginya
Lalu pulanglah berdakwah sesama
Hormatilah seorang guru
Agar ilmu menjadi bermanfaat
Ikhlaslah dalam mencari ilmu
Insyaallah kau kan bermartabat
Teman kamu apa kabar
Nyalakan api agar selalu berkobar
Wahai teman bertahanlah dan bersabar
Dunia tau mana yang benar
Siang-siang minum es
Minumnya sambil nonton upin ipin
Kamu tau siapa itu orang sukses
Sukses itu adalah orang-orang rajin
Pakai baju ukurannya pas
Baju biru pemberian mertua
Jangan lupa belajar dengan ikhlas
Agar kelak mendapat ridho_Nya
Baca mantra, mantra yang manjur
Moga saja bisa dapatkan dia
Jadilah orang yang jujur
Moga-moga besar pahalanya
17. Pantun Budi
Bulan rajab bulan syaaban
tanam padi berimbun daon
tinggal sekejap rasa sebulan
tinggal sehari rasa setahun.
Merantau ke sibu berjumpa kawan
pantun di padu terjawap sopan
walau bertemu hanya di awan
namun rindu tetap tersimpan
Setangkai bunga indah menyihir
terhirup baunya hati tertawan
andai kita sudah di takdir
hidup bersama jadi impian
Kenanga putih ada di batu
lalu di tuai dua pemuda
terima kasih jika begitu
baru damai rasa di dada
Pergi hutan cari herba dan rotan,
pergi bersama pak mahat.
Bangun pagi untuk kesihatan,
pacak sepadu waja tanda sihat.
Asam lakum,
batang tabu.
Assamualaikum
warormatunggalh hiwabarkatu.
Pergi ke pasar membeli buka
coba lh pilih warna baru
jika kamu bilang i love you
aku bilang i love you too
Kota bintan banyak perunggu
kota ciamis membangun tugu....
Janji kenan di malam minggu..
Tapi gerimiz udah menunggu,,
Duduk d dalam kamar
lama duduk sakit kaki
macam mana aku mw melamar
aq sudah ke lain hati
Sakit kaki merah mamar
pagie berobat k urang paloh
mcm mne gtok e nk melamar
sigek padi pun daan betaroh
Apa guna pergi mengaji
kalau tidak pakai peci
apa guna anda berjanji
kalau tidak ditepati
18. Pantun Guru
Hari Minggu cuacanya indah
Berlibur yang tepat di hari Minggu
Bapak guru yang terlihat gagah
Salam hormat kami untukmu
Di Indonesia ada Pulau Jawa
Tak lupa juga ada Pulau Sumatera
Guru, ajari kami dengan sukacita
Agar kami mampu meraih cita-cita
Habis mandi pergi ke Mushola
Mushola tempat tuk mengaji
Guru ikhlas ajari kita
Bertubi-tubi sampai kita pandai
Nahkoda bekerja di hari Minggu
Kapal besar siap berlayar
Pergi sekolah untuk menuntut ilmu
Hormati guru dengan tekun belajar
Monyet berlari mengejar kamu
Berlari menabrak pintu
Kutuntut ilmi dari guruku
Untuk meraih cita-citaku
Warna putih bunga melati
Tumbuh di kebun buah
Usahamu disiplin setiap hari
Ajari kami tanpa lelah
Liburan sekolah telah menanti
Berlibur bersama kawan
Ilmu dunia & akhirat harus dicari
Guru, jasamu takkan terlupakan
Pensil baru penghapus baru
Untuk sambut hari sekolah baru
Bapak guru dan Ibu guru
Terima kasih atas semua ilmumu
Burung terbang menggunakan sayap
Terbang tinggi tak ada yang melampaui
Guru, jangan pernah lelah dan lelap
Didik kami hingga menjadi orang besar nanti
Bu Dinda membeli tomat
Beli tomat di Pasar Minggu
Untukmu guru yang terhormat
Semoga engkau sehat selalu
19. Pantun Ibu
Tanam ubi tanam tebu
Tanam pula di tepi paya
Terima kasih kepada ibu
Membesarkan kita hingga berjaya
Tanam pula di tepi paya
Mudah pula mengail ikan
Membesarkan kita hingga berjaya
Dengan ilmu terus diamalkan
Mudah pula mengail ikan
Ada haruan dan sepat
Dengan ilmu terus diamalkan
Betul aqidah pahalapun dapat
Ada haruan dan sepat
Boleh masak gulai lemak
Betul aqidah pahalapun dapat
Kesan tarbiyah oleh ulama
Boleh masak gulai lemak
Makan lepas solat zohor
Kesan tarbiyah oleh ulamak
Nama Shafie kekal masyhur
Makan lepas solat zohor
Minum air dari labu
Nama Shafie kekal masyhur
Bimbingan awal dari ibu
Minum air dari labu
Boleh dibawa bila berjalan
Bimbingan awal dari ibu
Serta kasih yang berkekalan
Boleh dibawa bila berjalan
Kitab Shafie berjudul Risalah
Serta kasih yang berkekalan
Kuat hubungan dengan Allah
Kitab Shafie berjudul Risalah
Ada terjemahan ke bahasa Melayu
Kuat hubungan dengan Allah
Ibu yang ikut wahyu
Ada terjemahan ke bahasa Melayu
Mudah faham isi kandungannya
Ibu yang ikut wahyu
Jadilah anak didiknya berjaya
20. Pantun Kemerdekaan
Sang saka merah putih berkibar bebas
Karena pahlawan-pahlawan yang ikhlas
Memperjuangkan Indonesea agar terlepas
Dari penjajah yang sadis dan pemeras
Kini kita dapat tertawa puas
Menggapai mimpi dengan bebas
Asal rajin dan tak malas
Melanjutkan kemerdekaan dengan tegas
Banyak semut diatas papan,
Sedang makan gula-gula,
Selamat menyambut hari kemerdekaan,
Merdeka Merdeka Merdeka
Paman sedang menebang bambu,
Untuk tiang bendera,
Dirgahayu Indonesia ku,
Salam Merdekaaaaaa
Para hadirin tegap dan hormat,
Karena telah dimulai upacara,
Karena pejuang-pejuang hebat,
17-8-1945 Indonesia raih merdeka
Sang saka merah putih berkibar,
Tampak indah melambai-lambai,
Semangat juang kami terus berkobar,
Agar indonesia makmur Tergapai
Ulang tahun nenek tanggal 2,
Dirayakan di hari minggu,
Selamat HUT RI yang ke 72,
Semoga Indonesia tetap bersatu
Marilah bersama bersatu dihati,
Bersama membina bangsa Indonesia,
Impian merdeka belum dikecapi,
Bangun rakyat Indonesia, bangun bersama
Masih banyak perjuangan kita,
Ingatlah semangat ketika merdeka,
Satukan hati dan kerahkan usaha,
Agar tercapai jua impian merdeka
Terkenang kembali saat gemilang,
Sahutan Merdeka !! berulang kali,
Impian seluruh rakyat terjulang,
Senyum di muka, Gembira di hati
Berkobar kobar semangat membara,
Membela rakyat, membina negara,
Menjulang impian rakyat jelata,
Membina martabat sebuah bangsa